8.8 ---> [pergi ke kota Benua Biru]

897 92 3
                                    

Happy reading

×

×

Lapak menerima Vote secara ugal-ugalan:)

*⁠.⁠✧_______________________*⁠.⁠✧

"Hmm... aku tidak tau bahwa badan mu sekecil ini," Gumam Arlond sembari melihat penampilan Aaron yang tenggelam dalam kemejanya.

Aaron berdecih "Aku kan sudah bilang untuk memakai pakaian kemarin saja," ucapnya Ketus memalingkan wajahnya dari Arlond yang masih mencari baju di lemari besar berisi banyak pakaian yang di dominasi oleh Kemeja dan jas.

"Pakaian itu kotor karena darah mu, Apa kau nyaman menggunakan baju bau anyir seperti itu?. Jika iya maka kau mirip dengan tikus," Balas Arlond yang masih sibuk mencari cari pakaian yang sedikit lebih kecil untuk Aaron, dia tak menyangka bahwa mencari pakaian saja sampai memakan waktu 1 jam. Melihat wajah adiknya yang sudah jengkel Arlond hanya bisa terkekeh kecil.

"kenapa juga kau bawa bawa tikus!," Aaron benar benar kesal sekarang. dia seharusnya bisa langsung pergi saja setelah bangun dari tidurnya, tapi Arlond menahannya terus menerus.

tak memperdulikan gerutuan adiknya,
Arlond kembali mendekati Aaron yang duduk dipinggir ranjang sembari memakan Biskuit di toples yang ada didalam pelukannya, entah sejak kapan itu ada disana. Sepertinya Arlond akan terus melihat mulut kecil itu mengunyah sesuatu dalam keadaan apapun itu.

"Coba pakai yang ini, ini baju saat aku pertama kali masuk universitas," Arlond mengambil alih toples biskuit di tangan Aaron mengganti kan nya dengan kaos Hitam berlengan pendek dan celana bahan putih.

Aaron menghela nafas "jangan makan biskuit ku," tegas nya sebelum kemudian memasuki kamar mandi yang ada di kamar Arlond Dengan baju yang diberikan pria itu.

"hm ya. Setelah selesai pergi ke dapur. jangan kabur," Balas Arlond melihat bocah 17 tahun itu memasuki kamar mandi dengan langkah malasnya setelah itu Arlond berjalan pergi dari kamar dengan toples di tangannya, seingatnya toples ini ada di Mension utama.

bukan hanya buah di lemari pendingin, ternyata bocah itu kabur dengan toples toples yang berisi biskuit juga. Arlond menggeleng tak mengerti dengan pola pikir Aaron yang sekarang.

.
.

.
.

"Duduklah Aaron,"

Aaron yang baru masuk ke dapur, melihat Arlond tengah menata makanan di meja makan.

mengerjap melihat makanan yang tidak dia kenal, Aaron tanpa sadar mengangguk dan segera duduk di kursi yang berhadapan dengan Arlond.

didepannya ada tiga macam makanan dan Aaron tak mengetahui makanan apa itu, tapi karena mengeluarkan bau yang harum Aaron tak akan mempermasalahkan nya. Asalkan menggugah selera, perut Aaron pasti bisa menampung nya.

"makanlah," Arlond menyodorkan piring yang terdapat olahan daging sapi didepan Aaron dan dua makanan lainya dengan porsi yang pas untuk pemuda 17 tahun itu.

Pemuda itu mengangguk patuh dan mulai memotong daging didepannya lembut dan memakan nya perlahan, tersenyum tipis saat merasakan makanan yang lembut di mulutnya.

Arlond sedikit terkejut melihat table manner bocah nakal didepannya yang baik. Tapi kemudian mengabaikan nya dan memakan makanannya sendiri. Aaron sudah dewasa sekarang seharusnya memang sudah tak banyak tingkah lagi fikir nya.

'layar aneh, kau dimana?,'

[Menjawab. saya disini tuan, anda baik-baik saja kan? tapi harus nya baik baik saja karena saya sudah bekerja keras menjaga tubuh Rapuh anda! ]

Suara yang Aaron kira hilang itu terdengar dalam fikiran nya dengan suara yang sedikit semangat?.hmm.

'yaa, hanya makanan apa yang ada di depan ku ini,' Tanya Aaron dalam fikiran nya dengan tangan yang fokus pada makanan nya.

SECOND LIFE IN THE MODERN WORLD [ SLMW ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang