HALOOOOO🌊
SELAMAT MEMBACA DAN JANGAN LUPAKAN VOTE ☆ & KOMEN
tandai jika ada typo 💃🏼☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚
"masih belum bangun," ucap pemuda yang kini tengah melihat pemuda lain yang terbaring ditempat tidur, tak sadarkan diri hampir satu minggu dari terakhir mereka berinteraksi.
Mentari, pemuda itu menghela nafas panjang, tangan nya terulur merapihkan selimut yang tersikap di tubuh Aaron yang tertidur.
"apa sebaiknya kita panggil kakak nya saja?,"
pemuda berambut ikal itu menoleh melihat teman perempuannya yang berdiri diambang pintu kamar.
"Aku juga berpikiran seperti itu. Tapi kau tau sendiri hubungan keduanya yang tak akur." balas Mentari yang juga disetujui oleh Riki dalam pikirannya.
keduanya sama-sama menghela nafas kebingungan dengan keadaan mereka saat ini.
Aaron, pemuda itu secara tiba-tiba tertidur panjang setelah mereka makan malam bersama-sama saat pertemuan pertama mereka.
awalnya mereka mengira mungkin karena Aaron kelelahan, namun tidur pemuda itu tak kunjung usai sampai hari berikutnya yang membuat Mentari menelfon dokter untuk memastikan keadaan pemuda itu, tetapi nihil, dokter hanya mengatakan bahwa Aaron tertidur dengan keadaan normal dan tidak ada yang salah dengan kesehatannya. Berakhir Aaron hanya dipasangkan infus untuk kebutuhan nutrisi pemuda itu.
"kita harus memberi tahu orang itu," ucap Riki lagi, dia sudah kepalang khawatir dengan keadaan temannya.
"Tapi Ki_,"
"Kita kan tidak tau satu tahun ini keadaan Aaron dan kakaknya bagaimana. Mungkin saja mereka sudah akur?, jika tidak pun kita yang akan merawat Aaron," Gadis itu berbicara tegas menatap wajah teman laki-lakinya yang masih dikelilingi rasa cemas.
Mentari yang mendengar ucapan itu menoleh kembali menatap keadaan Aaron kemudian mengangguk. "okey, kita coba." balasnya, benar apa kata Riki, tak ada salahnya mencoba.
Riki tersenyum tipis kemudian keluar dari kamar Mentari yang kini ditempati oleh Aaron.
Mentari melihat jendela kamarnya yang memperlihatkan langit di sore hari kemudian kembali memperhatikan Aaron. "aku akan segera kembali." setelah mengucapkan itu Mentari beranjak pergi, dia juga tak mau buang-buang waktu saat ini.
・•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
"projek pertama sudah selesai."
Arlond mengangguk puas, mata birunya menatap benda yang terpajang di lapisi kaca pengaman.
dua senjata kembar dengan kilau kebiruan indah ditengah, didesain khusus untuk adiknya.
senjata itu sebuah belati yang mampu menyerap aura seseorang untuk energinya, baik Aura pengguna nya maupun Aura yang terpancar dari orang lain.
di desain cantik di bagian mata pisaunya yang terlihat berkilau tajam, kedua belati itu bisa di satukan menjadi anak panah tanpa busur yang mampu melesat membelah langit.
semakin kuat penggunanya maka semakin kuat pula senjata itu.
"kapan yang satunya lagi selesai?," Tanya Arlond, pada Beby yang duduk di kursi meja kerjanya dimana terdapat monitor besar memperlihatkan hasil kerjanya.
"sekitar dua bulan lagi,"
Arlond mengangguk mengerti, tangan nya menyentuh permukaan kaca yang mengurung senjata itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/359036504-288-k717509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND LIFE IN THE MODERN WORLD [ SLMW ]
FantasíaDi bunuh oleh sang putra mahkota, jiwa seorang tentara bayaran bernama Hugo berlabuh di tubuh bocah laki-laki dari dunia lain. Dunia modern yang mana akan terjadi bencana. Dengan Layar biru aneh yang terkadang membantu nya, Kehidupan Hugo berjalan...