Haiii, maaf baru update. Silakan baca sambil dengarin musik juga yuk!
Happy reading all.
❄
Perlahan memasukkan es kristal ke dalam erlenmeyer dengan ukuran mencapai 1000 ml yang biasanya digunakan untuk cairan kimia. Menutupnya kuat takut jika tiba-tiba benda di dalam berubah warna lalu memantul.
"Belum ada perubahan, kalau ini es kristal biasa pasti akan mencair menjadi air biasa sejak tadi." Bulan mengamati seksama. Sarung tangan latexnya belum dibuka.
"Bagaimana dia bisa berubah warna? Sangat mustahil," ujar Bintang penasaran.
"Siapkan mikroskop elektron akan aku coba amati benda ini." Galaksi lalu beralih ke mikroskop di mana Bulan mengambil es tadi. Tidak mencair langsung tapi jika disentuh akan tetap basah. Itu yang akan diamati.
Beberapa menit kemudian Bulan mengamati, benar di luar dugaan. "Bagaimana?" tanya Galaksi.
"Ini real mengandung virus. Aku belum tahu nama virusnya tapi ini berbahaya." Bulan memberi ruang pada pemuda tadi melihatnya secara langsung.
"Corbox," ucap Galaksi.
"Maksud kamu?" Bulan menoleh begitupun lainnya.
"Sebut saja ini corbox."
"Nama virusnya?"
"Bendanya. Aku pernah membaca buku di mana bentuk virusnya seperti yang terkandung dalam es ini. Hanya saja aku lupa namanya dalam buku itu."
"Terus?"
"Sepertinya aku butuh waktu lama meneliti jika memang memerlukan nama virusnya."
"Jadi kita simpulkan ini corbox, benda yang mengandung virus berbahaya. Itulah mengapa dia bisa berubah warna dan tak dapat mencair seperti es kristal pada umumnya."
"Betul."
Bulan menghela napas ringan kembali ke erlenmeyer mengamati dengan mata telanjang. Mata mendelik kala melihatnya perlahan berubah warna. "Kemarilah dan lihat ini." Semua mendekat.
Perubahan warna pada es kristal tadi menjadi biru. Ketika utuh berwarna biru langit lalu menempel pada labu. Bulan kembali memperhatikan tanpa berkedip.
Corbox punya perekat seperti menghisap labu kemudian memuntahkan cairan berwarna biru. Asteroid berada dekat Bintang terbelalak pertama kali melihat benda aneh.
"Dari sini kita bisa lihat corbox blue hidup. Cairan biru itu mengandung virus yang berbahaya seperti yang di lihat dari mikroskop."
"Pertanyaanku, berarti corbox berwarna bukan hanya biru? Ingat saat di kelas mereka berwarna hijau," sahut Bintang. Semua tampak memikirkannya.
Sarung tangan latex di buka lalu dilempar. Bulan mengepalkan tangan, menyentakkan kedua kaki. Teman-teman yang lain menoleh ke arah ketua. "Tarik napasmu dulu, aku tahu kamu khawatir," ucap Galaksi mendekat.
"Bagaimana aku bisa tenang sekarang? Musibah besar akan terjadi. Kita baru mengamati satu corbox hasilnya begini? Bagaimana dengan ribuan es kristal yang jatuh?" Deg.
Teman-temannya mulai sadar. Mereka berlarian ke arah jendela memperlihatkan lapangan dalam dipenuhi es kristal beberapa mulai berwarna.
"Jika begitu apakah khawatir akan menjadi solusi? Kita harus cari tahu pencegahannya."
"Jadi kita di sini sedang dalam marabahaya?" tanya Asteroid mendengus kesal. Semua hanya terdiam. "Sial! Sudah aku bilang seharusnya kita pulang!" Jika Bulan bukan ketua kelompok pasti sudah mengacak-ngacak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
1 Visi 7 Misi (On Going)
Novela JuvenilUP SETIAP MALAM! "Selamatkan kota, selamatkan dia, jangan pedulikan aku," ucap salah satu siswa putus asa. Siapa yang akan bertahan menyelamatkan kota indah itu? Bagaimana Visi dan Misi itu diselesaikan? Note: Murni dari ide dan pemikiran author...