Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mew suppasit merasakan sesuatu cukup basah pada area wajahnya. Saat pria ini membuka mata, ia mendapati kana yang bangun lebih dulu lalu menjilati Pipinya.
“eh kau sudah bangun?” Kekeh mew mengusakkan tangannya di kepala kana.
Dengan gemas mew menangkup wajah kana yang hanya segenggaman di tangannya. Bertubi-tubi ia menciumi kana dengan sayang.
“Ini masih pagi, dan kau sudah membuatku gemas”
“Sekarang aku harus bersiap-siap pergi ke kantor” mew beranjak dari tidurnya.
Sebelum mandi, ia menyiapkan makanan dan susu untuk kana yang terus mengekorinya. Bahkan mew melangkah hati-hati karena takut menginjak kana di dekat kakinya.
“Ah makanan dan susumu akan habis. Aku akan membelinya nanti. Sekarang makan dan minum ini selama aku mandi” Ketika melihat kana asik makan, mew pun meninggalkannya untuk mandi. Aktivitasnya memang akan selalu seperti ini jika dirinya di apartemen bersama kana di pagi hari.
“Apakah makanannya sudah habis?” Selesai mandi, mew kembali menghampiri kana.
Melihat semuanya habis, mew segera merapihkan tempat makanan kana yang sibuk menjilati mulutnya.
“Aku pergi bekerja sekarang. Tunggu aku pulang hmm? Aku akan belikan makanan dan susu untukmu” mew mengusap bulu-bulu lembut kana.
🐱🐱🐱
Di kantor mew menelepon bright untuk menitipkan makanan dan susu khusus kana. Ya, karena temannya itu akan berkunjung ke kantornya, ia pun memanfaatkan keadaan. Sepertinya untuk membalas dendam beberapa hari lalu.
“Aku bahkan kesini untuk membahas pekerjaan, bukan main” bright meletakkan barang belanjaan mew di meja dengan wajah kesalnya.
“thank you bright~“ Kekeh mew membuat bright jengah.
“Seharusnya aku mengantar makanan untuk kana ke apartemenmu saja” Pikir bright.
“Kenapa kalau disini?”
“Dengan begitu aku dapat melihat gulfy yang kau ceritakan”
“Tidak!”
“Kenapa? Aku hanya ingin melihat”
“Melihat pun berbahaya untuknya kalau tamu yang datang kau ataupun tay”
“Ah kau semakin membuatku penasaran. Kau harus menunjukannya padaku, mew”
“Tidak!”
“Ayolah...”
“baiklah, nanti saja”
“Kenapa nanti?”
“Aku akan coba menutupi ekornya jika membawanya keluar”
“hmm? Apakah dia....tidak memakai baju?” bright dengan pemikirannya.
