Kembali ke masa sekarang...
"Mau ke mana?"
Wonwoo yang sedang mengendap-endap menuruni tangga langsung mematung. Dia menoleh ke atas dan melihat sang bunda.
"Mau main, Bun."
"Masih pagi mau main ke mana? Udah Bunda bilang hari ini jangan ke mana-mana. Temen Ayah kamu itu mau dateng."
"Terus kenapa? 'Kan temen Ayah yang mau dateng, bukan temen Eza."
"Gak ada alesan. Pokoknya kamu gak boleh ke mana-mana." Sang Bunda menuruni tangga. "Ganti bajunya terus turun ke bawah, bantuin Bunda masak."
"Bun~! Anakmu ini cowok! Masa maen masak-masakan, sih?"
"Ayah cowok, tapi Ayah bisa masak. Kenapa kamu enggak? Lagian ini bukan maen masak-masakan tapi masak beneran."
Akhirnya Wonwoo mengaku kalah. Dia sudah tahu kalau tidak akan ada akhir saat ia berdebat dengan ibunya. Wonwoo pun kembali ke kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ia gunakan saat tidur tadi. Setelah itu ia pergi ke dapur dan sang ibu langsung menyuruhnya untuk mengupas bawang-bawangan.
Saat jam sudah menunjukkan waktu tengah hari, berbagai masakan yang dimasak oleh keluarga kecil itu sudah tersaji di meja makan. Bel pintu rumah mereka juga berbunyi di saat yang tepat. Ayah Wonwoo pergi ke depan untuk menyambut tamu mereka. Ibu Wonwoo menyusul dengan nampan berisi minuman di tangannya. Tapi Wonwoo masih berdiam di dapur. Ia bahkan masih memakai pakaian tidurnya.
"Eza!" Terdengar suara ibunya memanggil.
"Apa, Bun?!"
"Sini lho ini temen Ayah kamunya disapa!"
Wonwoo diam sejenak. "G-gawat, Bun!"
Kemudian sang ibu datang. "Gawat apa? Kenapa?"
"Eza masih pake baju tidur. Hehe."
"Ya, ganti baju dong, anak Bunda yang ganteng."
"Malu lah, Bun. Mau ke atas 'kan harus ngelewatin ruang tengah juga."
"Ya udah, pake aja celemeknya terus lari ke atas."
"Oh, iya. Ih, Bunda pinter deh."
"Iya, tapi kenapa pinternya gak nurun ke kamu?"
"Bun, jangan bahas masalah otak. Eza harus lari." Wonwoo mengambil ancang-ancang lalu berlari secepat mungkin menuju kamarnya di lantai atas.
Kedua orang tamu yang sedang mengobrol dengan Ayah Wonwoo itu sedikit terkejut. Berbeda dengan seorang pria muda yang menarik sebelah sudut bibirnya.
"Maaf, ya.. anak saya mau ganti baju dulu." Kata Ibu Wonwoo pada ketiga tamunya.
"Nak Delta umurnya berapa? Perasaan waktu itu kamu masih kecil banget." Kata Ayah Wonwoo.
"Saya 27 taun, pa'de." Kata pria bernama Delta alias Mingyu.
"27? Udah nikah dong?" Tanya Ibu Wonwoo.
"Belum, bu'de. Hehe."
"Lah? Kok belum? Belum ada calonnya atau gimana?"
Mingyu menatap kedua orang tuanya meminta bantuan.
"Nanti.. saya omongin kalo Nak Erza udah ada di sini." Kata Ayah Mingyu yang membuat orang tua Wonwoo kebingungan.
"Katanya Nak Delta diterima jadi guru SMA di Bandung, ya?" Tanya Ibu Wonwoo kemudian.
"Iya, bu'de. Tapi belum jadi guru tetap sih.."
"Di SMA mana?"
Wonwoo yang sudah selesai berpakaian pun turun. Dia langsung menyalami orang tua Mingyu yang tersenyum sembari menyapanya. Tapi Wonwoo malah memekik kaget saat ia hendak menyalami Mingyu.
![](https://img.wattpad.com/cover/360677030-288-k374585.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream Marriage Life [⏹️]
Fanfiction🔞[MEANIE]🔞 Keseharian rumah tangga Mas Tata Minggu dan Dek Eza Nonu. __________________________________ READ WITH YOUR OWN RISK __________________________________ ⚠️ bxb • Lokal AU • Marriage life • Age gap • M!Older W!Younger • Harsh words • Expl...