8. Orang Tua

1.8K 134 15
                                    

Beberapa hari kemudian...

Liburan akhir semester pun tiba. Mingyu berniat untuk mengajak Wonwoo berlibur di kampung halamannya, Yogyakarta. Tentunya dia harus mendapat izin orang tua Wonwoo terlebih dulu. Jadi sore ini ia mengunjungi rumah Wonwoo, tanpa sepengetahuan Wonwoo karena kebetulan anak itu sedang menikmati masa mudanya dengan teman-temannya.

"Jadi kenapa Mas Delta ke sini? Eza gak ada di rumah lho. Baru pergi barusan diajakin main sama Ano." Ibu Wonwoo menyajikan secangkir kopi masing-masing untuk Mingyu dan sang suami.

"Delta sengaja pengen ngobrol sama Ayah Bunda kok, bukan mau ngapelin Eza."

"Oh, iya lho, mas. Katanya Eza beneran udah full berenti ngerokok, ya?"

"Iya, Bun. Saya berani jamin Eza udah beneran berenti." Mingyu tersenyum.

"Wah... Padahal udah sering diomelin sama ayah bundanya, tapi tetep gak pernah kapok tuh anak. Memang, ya.. kalo demi cinta apa aja bisa dilakuin." Ibu Wonwoo menepuk-nepuk bahu Mingyu. "Makasih banyak lho, mas."

Mingyu tersipu malu. "Gak masalah, Bun. Delta juga seneng bisa ngebantu Eza."

"Yah, mukanya jangan kecut gitu napa." Kata ibu Wonwoo pada sang suami.

"Mas, kamu tau kan apa resikonya kalo kamu nikahin Erza?" Tanya ayah Wonwoo dengan wajah serius.

"Karena saya dan Erza sama-sama laki-laki?" Mingyu mengangguk. "Saya tau jelas apa yang saya lakuin. Saya tau ada banyak resiko yang harus saya tanggung kalo saya nikahin Erza. Saya gak bakal punya keturunan, bahkan mungkin hubungan kita gak bakal bisa diterima publik." Lalu dia tersenyum. "Saya udah dewasa, dan saya udah pikirin mateng-mateng tentang semua kemungkinan yang bakal terjadi di masa depan. Saya berani bertanggung jawab dan nerima semua resikonya, seburuk dan seberat apa pun itu. Kenapa? Karena saya percaya sama diri saya. Saya yang paling tau tentang saya, tentang perasaan saya ke Erza. Dan saya gak akan pernah nyesalin itu semua."

Mendengar itu, ayah dan ibu Wonwoo hanya bisa terdiam.

"Jadi.. Ayah, Bunda.. tujuan saya dateng ke sini hari ini adalah karena saya pengen minta izin buat bawa Erza ke Yogyakarta selama liburan."

ㅇㅇㅇ

Keesokan harinya...

"Beneran ngedadak kaya tahu bulat."

Mingyu yang sedang fokus mengemudi langsung tertawa saat mendengar ucapan Wonwoo di sebelahnya.

Wonwoo sedikit memutar tubuhnya ke samping. "Kenapa gak bilang dari jauh-jauh hari, sih, kak?"

"Saya kan waktu itu udah nanya.. mau liburan bareng gak.. dan kamu bilang mau."

"Ya seenggaknya kasih tau kek liburannya ke mana. Eza juga butuh waktu buat nyiapin mental buat ketemu orang tuanya Kak Tata."

"Orang tua saya gak se-strict orang tua kamu kok. Lagian kan udah pernah ketemu waktu itu. Jadi santai aja.. yang penting jaga sopan santunnya." Mingyu mengusap kepala Wonwoo.

"Tapi, kak.. terlalu formal gak sih, Kak Tata selalu ngebahasain diri sendiri pake 'saya'. Eza kurang suka."

"Kalo gitu coba mulai latihan panggil saya 'mas'."

"M-Mas Tata.. gitu?"

"Mas Delta. Saya lebih suka dipanggil Delta."

"Tapi waktu itu orang tua kakak manggil kakak Mas Tata, terus selama ini juga Eza manggil Kak Tata."

"Cuma orang tua sama mendiang adik saya yang manggil saya begitu. Pokoknya kamu mulai latihan pake 'Mas Delta'."

Wonwoo mengalihkan pandangannya. "N-nanti aja.. kalo udah ni-nikah.."

A Dream Marriage Life [⏹️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang