PERKATAAN JEVAN

24 9 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Maafkeun euyy aku teh waktu itu lagi sibuk, sibuk di suatu titik jadi tak fokus ke sini. Tapi akoh sudah balik lagii.

Mau temenin kalian membaca alur tidak jelas ini.

Butt, sayangku jangan jadi pembaca gelap ya tolong kerja samanya buat vote. Satu vote aja dari kalian itu sngt berharga buat Penulis.

Tanpa sadar dengan begitu kalian sudah memberikan efek yang sangat besar untuk penulis, penulis jadi semangat dan gak males juga buat lanjutkan Ceritanya.

But aku bukan males, cuman L5 (lelah, letih, lesu, loyo, lovyouuuuuuu)

Ahkk banyak banget basa basi tapi basi, jadi cusss langsung ke alurnya.

Sebelum itu baca apa dulu???
Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading 🧡🎀

꧁✦✦✦✦✦꧂

Hanya soal di mana kamu mencari hati
Padahal ketulusan hanya berada pada illahi
Dan karunia-Nya begitu besar pada diri ini
Lantas mengapa kamu masih saja mencari?
Padahal sudah tentu yang pasti itu hanya Allah di hati.

꧁✦✦✦✦✦꧂


"Wih itu paan coi, keren amay. Bisa keluar dari layar"

Haikal merotasikan bola matanya malas, memang Brian itu bule kurang update. Masa yang begini saja tidak tahu, padahal di setiap jalanan pulang dari sekolah. Selalu ada Videotron yang tercetak jelas di dekat lampu merah.

"Itu namanya Videotron, lo bulak-balik ke sekolah emang gak pernah liat di deket lampu merah juga ada beginian Yan?" tutur Haikal, kini mereka sedang berada di tengah kota. Mereka sedang mencari tukang Bacang. Namun, tidak kunjung menemukannya.

Mamahnya Brian sedang ngidam, ingin dibelikan Bacang, dan jika Brian tidak mendapatkan Bacang bisa habis uang jajannya dipotong. Memang sadis Mamahnya itu.

"Gue baru liat coi, keren weh!!!. Hebat banget Zaman sekarang"

Ctak!

Brian mengusap kepalanya yang dijitak oleh Haikal, salah apa dirinya? Sampai dijitak oleh Sahabat karibnya ini. "Gue salah apa sama lo woi?! Sakit nih pala gue. Lo kate pala gue batu kristal apa ye, kalo dijitak langsung bercahaya"

"Lo jangan norak ellah, gue malu. Kaya bawa orang utan masuk kota aja"

"Eee buset, ngatain gue lo? Sialan asli"

"Nggak ngatain, tapi gue berbicara fakta bro"

"Oh"

Haikal melotot ketika mendapat respon seperti itu dari Brian, memang temannya ini sangat-sangat menyebalkan. Mereka ini sebenarnya baru kenal semasa waktu MPLS, tapi pertemanan mereka seperti bukan orang yang baru kenal akan tetapi seperti Sahabat lama.

Mereka sepertinya sudah sangat kelelahan, benar-benar lelah. Dikarenakan Bacang yang mereka cari tidak kunjung ditemukan. "Yan, balik aja ellah. Gue ada tugas yang belum dikerjain, buang-buang waktu amat dah" gerutu Haikal yang kini pelipisnya sudah banyak peluh yang menetes, bajunya sudah basah juga karena keringat. Cuaca hari ini memang sangat panas.

Pikir Haikal, begini saja sudah mengeluh, bagaimana nanti jika di akhirat.

"Ellah, tugas mah gampang. Kaga usah dikerjain buat paan dikerjain. Orang besok gurunya gak masuk" balas Brian dengan entengnya.

Vanyla : Always about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang