TEMAN JEVAN??

34 11 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebelum baca ucapkan apa dulu???

Bismillahirrahmanirrahim
Happy reading

꧁✦✦✦✦✦꧂

  Jika memang benar Allah mempertemukan kita dengan tujuan mempersatukan maka aku akan sangat bersyukur sekaligus beruntung.

~Vanyla Violet

꧁✦✦✦✦✦꧂

"GUE GAK PEDULI, LO MAU HAIKAL?AMBIL. LAGIAN KALO MEMANG HAIKAL BUKAN DITAKDIRKAN BUAT LO, LO MASIH MAU EGOIS HAH?!"

Wanita tidak tahu diri ini malah mengeluarkan kaca dan membenarkan bulu matanya yang jika tertiup badai pasti akan terbang seperti sayap kupu-kupu. Padahal peraturan di Sekolah ini tidak boleh memakai make-up, tapi sepertinya dari minggu kemarin Wanita ini tidak jera juga.

Kata ucapan osis sewaktu MPLS kemarin, jika sudah melanggar aturan lebih dari tiga kali maka akan terkena skors selama seminggu.

Dan ini sudah gertakan kedua karena Wanita ini telah melanggar. "BACOT BANGET NJIR CELOTEHAN LO, GAK GUNA BAGI GUE" Wanita ini mengibaskan rambutnya lalu pergi dari kelas, memang pasalnya Vanyla dan Wanita ini satu kelas.

Dan juga one more thing dikarenakan ini bukan sekolah keagamaan jadinya di sini dibebaskan ingin memakai kerudung atau tidak.

"WOYYY, SINI LO SHERA BRIANNA. MINIMAL LO NGACA DAH, BULU MATA KAYA SOPTEK TERBANG AJA BANGGA LO" kesal Vanyla mengejek wanita tadi yang bernama Shera.

Lantas ia membereskan kembali makanan yang sempat tercecer dengan perasaan dongkol.

꧁✦✦✦✦✦꧂


Jethaa, Ziyyara, Skyla merasa bingung dengan Vanyla yang sedari tadi hanya diam, jam pelajaran terakhir jamkos akan tetapi mereka tetap diberi tugas. "Lo gak tertarik sama Haikal noh? Lagi nugas dia. Biasanya lo dari kemaren-kemaren natap si Haikal mulu. Sekarang kenapa dah?" tanya Skyla yang diangguki oleh kedua temannya.Ya, pada akhirnya Vanyla sekelas dengan Haikal.

Nampak Vanyla menoleh dan setelah itu kembali dengan tatapan kosong "Gapapa"

Jethaa yang kesal ia menggeplak paha Vanyla dan membuat Sang Empu merasa kesakitan "Ihh lo tuh ya kalo ada masalah bagi-bagi napa dah"

"Gue....."

Tring...Tring....

Bel berbunyi dengan nyaring membuat ucapan Vanyla terhenti, dan ini kesempatan Vanyla agar tidak melanjutkan perkataannya. Sebenarnya ia terdiam seperti ini bukan karena masalah Shera barusan, ada satu masalah lagi yang enggan untuk Vanyla ceritakan kepada siapapun termasuk Sahabat-Sahabatnya.

"Oh iya guys gue harus pulang cepet, mau bantu Ibu jualan. Kasian dia, soalnya Nadine gabisa bantu karena ada kerkom. Jadi maaf gue gabisa balik bareng kalian"

Seketika Sahabatnya mengangguk paham. Namun, di lain sisi Ziyyara yang melihat itu nampak seperti ada yang disembunyikan oleh Vanyla. Karena di antara mereka semua, Ziyyara adalah orang yang paling peka dengan suatu kondisi ataupun situasi.

Vanyla berjalan di koridor dengan tatapan kosong, masalah tersebut terngiang-ngiang di pikirannya. Apa yang harus ia lakukan? Akankah ia bisa menerima semua ini?

Vanyla : Always about youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang