06. CYT

5 4 0
                                    

Flashback saat Mina berusia 14 tahun.

Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu tunggu Mina. Ia sudah mempersiapkan dirinya dari jauh jauh hari untuk acara tahunan sekolah. Beberapa menit lagi waktunya Mina yang naik ke atas panggung dan menampilkan permainan pianonya.

Mina sangat gugup karena ia akan tampil di hadapan banyak orang tua siswa terutama Ayah dan Ibunya. Sejak tadi ia berdoa agar tidak melakukan kesalahan saat di atas panggung nanti.

"Mina Mayumi!" Teriak panitia acara memanggil.  Mina dengan segera naik ke atas panggung dengan penuh percaya diri.

Mina berdiri di tengah panggung dan melihat sekitarnyar, mata semua orang kini tertuju padanya. Mina menundukkan badannya memberi hormat kemudian mulai mencari cari keberadaan ayah dan ibunya. Namun yang ia temukan hanya Pak Agus dan Bi Jummi yang sedang menatapnya bangga.

Mina tersenyum pada keduanya lalu duduk di kursi pianonya. Mina mulai menekan tuts pianonya membuat alunan musik yang merdu. Ia memainkan piano dengan baik. Semua orang bertepuk tangan untuknya.

Setelah selesai menampilkan alunan piano, Mina kembali melihat kearah penonton mencari keberadaan ayah dan ibunya. Mina tidak bisa menemukan mereka karena terlalu banyak orang dan ia sudah di minta untuk kembali ke belakang panggung.

Walaupun tidak menemukan wajah kedua orang tuanya Mina sangat senang dan lega. Acara tahunan sekolah sudah selesai. Semua anak dan orang tuanya tampak saling berfoto dan berpelukan. Mina menghampiri Bi Jummi yang terlihat sedang menunggunya.

Melihat Mina senyum Bi Jummi mulai terbentuk.

"Mina keren banget tadi main pianonya. Bibi bangga dengan Mina." Ucap Bi Jummi mengangkat kedua jempolnya. Mina tersenyum malu.

"Bi Jummi papa sama mama di mana? Aku mau kasih bunga ini ke mereka." Mina melihat sekitar mencari keberadaan kedua orang tuanya.

"Papa sama mama lagi ada kerjaan penting, jadi nggak bisa dateng." Ucap Bi Jummi tampak menyayangkan hal itu.

"Tapi kalau mereka tau putri cantiknya tadi tampil dengan sangat baik. Pasti mereka sangat bangga dan senang." Lanjut Bi Jummi dengan penuh senyuman.

Mina hanya terdiam mendengarnya. Wajahnya tampak kusut dan tidak bersemangat. Pak Agus sudah tiba, ia menuntun Bi Jummi dan Mina ke arah mobil. Mina segera masuk ke dalam mobil.

Pak Agus dan Bi Jummi sejak tadi tidak berhenti  memuji muji Mina. Tapi Mina hanya diam mendengarkan.

"Memangnya ada pekerjaan penting apa sampai papa dan mama nggak bisa dateng. Padahal papa udah janji bakal dateng." Mina membuka suara. Pertanyaan yang sejak tadi mengisi kepalanya akhirnya keluar. Dari suara Mina, Bi Jummi tau saat ini ia merasa sedih dan kecewa.

"Bi Jummi juga nggak tau. Sebelum pulang beli es krim dulu yuk." Usaha Bi Jummi mengalihkan pembicaraan berharap Mina akan senang dan melupakan rasa sedihnya.

"Mina nggak mau makan es krim, bibi aja." Kata Mina cuek dan melihat ke arah luar jendela mobil. Bi Jummi terdiam memikirkan bujukan apa lagi yang harus ia lakukan agar Mina senang.

Sampai di rumah Mina berlari menaiki tangga dan langsung masuk ke kamarnya. Ia menutupi tubuhnya dengan selimut tebalnya.

****************


"Dimana Mina?" Tanya Santi yang baru saja pulang.

"Ada di kamarnya bu. Sepertinya dia sedih karena ibu tidak dateng tadi. Dia tidak keluar kamar sejak pulang dari sekolah." Mendengar perkataan Jummi membuat Santi dan Agus saling memandang cemas. Santi dengan segera menghampiri Mina.

Cinta Yang TersesatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang