Seorang gadis kecil berdiri dengan gelisah, di remasnya kertas yang sedari tadi ia genggam.
"Sudah malam, tapi kenapa belum pulang." Gadis itu memutar-mutarkan kakinya dengan gelisah.
Tak lama terdengar suara mobil dan gerbang yang dibuka.
Gadis itu segera berlari kearah pintu utama.
"Tadaima."
"Ehh sarada? Ada apa? Kenapa belum tidur?"
Sakura memberikan tasnya ke sang suami."Emmm." Sarada bergerak gelisah, remasan pada kertas ulangan hariannya menguat.
"Ada apa?"
Sakura menunduk, melihat sang anak lebih jelas.Sasuke sedari tadi melepas sepatunya dan menggantinya dengan sendal rumah.
"Sepatumu.""Ahh maaf Sasuke-kun." Sakura segera berbalik meninggalkan Sarada yang masih gelisah.
Sasuke berjalan mendekati putrinya, ayah muda itu segera menggendong sang putri yang sudah lebih berat dari tahun lalu.
"Sudah malam, besok sekolah kan. Jadi tidurlah."
Sasuke membawa Sarada kekamar."Tunggu sebentar papa mandi dulu." Mendudukkan di atas ranjang.
Sasuke tahu, dibalik punggung kecil itu ada sesuatu, tapi ia tidak bisa menghakimi putrinya sendiri.
Jujur Sasuke takut putri kecilnya menangis.
Tak lama Sakura masuk ke kamar dengan membawa susu.
"Segera habiskan susunya, lalu gosok gigi dulu." Sakura menaruhnya di atas nakas meja.Sakura berbalik, ia mendekati lemari dan mulai memilih baju yang akan ia dan suaminya pakai untuk tidur.
"Mama..."
Gerakan tangan Sakura terhenti, ia sebenarnya masih menunggu kelanjutan suara itu."Ya?" Sakura menjawab tanpa menoleh, ia kembali menggerakkan tangannya.
"Emm ini, ini dari miss." Sarada menyodorkan kertas lusuh yang sudah diremasnya sedari tadi waktu ia masih di sekolah.
Sakura berbalik, ia melihat apa yang diserahkan olehnya.
Sakura berjalan kemeja rias, ia menaruh baju diatas sana, lalu berjalan mendekati sang putri yang terduduk di tengah ranjang.Wajahnya sangat lucu dengan guratan kecewa pun terdapat di wajah kecil itu.
"Hmm? Surat undangan sekolah? Atau kau bertengkar dengan Boruto sehingga mama harus pergi ke sekolah?"Sarada menggeleng dengan lemah, wajah sedihnya semakin terlihat.
Sakura berdiri didepan ranjang dengan bersedekap dada.
"Jangan bilang nilaimu buruk." Sakura berkata dengan wajah serius dan nada datar. Sontak itu membuat Sarada terkejut, karena tebakan sang mama benar.Sarada perlahan menurunkan tangannya.
Tidak ada jawaban dari sang mama, membuat Sarada semakin sedih.Ceklll
Sasuke keluar dari kamar mandi, ia terheran-heran dengan keadaan kamar yang hening.
Ia menoleh keranjang disana sang putri menunduk sedih sedangkan sakura tidak terlihat raut wajahnya karena sang istri sedang membelakanginya.
"Ada apa?"
"Di atas meja Sasuke-kun." Sakura menjawab tanpa menoleh.
Sasuke segera membawa bajunya kekamar mandi.
"Lalu mama harus melihat nilai burukmu itu?"
Sarada mengangguk lemah.Ia tidak mengira jika mamanya akan marah, bagaimana jika papa tahu? Sarada sudah tidak tahu seperti apa papa yang marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Adalah Orang Yang Berharga -Sasusakusara
Fantasíaあなたは価値のある人です | Dirimu Adalah Orang Yang Berharga -Sasusakusara Semua karakter milik Masashi Kishimoto Oneshot 🍅🌸🍒