Malam sunyi, di dalam rumah yang terisi oleh 2 orang.
Gadis kecil dan seorang wanita yang dipanggil mama, sedang saling menatap tajam.
Dengan kacamata merah kecilnya, ia menyembunyikan air mata yang siap tumpah jika ia berkedip.
Helaian nafas terdengar dari wanita dengan rambut uniknya.
"Kali ini apa lagi?"
"Mau papa."
Singkat dan padat."Kan mama sudah bilang papa belum bisa pulang, jadi kau harus bersabar."
"Tidak mau, sabar terus mama kira–"
"Lalu semua yang Sarada-sama mau harus ada? Harus terkabulkan?"
Sarada mengangguk mengiyakan perkataan ibunya."Aku hanya ingin papa apa aku salah?" Gadis kecil berumur 5 tahun itu tertunduk lesu, ia terlihat sangat menyedihkan saat ini.
"Maaf, mama maaf ya. Habis Sarada tidak mau bersabar."
"Aku mau papa.." air matanya tumpah ruah, ekspresi kesakitan dan kesedihan ia tunjukkan agar empati ibunya tergerak.
"Uhhh anak cantik mama." Sakura segera menggendong buah hatinya.
"Padahal papa sudah janji kalau pergi 3 hari saja. Baru juga berangkat tadi pagi sudah ditangisi."
"Papa pergi lama."
"Belum juga 24 jam loh. Sabar ya, kan katanya mau lihat festival kembang api."
"Papa telat datang, pasti hilang."
"Mama janji, kalau papa pulang nanti festivalnya masih kok."
Sarada menggeleng, ia meletakkan kepalanya di ceruk leher Sakura."Sudah ya."
"Hikss.."
🍅🌸🍒
"Ayo bangun." Sakura menarik pelan selimut yang menutupi tubuh kecil anaknya.
"Ughh papa~" Sakura tertawa kecil mendengar suara serak Sarada yang memanggil ayahnya.
"Ayo, kita mandi lalu pergi sekolah."
"Sekolah?" Mata kecil itu langsung terbuka lebar.
"Papa pulang?""Hei hei, papa akan pulang besok lusa. Hari ini mama antar Sarada ya."
"Tapi..."
"Sudah sudah, ayo kita mandi. Festival belum berakhir hingga akhir minggu ini. Jadi Sarada-sama tenang saja."
Sakura berdiri, ia menarik tangan putrinya yang tampak masih lesu.
Sekolah hari ini Sarada lalui dengan tenang, ia bahkan lupa dengan ayahnya. Interaksi dengan temannya membuatnya senang, senyum di bibir kecilnya bahkan tidak pernah luntur sejak ia masuk ke sekolah tahun lalu.
"Mama mama."
"Hemm!?" Sakura menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Aku punya teman loh."
"Wah benarkah?"
"Dia Yuki."
"Namanya Yuki?" Sarada mengangguk.
"Tapi dia sakit. Mama bisa sembuhkan Yuki?"
"Ehh?? Sakit apa?" Sarada menggeleng.
"Tidak tahu, dia baru hari ini. Aku tidak tahu, hanya Yuki sedang sakit jadi berteman dengan baik, begitu kata miss."
"Benarkah? Uhh kasihan. Sarada harus mau berteman dengan yang lain ya, bukan tanpa karena atau sebab dia sakit."
"Ya aku akan berteman dengan semuanya." Dia merentangkan tangan membentuk lingkaran raksasa dengan sedikit melonjakkan tubuhnya dengan excited.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirimu Adalah Orang Yang Berharga -Sasusakusara
Fantasiaあなたは価値のある人です | Dirimu Adalah Orang Yang Berharga -Sasusakusara Semua karakter milik Masashi Kishimoto Oneshot 🍅🌸🍒