Setelah istirahat selesai para siswa kembali memasuki ruang kelas masing-masing. Namun tidak dengan Jordan yang membuat Micell gelisah mencari keberadaannya padahal guru mereka sudah memasuki kelas.
"Siang anak-anak"
"Siang Bu"
"Oke. Sebelum kita melanjutkan pembahasan materi Minggu lalu, silahkan ketua mengumpulkan tugas semuanya terlebih dahulu"
"Dan yang lain silahkan membuat bukunya halaman 173"
"Baik bu
Tak terasa bel pulang sekolah terdengar di segala penjuru sekolah.
"Kenapa Cell? Kok keliatan bingung gitu?" Tanya Sindy teman sekelasnya yang berdiri di pintu kelas. Sedangkan yang lain sudah tidak ada di kelas lagi tinggal hanya mereka.
"Gue nungguin Jordan. Lo liat ga?"
"Emang Jo gak masuk lagi setelah istirahat kan?" Ujar Sindy yang memang duduk di belakang Jordan."Iya. Tasnya masih disini makanya gue bigung masa dia pulang gak bawa tas dan gak ngabarin gue?
"Gak tau juga sih. Cuman memang istirahat tadi dia bareng Daniel ke kantin. Kalo gak coba tanya Daniel aja"
"Yaudah makasih ya Sin"
"Oke... Btw tuh pacar Lo udah datang " ujar Sindy lalu mengedipkan matanya sebelah kepada Micell."Yee... Ada ada aja Lo sin" balasnya lalu senyum kearah Satria yang berjalan ke arahnya.
Sindy yang belum jauh dari mereka terlihat berbicara dengan Daniel yang akan ke kelas Mereka.
"Jordan mana?"
Jordan terlihat melihat disekitarnya ada orang lain atau tidak"Anda ngomong sama saya?" Tanya Daniel karena cewek dihadapannya ini melihat ke arahnya
"Ya ialah. Emang sama siapa lagi?"
"Emangnya mereka tidak anda lihat?" Ucap Daniel dengan pandangan yang mengarah kepada Micell dan Satria yang juga melihatnya."Gue liatnya sama Lo."
"Iddih. Anda siapa dan kenapa bertanya sama saya? Kayak kenal aja" balas Daniel yang langsung disuguhkan dengan pertanyaan padahal tidak dia kenal.
"Gue nanya Jordan dimana? Lo budeg atau gimana?"
"Kita saling kenal yah? Perasaan saya gak kenal dengan orang seperti anda" balasnya"Ngomong sok formal tapi kelakuan gak jelas"
"Kalo ingin bertanya. Kenali siapa yang anda tanya kalo gak minimal coba lah menyapa"
"Gue kenal Lo lah. Si wakil ketos"
"Trus? Kalo anda kenal saya, otomatis gitu saya kenal anda?""Sogong banget sih. Baru juga jadi waketos"
"Gak peduli Sind...dy" ucap Daniel sambil mencoba melihat nametag yang ada di baju sindy.Daniel yang akan melewati Sindy yang terlihat kesal, kembali mengurungkan niatnya memasuki kelas Jo karena pertanyaan Micell.
"Niel. Jo dimana? Tadi bareng sama dia kan?
"Iya. Tadi bareng sama gue dan sekarang dia lagi di ruang OSIS""Dia ngapain di ruang OSIS? Trus kenapa gak masuk kelas tadi?" Tanya Micell yang membuat Daniel bosan ditanyain dari tadi.
"Gak tau ,Dia bareng Bu Lia. trus kenapa gak masuk kelas gak tau juga, mending tanya orangnya langsung kali yah..." Ujar Daniel yang pastinya bohong dan menatap sepasang kekasih itu bergantian. Berniat melihat bagaimana reaksi mereka.
Bohong jika Daniel tidak tahu tentang Jo apalagi masih soal yang terjadi disekolah. Dia hanya malas berinteraksi dengan Micell yang notabenya sahabat Jo sekaligus cewek yang Jo cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PADAMU.
Подростковая литератураkita hanya butuh waktu untuk menyadari sesuatu yg trekadang kita anggap biasa ,sampai puncak detik kesadaran datang. sama halnya hati! hati bisa mendapatkan kenyamanan dari orang baru dan bisa saja hampir melupakan orang yg selalu ada untuk kita...