"Perhatian!. Tolong perhatiannya..." ucap Bagus si ketua kelas 12 ipa 4 untuk meminta perhatian penghuni kelas.
"Apaan? Kita lagi asik juga" tanya Bunga karna kesal telah membuat rumpian mereka terjeda.
"Cepatan ngomong woi" sahut Tino.
"Iyahh"
"Dengarin! kita dapat kabar sedih""Kabar apaan? Jangan buat gue jantugan" ucap Vivi yang orangnya mudah jantungan mendengar berita yang dadakan.
"Ngomong yang jelaslah bro" tukas Jems.
"Iya tau nih "timpal Citra.
Sedangkan Micell hanya malas mendengar kerusuhan yang ada di kelasnya.
"Tadi pagi bu Mistra mendapat informasi dari orangtuanya si Jordan.."
"Trus..?" Ucap mereka serempak karna kepo.
Mendengar nama Jordan disebutkan barulah Micell tertarik untuk mendengar kabar yang ingin disampaikan si Bagus.
"Orangtuanya bilang bahwa si Jordan tidak masuk hari ini karna dia mengalami kecelakaan"
"What? Kok bisa?"
"Iya .semalam masih sehat aja""Pangeran...."
"Semoga aja dia baik baik aja"Itulah omongan omongan yang terdengar dari teman satu kelasnya.
Micell?
Dia baru sadar bahwa jordan tidak masuk hari ini padahal jam pelajaran sudah lama mulai.Dia tidak menyadari teman sebangkunya itu tidak masuk dan di kabarkan masuk rumah sakit.
"Ingat duniamu micell" gumam micell pada dirinya sendiri karna sudah lupa pada orang orang disekitarnya.
"Cit "panggil micell pada citra yang duduk di depannya.
"Iya ?" tanya citra.
"Kalian pulang sekolah mau jenguk Jordan gak?"
"Iya"
"Bareng yuk. Gue gak punya teman pergi""Sorry Cell kita pada sama cowok yang bawa motor"
"Kalo gak lo sama si Daniel aja kan dia sahabatnya si Jordan tuh mungkin dia juga nanti ke situ"
"Ohh ok thanks" ucapnya menerima usul Citra.
"Kalo ngajak Dhea? Pasti gak bisa" gumamnya.
Dhea Millioder adalah sahabatnya juga yang berada dikelas 12 ips 1
Orangnya sibuk mulu. Tapi bukan sibuk apa apa cuma suka menghabiskan waktu dengan belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Karna termasuk siswa kebanggaan dari ips.***
"Jo... bangun nak" ucap Mira terdengar sendu."Kenapa anak kami belum sadar juga ya dok?" Tanya Harry Heran papa Jordan pada dokter yang meletakkan alat alat medisnya di atas nakas.
"Seharusnya dia sudah sadarkan diri. Karna obat biusnya sudah habis. Tapi kita tunggu saja" jelas dokter lalu pergi dari ruang rawat jordan.
"Jo bangun. Kalo gak bangun tu mobilnya di jual aja" kesal Mamanya karna anaknya itu belum bangun juga.
"Jan..gan deh mah"
"Wahh.. ampuh juga tuh mah ancaman mama" ucap papa takjub sambil cengegesan.
"Bangun juga kamu. Buat kawatir mama aja" kesal mama.
"Jangan dimarahin trus mah kasihan dianya" ucap papa.
"Di tanyain ada yang sakit gak? mau minum? atau lapar gak?" tambah papa."Iya nih mah" timpal jordan sambil cengegesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PADAMU.
Teen Fictionkita hanya butuh waktu untuk menyadari sesuatu yg trekadang kita anggap biasa ,sampai puncak detik kesadaran datang. sama halnya hati! hati bisa mendapatkan kenyamanan dari orang baru dan bisa saja hampir melupakan orang yg selalu ada untuk kita...