BAB 9

781 59 4
                                    

Hello guys gimana kabarnya ? sudah lama aku gk up apa masih ada yang nunggu kelanjutan cerita Avram dan Rhea. Tanpa lama selamat membaca jangan lupa vote dan komen 😘

~Happy Reading~

~¢¢¢~

Cahaya bulan memancar di sela pepohonan terlihat diatas sana bulan mempunyai wujud sempurnanya.

Angin berhembus pelan menghantarkan melodi kematian mulai dekat. Di tengah hutan terlihat beberapa orang mengeroyok seorang berjubah hitam yang memancarkan hawa membunuh yang pekat.

Trang!!

Slash!!

Bugh!!

Suara pedang beradu memekakan telinga pun binatang malam menambah kesan kengerian pada momen ini.

Saat ini Avram berusaha mengalahkan sekelompok orang yang mengincar nyawanya.

Disaat yang bersamaan kutukan dalam dirinya kambuh dan membuat Avram ingin sekali menghabisi semua orang.

Bisa saja Avram membiarkan kutukan ini tak terkendali tapi dampak yang diterima pasti akan membuat dia koma selama seminggu untuk pemulihan jadi sebisa mungkin Avram menahan kutukan ini sampai batas waktu tertentu.

Sayangnya setelah bertahan beberapa saat kutukan ini semakin memberontak ingin dilepaskan.

Duarrr!!

Akibatnya mana dalam diri Avram meledak dan membuat tubuhnya maupun musuhnya terpental beberapa meter.

Cahaya yang sangat menyilaukan sesaat mengaburkan pandangan. "Uhuk..uhukk sial aku tak bisa menahannya lagi." Avram memuntahkan seteguk darah dan memegang dadanya yang sakit. Mencoba tetap sadar Avram bersandar di sebuah batang pohon untuk menstabilkan nafasnya.

Tadinya Avram berniat untuk menyelidiki bangsawan yang berkhianat di bawahnya tapi di tengah rencananya Avram mengetahui ada sekelompok orang yang mengikutinya diam-diam membuat ia mengambil keputusan untuk melampiaskan amarahnya ini.

Apalagi saat ini kutukannya kambuh membuat emosinya tak stabil walaupun beberapa hari ini Rhea secara teratur mengalirkan mananya untuk membantu menahan kutukan ini tapi itu tidak cukup.

Drap drap drap

Bunyi langkah seseorang terdengar di pendengaran Avram membuatnya memasang posisi siaga. Walaupun keadaannya saat ini lemah dia tetap harus bertahan sampai bantuan datang menolongnya.

Di kejauhan terlihat seorang berjubah hitam berlari kearahnya seakan ingin menyerang. Dengan sigap Avram mengangkat pedangnya.

"Heii tuan apa kau baik-baik saja ?" Tanya orang itu berdiri dihadapan Avram.

Avram yang saat ini menunduk terdiam sesaat mengenali suara ini. Sambil menahan sakit Avram mendongak dan benar saja dia adalah Asisten pribadinya. Apa yang dia lakukan disini ? Mencurigakan saja.

Tapi disisi lain Avram dapat bernafas lega karena Rhealah yang menemukannya disini.

"Saya tidak apa-apa ishh." Avram meringis menahan sakit.

The Male Lead's ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang