21

37 5 4
                                    





Semester pertama sudah berakhir.Secepat itu waktu berlalu.Dan begitu banyak hal yang terjadi.Ana termenung menatap jendela mobil.Beberapa kali kepalanya akan membentur jendela saat kantuk menyerang.

"Kamu nggak seneng ikut Bunda ke jogja?."

Ana berjengit.Ia segera menoleh ke arah Nala." Seneng kok.Aku cuma ngantuk aja Bun."

Senyum Nala terulas,ia kembali menghadap depan.Ana menghela napas panjang,ada rasa lega saat memutuskan ikut orang tuanya.Satu minggu,tidak terlalu lama.Dia jadi bisa menjauh dari Arga sebentar.

Karena,sungguh.Jika berdekatan dengan pria itu,ia sulit sekali mengendalikan diri.Ia akan selalu terbuai permainan pria itu.Hingga akhirnya mereka akan selalu berakhir dengan pergulatan panas.Tindakan yang sangat bisa menghancurkan mereka sewaktu waktu.

Mereka sudah terlalu jauh,sangat jauh.Dan dirinya takut mereka tidak bisa mempertahankan, pertahanan yang selama ini mereka jaga mati-matian.

Menurutnya ini sudah sangat tepat.Arga menyuruhnya tinggal dan meminta menghabiskan libur ini bersamanya.Kebetulan Pria itu tidak bisa ikut karena sibuk mengurus bengkel.Namun untuk dirinya,itu kabar yang sangat baik.

"Nanti kamu jalan-jalan di temenin anak tante Farah,nggak papa kan?."

Ana mengangguk saja.Ia melangkah mengikuti orang tuanya yang sudah memasuki rumah berlantai dua,tempat mereka akan tinggal selama satu pekan ini.Kata Nala ini rumah mereka yang ada di jogja.Dan Ana baru pertama kali ke sini.

"Kamar kamu di lantai dua sayang.Kamu istirahat saja dulu,nanti Bunda kenalin ke tante Farah dan anaknya.Rumahnya di seberang rumah kita,jadi deket."

Ana hanya terseyum,lalu berpamitan untuk langsung naik ke kamarnya.Di lantai dua,hanya ada satu kamar.Yaitu kamar yang akan dia tempati.Ia masuk lalu menutup pintu.

"Bersih." Nampaknya tempat ini sudah di bersihkan sebelum ia datang.Hanya ada kasur berukuran sedang,meja belajar,lemari,dan rak buku yang memanjang seukuran tembok kamar ini.Dan semuanya terisi full oleh buku.Matanya berbinar,sepertinya ia akan betah di sini.

Ia menaruh kopernya di samping lemari.Langkahnya teranyun membuka pintu balkon.Mulutnya terbuka lebar melihat pemandangan kebun bunga yang ada di depannya.

"Wahh! Bagus bangett!." Tangannya memegang erat besi pembatas.Ternyata kamar ini menghadap halaman belakang.Bibirnya merekah,sudah membayangkan betapa nyaman dirinya duduk di sini sambil membaca buku.Pasti tenang bangettt!.Astgaa! Ia suka tempat ini.


•••••••••


"Kenalin ini tante Farah dan Dara anaknya." Nala terseyum cerah memperkenalkan dua perempuan yang duduk di depan Ana.Mereka sengaja mengadakan acara makan malam ini,untuk menyambut kedatangan keluarganya.

"Ternyata kamu udah besar ya.Cantik lagi."

Ana hanya terseyum kecil setelah menyalami tante Farah.

"Dara." Gadis bernama Dara itu,terseyum lebar ke arahnya.Ia balas terseyum,menjabat tangannya.

"Ana" balas Ana.

"Kalian seumuran loh.Besok Dara bakal ajak kamu keliling kota jogja."

Senyum cerah terukir di wajah Ana.Mereka lanjut menyantap makan malam,di iringi beragam cerita dari bundanya dan tante Farah.Ia dan Dara hanya beberpa kali bersuara.Dia masih canggung sebenarnya.Namanya juga baru kenal.Nanti lambat laun dia juga terbiasa.Apalagi Dara dan tante Farah terlihat ramah sekali.

Keesokan paginya,seperti kata bundanya.Ia dan Dara berangkat mengunakan motor milik gadis itu.Dara menolak di antar oleh sopir,katanya lebih mudah pakai motor dan nggak macet juga.Ana menyetujuinya.Karena,saat baru memasuki jalan umum,kendaraan padat banget.Padahal ini baru jam sembilan pagi.

THIS IS LOVE [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang