7

3K 124 7
                                    

Saat ini el sedang beraiap siap untuk pulang dari rumah arsen

"OMMM ARSENNNNNN....ANTERINNNN PULANGGG MAU PULANG!!!"

el sejak tadi sudah meminta pada arsen untuk pulang namun arsen belum sempat mengantar nya karena pekerjaannya belum usai

"Tunggu sebentar el..saya masih banyak pekerjaan"ucap arsen mencoba memberi pengertian

"AAAAAAA...BUBUNNNNNN ELLL MAU PULANGGGGG"el merengek seperti anak kecil yang kehilangan ibunya

"Astaga ell... tenang lah sebentar...aku akan mengantarmu nanti,aku juga akan membawamu makan malam bersama"ucap arsen membujuk el

"Bersama?...hmmmm....tapi aku hanya Ingin dessert saja..."ucap el

"Yaa terserah asalkan kau tenang untuk saat ini"arsen kembali fokus pada pekerjaannya

El mengangguk lalu duduk dengan tenang dan melihat ruang kerja arsen..

"Om tiang...ini ruang kerja lu banyak banget kertas...tapi rapih.. banyak buku juga..lu suka baca buku apa?"tanya el

"Om apa?...terus kamu bilang apa?...lu?"arsen menatap el tajam

"Ehh...anuuu...eeee om arsen salah dengar kalii orang saya bilang aku kamuu"ucap el

Arsen berdiri dan mendekati el,el yang panik dia bersiap untuk lari namun sayangnya tangannya sudah di genggam oleh arsen

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA...... TOLONG!!!!!"el berteriak dengan kencang

"Heii aku tidak akan memakanmu ell"ucap arsen menarik tangan el dan memeluknya

"GAKKK MAOOOO CIUMAN PERTAMA GWWW BUATTT JODOHHH GWWWWWW.....BUNDAAAAAAAAAAA!!!!"el menggeliat berusaha lepas dari pelukan arsen

Arsen menutup mulut el dan hanya mengecup kening serta pipi el

"Kamu kenapa sih ribet banget... ciuman pertama, ciuman pertama..."arsen mengomentari el lalu melepaskan pelukannya dan kembali fokus

Sedangkan el,dia masih terdiam dengan pipinya yang merah padam

'huh?..kok gw yang salting?!!... kenapa pakek salting!...kita sesama pria ell kamu pria normal jangan kaya dino!...dia emang gak waras dari kecil!'el berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah

Arsen hanya menatap el sambil tersenyum dan berusaha fokus pada pekerjaannya
'gak papa,gak usah di paksa nanti juga meleleh sendiri..'arsen bersandar pada kursi kerjanya

"Kenapa kamu diam di situ?... duduk di sofa lagi sana... mainin tablet saya"ucap arsen karena tidak mau el merasa bosan

El yang mendengar itu langsung berjalan ke arah arsen dengan wajah merah

"Om!...om udah melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur...harus masuk polisi!"ucap el tiba tiba

"Kenapa masuk polisi?.. emang saya ngapain kamu?"ucap arsen menatap el dan bersandar pada kursi kerjanya, arsen juga tersenyum melihat el

"Karena om gakk sopann!!...el bakal aduinn ke bunda el biar om arsen di marahi "ucap el melipat kedua tangannya di depan dada

"Ya udah aduinn ajah.. nanti saya bisa kenalan sama bunda kamu"ucap arsen

"Gakk... bubun cuma punya ell!"el langsung melarang arsen

"Terus gimana?"arsen tersenyum menatap el

"Kalo gitu el antar om arsen sampai masuk kantor polisi "ucap el lantang

"Kenapa harus masuk kantor polisi bareng kamu?... kenapa gak masuk kamar bareng kamu?"arsen menjawab dengan nada menggoda

"Apa sih om ga-"ucap el terhenti karena suara gemuruh yang cukup kuat

El berjongkok dan menutup telinganya sambil menangis dan menyebut satu kata.. "tolong"

Hanya kata itu yang el ucap, arsen berdiri dan menghampiri el dengan panik karena el langsung menangis

Arsen menyentuh punggung El namun tanggapan el tidak seperti dugaan arsen..el berteriak histeris dan menjauh saat arsen mulai mendekat dan berusaha menyentuhnya

"TOLONGGG!!!....pergi el gak mau di sentuh kamuuu!!"ucap el takut

"Hei kenapa?...kamu masih marah?... maafin saya,saya salah.."arsen berusaha untuk menghibur el

"BUNDAAAAAAAAAAA.....DINOOOOO TOLONGINNN ELLLL...ELL TAKUT!!"el histeris secara tiba tiba, arsen bingung harus melakukan apa

Arsen menatap el khawatir dan akhirnya mencoba menghubungi dino temannya el

"Halo?"ucap orang dari seberang telfon.. itu bukan suara dino,itu arion

"Halo arion.. bantu saya el histeris di ruang kerja saya,saya gak tau dia kenapa tapi tiba tiba dia histeris"suara arsen terdengar panik

"Sen..di sana hujan?...ada petir ya"Arion bertanya kepada arsen tiba tiba

"Iya di sini hujan banyak petir juga ken-"otak arsen seakan baru menyadari bahwa el takut dengan petir

"Kalo kata dino..el punya trauma mending lu tutup tirai rumah biar petirnya gak bisa el liat..hidupin semua lampu jangan sampai tempat itu gelap.."arion menjelaskan apa yang dino bilang

Arsen mengikuti perintah arion dan menatap el,dia cukup tenag sekarang namun masih takut dengan arsen

"Kalo udah lo ajak dia ngobrol atau hibur dia sebisa lu.. jangan matiin telfon gw sama dino ke rumah lu"terdengar suara lift di sebrang telfon

"El.. jangan takut oke saya ada di sini saya bukan orang jahat..its oke"

Arsen mendekati el perlahan namun tidak di sangka el malah melempar buku yang cukup tebal ke arah arsen

Arsen diam membiarkan el melempari dirinya dengan buku, arsen menutup matanya menahan sakit setiap buku itu terhempas

Tapi tiba tiba el berhenti dan melihat ke arah arsen..dia diam dan perlahan mendekat arsen tersenyum kecil dan merentangkan tangannya

"come here baby"

Arsen mendekat ke arah el dan memeluknya erat...el hanya diam dengan tatapan kosong

"Everything will be fine "arsen mengelus punggung el lembut, namun tiba tiba el menangiss tersedu-sedu sambil memeluk arsen

Arsen menghibur el dan mengusap air matanya arsen berdiri dan menggendong el seperti anak kecil

El perlahan tenag dan mulai berbicara memecahkan keheningan

"Maaf om..."ucap el dengan suara pelan namun arsen masih bisa mendengarnya

"Gak masalah... sekarang tenang dulu"arsen masih menggendong el dan mengelus punggung el

"El takut...el inget kejadian dulu waktu el masih smp"el bersandar pada pundak kokoh arsen dan mengusap matanya

"Hm...pelan pelan ceritanya okee...gak usah buru buru"arsen memanjakan el seperti bayinya

"Pas el pulang sekolah waktu smp.. waktu itu hujan dan banyak petir..tiba tiba tangan el di tarik sama orang ke gang kecil,, mereka ada lima orang "el menyembuhkan wajahnya di pundak arsen

"El tanya.."kenapa bang kehujanan juga ya"...gituu terus el di cuekin tiba tiba bapak bapak di sebelah kanan el tarik tangan el kuat banget gini nih..mana tangan om"

Arsen memperlihatkan tangannya pada el...el mencontohkan saat dia di tarik oleh pereman tersenyum dan menarik tangan aren..el menarik ingusnya dan kembali bersandar pada pundak arsen

"Kaya gitu..terus el tanya"kenapa pak?.." el masih di cuekin sampai waktu el gak fokus

"Terus-"



















































Kesandung senyuman mu:))))))
Halo semua pa kabar yang lagi puasa... semangat puasanya,,puasa gini author malah up ni cerita

Btwww maap kalo kurang jelas.. karena yang jelas itu cinta arsen buat ell

Apa sih garing,dah intinya semangat puasanya,baca ini pas sahur kalo gak buka puasa ya......tataaa💐💐💐

JANGAN LUPA VOT💫

my sweet kittenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang