DARK PARADISE [Surga yang Gelap]

2.9K 145 199
                                    

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

"Kita tidak bisa begini terus, Alfred! Ayo, lakukan sesuatu. Kau kepala keluarga, kau harus bertindak supaya perusahaanmu naik lagi. Aku tidak mau hidup miskin!"

"Aku juga tidak mau putus kuliah, Pa! Kalau aku putus kuliah, apa kata teman-temanku nanti? Mereka bisa mengejekku habis-habisan! Apalagi jika alasanku berhenti kuliah adalah Papa bangkrut!"

Pusing karena istri dan anaknya terus mengoceh, Alfred akhirnya menggebrak meja di depannya hingga kedua wanita itu diam.

"Bisa kalian diam sebentar? Aku sedang pusing! Kalian hanya memikirkan uang dan uang, tapi tidak membantuku untuk mencari jalan keluar," ucap Alfred yang terlanjur kesal.

"Aku sudah bilang, jual saja anak sulungmu itu supaya kita kaya!" Caroline mendatangi suaminya. "Dia kan, cantik, pintar, pria mana yang tidak suka padanya? Dia saja yang sok jual mahal dan berlagak tak ingin dibelai,"

Inara ikut mendekati ibu dan ayahnya. "Benar, Pa. Siapa tahu dengan Irina yang berhenti kuliah, beasiswanya otomatis akan berpindah padaku! Memangnya dia saja yang ingin dapat beasiswa kuliah? Aku juga ingin," gadis itu menggerutu.

"Memang dengan kita menjualnya, seberapa banyak yang akan kita dapatkan? Seratus juta? Dua ratus juta? Itu tidak akan cukup!"

Caroline tersenyum. "Kita harus menjualnya dengan harga sangat tinggi, yang cukup untuk membuat perusahaanmu naik lagi supaya kita tidak bangkrut,"

"Gila kau!" Alfred tak habis pikir. "Kau pikir, dengan kita menjual Irina, kekayaan kita akan kembali dan bertambah banyak? Kau lupa, seberapa bodoh dan polos anak itu tapi kau ingin menjualnya? Yang ada pembelinya akan mengembalikan dia ke kita dan mengambil kembali uangnya!"

"Ya, lalu, bagaimana? Kau ingin menjual rumah kita? Dengar ya, Alfred. Aku tidak mau hidup miskin, apalagi jika sampai meninggalkan rumah ini. Enak saja," Caroline ikut kesal.

"Sudahlah, Pa. Ikuti saja apa yang Mama bilang, kita jual Irina supaya kita kaya lagi," Inara berucap yang mana membuat Alfred memandang kesal padanya.

"Kau itu, sama bodohnya dengan mama mu! Pikirannya cuma uang, uang, uang! Tapi tidak memikirkan hal-hal lain yang juga tak kalah penting!" Hardik Alfred.

Caroline melotot menatap suaminya. "Loh, kenapa kau malah mengataiku bodoh?"

"Arrgh, terserahlah! Aku lelah, lebih baik aku tidur saja. Urusan ini biar aku urus nanti," putus Alfred dan segera berlalu dari sana.

Sementara itu, Inara yang melihat kepergian Papanya seketika cemberut.

"Ma, aku tidak mau berhenti kuliah, aku masih mau menikmati masa muda ku," rengek gadis itu pada Caroline.

"Iya, sayang. Kau tidak akan berhenti kuliah, Mama jamin. Mama sudah punya ide supaya perusahaan Papa tidak bangkrut,"

🖤🖤🖤

DARK PARADISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang