🖤🖤🖤
Perjalanan menuju ke mansion Alarik berjalan lancar. Baik Marilla, Morana, Jonah, Trixie, dan Orion sepakat untuk ikut ke mansion Alarik. Mereka tidak mungkin membiarkan Alarik sendiri di siatuasi seperti ini.
Sepanjang jalan, Irina hanya diam dengan pandangan kosong. Pikirannya pun juga begitu. Tentunya hal tersebut membuat Alarik ikut kalut.
Seandainya bisa membunuh Delixte, maka Alarik akan lakukan saat itu juga. Tetapi sayang, pelaku yang membuat Irina trauma bukanlah manusia yang bisa dihabisi nyawanya kapanpun.
Meski begitu, untuk sementara waktu Irina akan aman. Delilah dan Delixte sudah dibereskan. Setidaknya, mereka tidak akan menganggu sampai benar-benar sembuh dulu, seperti kasus Marilla dan Delilah beberapa waktu lalu.
Alarik langsung menuju kamarnya sambil menggendong Irina. Marilla, Morana, dan Trixie ikut masuk ke dalam kamar, sedangkan Jonah dan Orion menunggu di luar.
Dengan lembut Alarik meletakkan Irina ke atas kasur, langsung merapikan jas yang ada di tubuh Irina agar tidak terbuka.
"Tolong gantikan pakaiannya," pinta Alarik pada tiga wanita itu. Marilla, Morana, dan Trixie langsung menyetujui.
Alarik pun berjongkok di samping kasur, berbicara lembut pada istrinya.
"Aku akan keluar sebentar, kau bersama mereka dulu, ya? Nanti aku akan masuk lagi," jelas Alarik pada Irina pelan-pelan.
Gadis itu mengangguk, mengizinkan Alarik keluar dan dirinya di urus oleh tiga wanita itu. Alarik tersenyum, memberi kecupan singkat di kening Irina sebelum keluar kamar.
Marilla kemudian mendekat dan duduk di ujung kasur, tepat di samping Irina. Marilla tahu gadis itu masih shock dengan apa yang di alaminya barusan.
Perlahan, Marilla mendekatkan tangannya dan memegang tangan Irina. Hangat. Itu yang pertama kali Marilla simpulkan setelah bersentuhan dengan Irina.
"Nak, sayang. Maukah kau ikut ke kamar mandi sebentar? Kita akan bersih-bersih dan mengganti pakaian," ucap Marilla lembut.
Irina belum merespon, ia hanya memandang Marilla dengan sayu. Lalu perlahan-lahan, Irina membalas genggaman tangan Marilla padanya, kemudian mengangguk setuju.
Respon Irina membuat Marilla langsung tersenyum. Marilla senang Irina merespon dengan baik, meskipun hanya dengan bahasa tubuh gadis itu.
"Aku juga akan menemani. Kau ingat denganku, bukan? Kita berkenalan saat pernikahanmu dengan Alarik," sambar Morana dengan senyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK PARADISE
Fantasy18+ AREA! [Cover was made by myself!] 🖤🖤🖤🖤🖤 Apa jadinya jika Raja dari segala Raja iblis jatuh cinta kepada manusia? Itulah yang dirasakan Alarik Bruce Skyler, sang iblis Lucifer yang memiliki takhta terkuat dan terhebat di kalangan iblis. M...