🖤🖤🖤
Setelah urusan perjanjian selesai, Alarik meminta Sergio untuk membawa Irina dan Inara masuk. Si kembar mengikuti Sergio yang kini mengajak mereka masuk ke ruangan dimana Alfred dan Caroline masuk lebih dulu.
Setelah masuk, mereka disuguhi pemandangan Alfred dan Caroline yang duduk di sofa dengan meja yang penuh dengan jamuan makanan. Tak lupa, ada seorang lelaki yang duduk berhadapan dengan Alfred dan Caroline, yang tak lain tak bukan adalah Alarik.
Irina dan Inara sebenarnya bingung, dari mana asal semua makanan itu? Apakah sudah ada sebelum Alfred dan Caroline datang? Jika begitu, mengapa hidangan matang yang tersedia masih mengeluarkan asap tipis seakan baru selesai dimasak? Dan apabila makanan itu baru, siapa yang mengantarkannya?
Selama empat puluh menit menunggu di ruang tunggu itu, mereka tak melihat satupun orang yang mengantarkan makanan. Dari mana asalnya itu?
Alarik diam-diam tersenyum mengetahui isi pikiran Irina dan Inara yang tak mereka suarakan. Tanpa si kembar tahu, Alarik lah yang membawa semua makanan itu kemari hanya dengan menjentikkan jarinya saja. Alfred dan Caroline adalah saksi.
“Silahkan duduk, Nona-nona Joel,” imbuh Alarik pada kedua puteri Alfred dan Caroline.
Inara lebih dulu melangkah dan duduk di samping Caroline yang juga satu sofa dengan Alfred. Alhasil, sofa panjang itu dipenuhi dengan Alfred, Caroline, dan Inara.
Sementara itu Irina yang tidak punya pilihan lain, mau tak mau duduk di single sofa yang letaknya bersebelahan langsung dengan tempat dimana Alarik duduk.
Irina yang manis membuat hati Alarik seakan berbunga-bunga. Lelaki itu tak mengalihkan pandangannya sekalipun sejak Irina masuk.
“Silahkan, cicipi makanan dan minuman ini,” Alarik mempersilahkan pada keluarga yang sebentar lagi akan menjalin hubungan dekat dengannya, lebih dari sekedar tuan dan pengikut.
“Terima kasih, tampan,” sahut Inara dengan senyum lebar seraya mengambil sebuah mangkok berisi dumpling sauce.
Meskipun dia dan Irina diberikan welcome drink dan appetizer saat di ruang tunggu tadi, namun Inara tergoda dengan banyaknya makanan di atas meja itu. Alfred dan Caroline menyusul kemuidan memilih makanan yang mereka mau.
“Silahkan, pilih yang kau mau,” tawar Alarik pada Irina yang diam.
Irina tersenyum tipis, kemudian mengambil pudding cokelat dengan fla susu diatasnya. “Terima kasih, Tuan.”
Setelah Alfred sekeluarga telah mencicipi makanan itu, Alarik juga mengambil sepiring Garlic Shrimp Crostini with Avocado yang berisi lima buah dalam satu piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK PARADISE
Fantasy18+ AREA! [Cover was made by myself!] 🖤🖤🖤🖤🖤 Apa jadinya jika Raja dari segala Raja iblis jatuh cinta kepada manusia? Itulah yang dirasakan Alarik Bruce Skyler, sang iblis Lucifer yang memiliki takhta terkuat dan terhebat di kalangan iblis. M...