X. Sang Leviathan

1K 72 105
                                    

🖤🖤🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🖤🖤🖤

Pagi-pagi sekali, Alarik dan Irina telah mengantar Alfred, Caroline, serta Inara ke bandara. Setelah ketiganya memasuki pesawat, barulah Irina mau pulang bersama Alarik. Kali ini, tujuan mereka bukan hotel lagi, melainkan rumah Alarik. Lebih tepatnya mansion, bukan rumah.

Cukup jauh perjalanan mereka dari gerbang pertama menuju gerbang kedua mansion Alarik, dikarenakan jalan menuju kediaman sang Lucifer memang sangat privat dan dijaga ketat.

Irina dapat melihat banyak sekali orang-orang bertubuh besar dengan pakaian hitam yang setidaknya berjumlah sebanyak sepuluh orang untuk berjaga setelah memasuki gerbang pertama.

Dari kejauhan, Irina melihat sebuah bangunan mewah khas kerajaan yang sangat besar. Mansion dengan jumlah lima lantai berwarna putih dengan aksen gold itu menjadi kediaman Alarik selama bertahun-tahun ia tinggal di Chicago.

Gerbang kedua terbuka setelah sensor mengenali mobil Alarik, dan di gerbang kedua terdapat setidaknya delapan orang penjaga.

Gerbang kembali menutup setelah mobil Alarik masuk dan menuju pintu utama mansion. Pintu besar itu terbuka, lagi-lagi di depannya terdapat beberapa penjaga yang siap menyambut kedatangan Tuan dan Nyonya mereka.

Mobil Alarik berhenti tepat di depan pintu utama. Ia mematikan mesin mobil dan keluar dari sana, kemudian membukakan pintu untuk Irina keluar juga.

Tangan mungil Irina berada dalam genggaman Alarik. Keduanya melangkah menghampiri pengawal Alarik yang menunduk hormat.

"Kalós írthate sto spíti, kyríes kai kýrioi." (Selamat datang di rumah, Tuan dan Nyonya).

Alarik mengangguk. "Efcharistó." (Terima kasih).

Irina tercengang mendengar itu, lebih tercengang lagi ketika Alarik membalas perkataan mereka dengan bahasa serupa. Tanpa Irina tahu, mereka berkomunikasi dengan bahasa Yunani yang sudah menjadi kebiasaan sejak lama.

Alarik merangkul pinggang Irina dan mengajaknya masuk melalui pintu utama yang sudah terbuka lebar menantikan mereka. Irina tersenyum ketika melewati para penjaga yang menunduk. Gadis itu menyapa mereka lewat senyuman.

Memasuki mansion Alarik, Irina dibuat terkesan ketika kelopak mawar merah bertebaran dari pintu masuk, membawa mereka lebih dalam. Mereka benar-benar telah disambut dengan gembira dan senang hati.

"Kalós írthate, kýrioi kai kyría." Seorang wanita menghampiri dan menunduk di hadapan Alarik dan Irina, diikuti beberapa pelayan lain di belakangnya. (Selamat datang, Tuan dan Nyonya).

DARK PARADISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang