9.

351 9 9
                                    

Semoga suka. Abaikan saja typo yang bertebaran ygy. Enjoy luv

"Luna... kau diterima disini?" Seokjin melihat pria yang sama dengan yang kemarin, sedang berjalan mendekat kearah mereka.

"Hai.. kak jimin. Ya aku diterima disini" ucap luna canggung karna sang suami sedang menatapnya dengan sorot mata yang sulit di artikan.

"Baguslah, selamat ya semoga bisa panjang karirinya selama disini" ucap jimin lagi dengan senyum lebar yang membuat mata sipitnya hampir tertutup.

"Terimakasih kak" ucap luna sopan.

"Sayang..." Tiba-tiba seokjin memanggilnya. "Aku kekantor dulu ya, jangan terlalu lelah kerjanya dan jika kerja disini tidak cocok bilang padaku, aku akan langsung membawamu kekantorku" ucap seokjin sebelum mencium kening luna dan mngecup sekilas bibirnya. Dan itu membuat jimin memalingkan wajahnya, seokjin emang dengan sengaja melakukannya didepan jimin dan berhasil.

"Ihh! Malu seokjin" ucap luna lirih dengan mata yang melotot, tapi seokjin malah tersenyum lebar. "Hati-hati ya, jangan lupa makan siangnya" ucap luna sambil membetulkan kembali dasi yang seokjin pakai.

"Bye baby, aku jemput saat pulang ya" dan lagi seokjin mencium kening luna yang membuat luna tambah memerah malu, karena ada beberapa orang disana yang menyaksikan mereka saat ini.

"Kekasihmu?" Tanya jimin saat mereka berdua sudah masuk kedalam gedung dan sedang menunggu lift.

"Bukan. Dia suamiku" ucap luna dan dia melihat jimin sedikit terkejut.

"Benarkah? Waahhhh aku tidak tau jika kau sudah menikah" luna merasa nada bicaranya jimin tiba-tiba berubah.

"Hmmm kami baru menikah tiga hari yang lalu" dan jawaban luna membuat jimin tambah terkejut.

"Tapi.. tidak berbulan madu?"

"Ahh! Saat akan melakukan perjalanan aku dan suamiku kesiangan jadi kami tertinggal pesawat dan tepat saat itu masuk email dari perusahaan jadi kami memutuskan untuk menunda bulan madu kami" luna menjelaskan dengan singkat yang pasti di mengerti jimin. Dan jimin pun mengangguk kepalanya.

Dan tidak lama pintu lift pun terbuka dan beberapa karyawan disana nampak menundukkan kepalanya saat bertemu dengan jimin.

"Luna, lantai berapa?" Jimin karena luna tidak menekan lantai yang dia tuju.

"Lantai tujuh dan sudah tertekan, aku harus keruangan HRD terlebih dahulu" jawab luna sambil menunjuk tombol yang ada di dinding lift.

"Baiklah.. sampai ketemu nanti ya luna"

"Baiklah..." luna menjeda ucapannya sebelum kembali melanjutkan. "Aku harus memanggilmu apa kak? Bapak saja ya"

Jimin menahan senyumnya. "Kau bisa memanggilku kakak seperti biasanya" jawab jimin dengan menaikkan bahunya.

"Jangan gila kak ini kantor" dan ucapan luna membuat beberapa orang yang satu lift dengan mereka melihat luna dengan tatapan bingung.

Ting!!

Pintu lift pun terbuka dan luna pun segera keluar dari dalam lift dan membuat orang-orang yang melewati jimin kembali menyapanya dengan menundukkan kepalanya.

"Sampai ketemu nanti lun" dan luna pun melambaikan tangannya pada jimin sebelum pintu lift tertutup kembali.

Luna pun di antarkan ke devisi keuangan dan memperkenalkan dirinya kepada rekan-rekan kerjanya dan semua teman kerjanya terlihat sangat bersahabat dan itu membuat luna sedikit lega. Luna pun dipersilahkan untuk menempati sebuah meja yang masih kosong, disebelah seorang wanita dengan senyum yang manis.

My moon - seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang