15.

245 10 3
                                    

Typo is my biggest enemy. Enjoy, kasih sayang banyak² ke luna ya.

"Ada apa kau mengundangku kesini?" Tanya yoona begitu sampai di rumah keluarga lee, lebih tepatnya begitu sampai di kamar jungkook. "Awas saja jika undangan ini tidak ada untungnya untukku, aku akan meembunuhmu" ucap yoona pada jungkook yang sedang menatapnya tajam.

"Tentu saja ada untungnya untukmu, lebih tepatnya untuk kita" jungkook berdiri lalu menghampiri yoona yang sedang duduk di atas ranjangnya. "Kau akan mendapatkan seokjin kembali, dan aku berhasil membalaskan dendamku pada seokjin, bukankah itu cukup menguntungkan buat kita berdua?" Jungkook mulai mencium bibir yoona dan melumatnya penuh nafsu. "Apa kita bisa melakukannya disini dengan cepat?"

"Sayangnya, aku sedang tak ingin" jawab yoona dan menjauhkan wajahnya dari jungkook. "Dari kapan kau merencakan semua ini? Padahal kau tau aku sudah bertunangan dengan jimin"

"Pertunangan T#i, kau saja melemparkan tubuhmu pada semua pria. Kau yakin, jimin masih mau denganmu? Sudahlah ikutin saja semua rencanaku, maka kau akan mendapatkan seokjin kembali"

"Bukannya aku tidak mau kembali padanya, hanya saja dia selalu menyebut nama luna setiap berhubungan badan denganku. Dan itu membuatku muak" jungkook tertawa mendengar ucapan yoona. "Berhentilah tertawa sialan"

"Berarti kau tidak lebih baik dari luna" jungkook sedikit tersenyum saat mengucapkan nama luna. "Pantas saja seokjin begitu marah saat tau luna masuk kedalam mobilku. Dia pikir aku sudah menyentuh istrinya" jungkook kembali tertawa dengan bertepuk tangan. "Dan karena itu juga, mereka jadi semakin jauh"

"Kau! dasar adik tidak tau malu" ucap yoona dan mereka berdua pun kembali tertawa.

"Dulu dia mengambil sohee dariku dan sekarang aku menghancurkan hubungan mereka. Bukankah itu hukuman yang setimpal?"

Braakkk!!

Gebrakan suara pintu membuat yoona dan jungkook terkejut tapi tidak membuat jungkook takut, hanya saja yoona sedikit salah tingkah karena seokjin melihatnya sedang berduaan di kamar jungkook dan membicarakan dirinya.

"Apa yang sudah kalian bicarakan?" Seokjin bertanya dengan wajah yang memerah karena menahan amarah.

"Ji-jin, kapan kau datang? Aku sedang.." yoona belum selesai berbicara tapi seokjin sudah memotong omongannya terlebih dahulu.

"AKU BERTANYA APA YANG SUDAH KALIAN BICARAKAN?! Apa benar yang aku dengar?" Seokjin berjalan masuk kedalam kamar jungkook dengan tangan yang terkepal erat.

"Jika kau tidak tuli, berarti semuanya benar" jawab jungkook santai dan duduk di sofa yang ada di kamarnya.

"Jungkook!" Yoona menatap jungkook tajam. Walaupun mereka merencakan hal jahat pada seokjin dan luna, paling tidak jangan terang-terangan seperti ini.

"Apa? Biarkan saja dia tau, seperti aku perduli saja" jungkook bersmirk saat menatap seokjin.

"Kau tau jungkook, aku menyesal sudah mengambil alih semua tuduhan yang di tujukan padamu. Sohee.." itu suara seokjin, luna yakin jika itu suara suaminya. "Dia, mengandung anakmu! Dia hanya bisa menangis setiap hari, lalu apa yang aku lakukan? Aku mengakui semua yang tidak ku lakukan pada sohee untuk melindungi mu. Seperti yang dia mau"

"Omong kosong, aku mendengarnya sendiri, kau bicara padanya jika bayinya akan menjadi anak kalian, pada malam itu"

"Itu benar, aku akan mengakui anak kalian sebagai anakku, aku dan yoona rela berkorban demi kalian, hingga mulut kurang ajarmu itu menghinanya tanpa ampun sampai dia tidak kuat lagi dan mengakhiri hidupnya sendiri. Apa kau pernah bertanya padanya, itu anak siapa? Kau hanya mendengar 'aku akan menjadikan bayi itu anakku, aku yang akan menjadi ayahnya'. Tapi... apa ku pernah bertanya padanya siapa ayah anak yang ada didalam perutnya? Jawab berengsek!" Seokjin mencengkram kera baju jungkook dengan kuat. Sebelum melanjutkan. "Dan kau yoona.. kenapa tega melakukan ini padaku? Huh? Apa ini balasan kalian padaku? Kalian merusak rumah tanggaku!" seokjin menangis tergugu, dan melepaskan pegangannya pada kera baju jungkook. "Aku rela melakukan semuanya untuk melindungimu jungkook, begitu juga sohee, dia tidak ingin menghambat sekolahmu. Aku yoona dan sohee sudah merencanakan akan kuliah keluar negeri dan mengurus bayi kalian bersama, tapi.. tapi kau sendiri yang merusak semuanya"

My moon - seokjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang