Jam demi jam berlalu keluarga kim masih setia menunggu di depan ruang oprasi ,rasa khawatir dan tidak tenang selalu menghantui mereka namun doa dan harapan masih terus mereka panjatkan pada sang pencipta. Sesaat yonggie menatap lampu ruang oprasi yang masih menyala ,ia sendiri benar-benar gelisah sesaat ia merasa ada sesuatu yang hilang namun entah apa ,ia bahkan merasakan rasa sedih yang luar biasa 'ada apa ini' batin yonggie. Dua jam kembali berlalu lampu ruang oprasi telah padam ,pintu ruangan itu telah terbuka dengan para perawat yang mendorong ranjang pasien berisikan nhara dan tuan kim. Yonggie seketika berdiri saat melihat seorang dokter muda tengah melepas masker nya"Bagaimana dokter "_ yonggie
Para pemuda yang ada di sana juga langsung mengikuti arah langkah kaki yonggie
"Oprasi nya berjalan sangat lancar ,semoga pasien dapat menerima dengan baik organ tubuh dari si pendonor " jaemin
"Lalu bagaimana dengan gadis itu dokter ,kami ingin melihatnya juga " namjoon
"Mohon maaf ,beliau tidak terselamatkan. Nona itu meninggal saat di lakukan pencakokan jantung ,beliau tidak lagi merespon saat jantung nona kim di pasangkan kembali pada si pendonor " jaemin
"Ijinkan kami melihatnya dokter ,biarkan kami yang mengurus semuanya " jimin
"Mohon maaf ini permintaan dari nona pendonor ,beliau ingin agar di rahasiakan. Sebentar lagi akan ada yang menjemput jasatnya ,saya permisi dulu "jaemin
Mereka mendadak terdiam ,hingga tak lama para pemuda itu beranjak untuk menemui keluarga mereka di ruang rawat
Sore hari area pemakaman
Beberapa pelayan dan penjaga yang hadir di sini masih terus menangis terisak saat peti mati milik yn telah tiba ,sekali lagi mereka melihat ke arah di dalamnya tempat di mana yn tengah terbaring dengan balutan dress putih yabg begitu cantik. Gadis itu terlihat begitu damai dengan sebuah buket bunga Daisy yang menjadi kesukaan ya ,kedua matanya terpejam rapat dengan bibir mungil yang sudah memutih. Seorang pelayan wanita paruh baya mulai berjalan mendekat ,tanganya terulur membelai lembut wajah yn yang telah dingin air matanya bahkan tak terbendung saat ia mengetahui ini adalah kali terkahir ia bisa melihat gadis itu
"Nona sangat cantik hari ini ,saya tidak bisa mengatakan apa pun ,tetapi yang harus selalu nona ingat kami semua selalu menyayangi nona ,tenang dan damilah di sana semoga nona mendapatkan tempat terbaik di sana. "
Pelayan itu mulai mendekatkan wajahnya dan mengecup kening yn sangat lama dengan air mata yang terus berjatuhan mengiringi kepergian yn. Peti mati milik yn mulai di tutup dan perlahan mulai di turunkan ke tanah ,para penjaga yang turut memakamkan yn terus menjatuhkan tanah ke dalam lubang yang telah terisi dengan peti mati milik yn. Iringan suara isak tangis mewarnai pemakaman ,gadis itu telah pergi untuk selama-lama nya dari dunia ini dan tidak akan pernah kembali lagi. Terkahir kalinya ,taburan bunga dan buket-buket bunga kecil memenuhi area batu nisan milik yn ,gadis itu telah damai di sana dan tidak akan ada rasa sakit yang akan ia rasakan lagi.
Malam hari kediaman kim
Keluarga kim tengah makan malam di ruang makan ,sosok nyonya kim selaku pemilik rumah ini juga turut hadir meski pun tangan kaki serta keningnya terlihat masih berbalut perban.
"Pelayan "
Yonggie memanggil pelan ,seorang wanita paruh baya mulai datang dengan membungkukan tubuhnya dan menundukan kepalanya dengan hormat
" saya tuan muda "
" yn kemana tumben dia tidak kelihatan malam ini " yonggie
Pelayan itu termangu dengan air mata yang terjatuh dari sudut matanya
"Kenapa diam ,kemana dia " jimin
"Nona yn sudah pergi tuan "
"Pergi ,pergi kemana malam-malam begini" jungkook
"Sudah lah ,kalian bisa menemuinya nanti, kamu bisa kembali pelayan " nyonya kim
"Baik nyonya "
Pelayan itu mulai beranjak kembali ke dapur ,perasaan nya telah hancur sehancur hancurnya ,ia bahkan langsung menumpahkan tangisnya di sana dengan memeluk seorang pelayan lainya
Setelah acara makan malam selesai yonggie dan jimin berjalan pelan menuju kamar yn ,kedua pemuda itu memang berniat mengajak gadis itu ke taman samping rumah karena ingin memberikan sebuah kejutan di hari ulang tahun yang mereka lewatkan kemarin. Namun sebuah kamar kosong menyambut mereka saat mereka tiba di sana
"Lhoh pergi kemana anak itu " jimin
"Biar aku telfon sebentar " yonggie
Pemuda itu langsung mencari nomor ponsel milik yn dan segera menekan tombol untuk menghubunginya.
Berulang kali pemuda itu mencoba menghubngi yn namun hasilnya tetap nihil ,gadis itu tetap tidak merespon panggilan ya.
"Kemana anak itu ,bagaimana hyung apakah di angkat " jimin
Yoonggie menggelengkan kepalanya sesaat merespon pertanyaan jimin
"Kita temui saja besok dia pasti sudah pulang " jimin
Yonggie mengangguk ,mereka berdua akhirnya meninggalkan kamar yn begitu saja. Yoongi sesaat menoleh ke arah dalam ,ada perasaan rindu yang begitu meluap di hati nya saat ini ,pemuda tampan itu menarik nafas nya sesaat dan berlalu dari sana
.
Malam yang dingin berlalu dengan cepat ,Yonggi yang sudah bangun bergegas turun dari tangga menuju meja makan ,di sana sudah ada saudaranya yang lain yang juga menunggu dirinya untuk sarapan bersama
"Pelayan"
Pelayan yang sama seperti tadi malam datang dengan tergesa ke ruang makan
"saya tuan muda "
"Tolong katakan pada yn untuk membersihkan kamarku setelah ia pulang sekolah nanti dan suruh bikin kan nasi goreng yang sama seperti waktu itu " yonggie
"Lalu di mana anak itu ,sedari kami pulang dari rumah sakit kami tidak melihatnya " seok jin
"Nona yn sudah pergi tuan muda "
"Pergi ,pagi-pagi begini ,tumben sekali " seok jin
"Barangkali dia ada ulangan di kelasnya hyung, siapa tau " jungkook
"Iya juga ,aa sudah lah jangan lupa pesan ku tadi pelayan " yonggie
Pelayan itu mengangguk dan segera kembali ke dapur ,mereka mulai menikmati makanan yang tersaji di atas meja dan belum menyadari kalau yn memang telah pergi dan tidak akan pernah kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
BIARKAN AKU YANG PERGI
Fiksi Umumsebuah kesalahan yang juga mengantar mereka pada rasa bersalah ,ketidak adilan serta perlakuan buruk membuat gadis itu tersakiti hingga akhir nya kepergian gadis itu yang juga membuat mereka merasa begitu bersalah dan menyesal