10

399 23 4
                                    


Namjoon mengambil tempat di samping yn ,tepatnya di sebuah kursi yang tadi di duduki oleh jaemin. Pemuda itu menatap lekat sosok yn yang masih menangis di atas ranjang ,sejujurnya mereka hanya ingin menjelaskan saja tentang alasan tadi malam yang tidak bisa merayakan ulang tahun sang gadis. Namun yn malah memilih untuk menghindar dan tak ingin mendengarkan suara mereka

"Kami hanya ingin berbicara sebentar yn tolong dengarkan kami " namjoon

Yn tak menghiraukan suara pemuda itu ,ia masih terus menangis di ranjang nya mengabaikan keadaan sekitarnya saat ini.

"Mianhe tadi malam kami tidak bisa menemui mu ,kami ada acara mendadak yang tidak bisa kami tinggalkan " namjoon

"Kami tau ulang tahun ini mungkin sangat berarti untuk mu yn ,tetapi kami juga tidak bisa meninggalkan nhara begitu saja tadi malam ,kau harus mengerti itu " yonggie

"Kau bisa merayakanya lagi tahun depan dan kami janji akan melewati nya bersama mu kami.janji " yonggie

Yn tak menjawab gadis itu semakin terisak di tempatnya ,bukan karena alasan nhara yang membuat mereka tak datang namun janji mereka yang akan merayakan ulang tahunya tahun depan ,waktu yang tak akan bisa yn temui lagi. Masa hidupnya saja hanya tinggal tiga minggu lantas untuk apa mereka menjanjikan sesuatu yang tak akan pernah bisa yn gapai

"Mianhe yn "

Hanya itu yang kembali terlontar. Yn mengusap wajahnya sesaat menghapus jejak air mata nya yang tidak mengering sedari tadi malam. Gadis itu menolehkan kepalanya sesaat setelah ia menangis hampir lima belas menit. Ia menatap lekat tangan ya yang masih terus mengalirkan cairan pekat melalui jarum dan selang yang terpasang di tangan ya.

"Sepertinya sudah cukup ,panggilan dokter sekarang "yn

Namjoon melirik sejenak kantung darah di samping nya yang sudah terisi separuh ,pemuda itu lantas beranjak dari kursinya menuju pintu ia berniat memanggil dokter yang tadi menangani ayah dan ibunya juga yn saat ini. Tak berselang lama sosok jaemin mulai masuk ke dalam ruangan yang di singgahi yn tadi ,melepaskan jarum itu dari tangan yn dengan perlahan.

"Istirahatlah lebih dulu ,nanti akan ada perawat yang membawakan anda makanan dan suplemen penambah darah " jaemin

"Terimakasih dokter ,tolong lakukan yang terbaik untuk mereka " yn

"Pasti nona ,istirahatlah saya tinggal dulu "

Yn menghela nafas nya sesaat ,ia mulai merasakan pening di kepalanya berulang kali rasa kantuk hinggap membuat gadis itu menguap berulang kali

"Tidurlah jika kamu bisa ,kami akan tetap di sini sembari menunggu kabar selanjutnya dari dokter " jimin

Yn tak menjawab ia lebih memilih memiringkan tubuhnya menghadap jendela memunggungi mereka begitu saja dan segera jatuh terlelap dalam tidurnya

Skip

Yn menyandarkan tubuhnya ke tembok di samping ruang icu ,kabar terbaru dari dokter yang menangani nhara dan ayahnya membuat jantung nya kian berpacu. Gadis itu berulang kali mengusap wajahnya yang terus basah karena air mata ,ia melihat kakaknya yang terlihat gusar dan penuh kekawatiran karena keadaan nhara yang kian menurun. Yn mulai beranjak dari sana ,ia ingin menemui sosok jaemin yang telah meninggalkan ruang icu setelah sebelumnya memberitahukan kondisi tentang ayahnya dan nhara. Gadis itu melewati koridor rumah sakit dengan tergesa ,ia melihat sebuah ruangan yang pernah ia singgahi seminggu yang lalu ,setelah mengetuk pintu kayu itu sejenak ,yn segera masuk setelah sebelumnya mendapatkan jawaban dari sang pemilik ruangan

"ada apa nona ,silahkan duduk " jaemin

Yn menganggu kan kepalanya sesaat dan segera mengambil tempat di kursi yang langsung berhadapan dengan jaemin

BIARKAN AKU YANG PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang