Selesai fotbar, Gue dan Kak Damian saling berpamitan
namun sebelum berpamitan
teman-teman Kak Damian berdatangan.Gue reflek nengok ke arah mereka, secara tiba-tiba mereka berteriak ke arah Kak Damian
"WIDIHH, UDAH PUNYA CEWEK NIH YE"Karena canggung gue langsung mengucapkan selamat tinggal ke Kak Damian
"banyak banget temen-temen lo, yaudah dadah! nanti gue DM lo yaa, makasih banyak yaa!✨"Kak Damian hanya tersenyum sebagai tanda respon, jujur senyum dia manis banget, rasanya gue pengen ngulang part itu.
karena gue masih pengen di taman, Gue dan Elena hanya duduk sambil mengobrol, Kita membicarakan banyak hal
tiba-tiba Elena memetikan jarinya secara berkali kali di depan muka gue
"woy, Lo dengerin cerita gue ga sih? dari tadi lo bengong mulu, atau jangan-jangan lo malah ngeliatin Kak Damian?""eh? Gue dengerin kok, sory ya gue selalu gagal fokus, ga tau kenapa mata gue reflek ngeliat ke arah dia"
"hmmh, yaudah deh gapapa yang penting lo dengerin cerita gue"
Karena gue udah merasa bosan dan memang udah waktunya gue buat pulang ke rumah,
gue berpamitan dengan Elena
namun sebelum gue berpamitan
secara tiba-tiba HP gue bergetar, Gue segera mengecek HP dan ternyata Kak Damian DM gueGue tersenyum sambil membaca DM dari Kak Damian
"ce ilah, ada apa nich senyum-senyum sendiri? kepo bole kali" tanya Elena"Kak damian tiba-tiba DM gue, dia nannyain kapan pulang" Jawab Vani
Elena berteriak kegirangan, Gue kebingungan kenapa ia berteriak
"Lo kenape? Gue yang di tanyain kok lo yang kesenengan?""Lucu tau, jarang-jarang kan ada yang nannyain lu begitu"
"Ada kok, om om random kadang suka nannyain gue di jalan ngahaha'
"najis, itu mah beda, yaudah sono pulang dah malem ntr jalannya makin sepi"
"Dih ngusir, yaudah dadah"
Gue segera berjalan untuk pulang, dan gue mau tidak mau harus melewati Kak Damian dan rombongannya
saat gue melewati mereka, seketika teman temannya Kak Damian Heboh dan berkata
"sono, mumpung dia masih ada"Gue bingung, kira-kira apa yang bakal di lakuin sama Kak Damian
Karena gue orangnya modus, jadi gue mengambil kesempatan, Gue sengaja berjalan secara perlahan, dan menengok ke arah Kak Damian sambil tersenyum. jujur itu hal gilak dan ga semua orang bisa melakukan hal itulalu Kak Damian, tersenyum sambil memalingkan muka
dia perlahan berjalan ke arah gue
"mau gue temenin ga? naik motor sambil jalan kemana gitu""ih ga usah tau, gapapa rumah gue deket kok"
"yah, jadi gue di tolak nih?"
"hah? ga kok, Gue ga enak sama lo, lagi pula rumah gue deket kok sumpah"
"yaudah kita jalan aja beli jajan kemana gitu"
"yaudah deh, ayok"
akhirnya gue menyetujui ajakan Kak Damian, lalu Kak Damian mengambil motornya, saat gue ingin menaiki motornya, Kak Damian langsung menurunkan footstep agar gue bisa dengan mudah menaiki motornya, jujur gue salting di situ
"udah siap?" Tanya Kak Damian
"udah, yuk jalan" Jawab VaniSelama di perjalanan Gue dan Kak Damian hanya diem dieman, dan tak ada satu kata apa pun yang terucapkan. kemungkinan besar Kak Damian orangnya gengsi, karena gue merasa Kak Damian ingin mengucapkan sesuatu namun ia tidak berani
Gue memutuskan untuk membuka obrolan terlebih dahulu
"eh btw kalo lo mau ngomong, ngomong aja gapapa tau""kok lo tau sih? kalo gue mau ngomong tapi ga berani?" tanya Kak Damian
"ga tau, Gue main firasat, nanti kita mampir ke minimarket yaa"
"okee, emang lo mau beli apa?"
"ICE CREAM!"
"OKEE DEH! KITA BELI ICE CREAM"
Setelah sampai di minimarket gue dan Kak Damian membeli ice cream, Dan kita memutuskan untuk duduk sebentar sambil ngobrolin hal-hal random. lalu gue segera memfoto moment pertama kali gue bersama Kak Damian
Selesai makan Ice Cream, Gue ingin segera pulang kerumah karena sudah larut malam, Dan Kak Damian segera mengantarkan gue ke rumah, Sesampainya di rumah gue,
kami saling berpamitan dan mengucapkan terimakasih"yaudah, Nanti kalo lo udah sampe rumah kabarin yaa" ujar Vani
"iyaa, nanti Gue kabarin, Makasih banyak ya Vani"
selang beberapa jam tiba-tiba HP gue berdering, saat gue lihat ternyata itu DM dari Kak Damian
dan Kak Damian ngasih kabar ke gue, bahwa dia sudah sampai di rumah dengan selamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Hati, Dua Agama
Non-FictionVani Seorang Gadis yang Menyukai Cowok katolik, mereka pertama kali bertemu Di Taman yang sering mereka kunjungi, Cowok katolik tersebut Bernama Damian, Damian Merupakan cowok yang penuh pesona dan perhatian kepadanya, di bandingkan dengan cowok² la...