A-anda serius?
A-apa ... apa ini valid?"
Film bergetar, menatap kertas lab hasil pemeriksaannya dengan nanar.
Sama sekali tidak percayalatas istilah asing yang tercantum dalam kolom diagnosa.Film Thanapat positif Sindrom Clinefelter.
Saya sudah mengeceknya dua kali Khun film,
Bedasarkan hasil uji lab pada sel sperma juga darah, anda memang memiliki sindrom Clinefelter "ucap seorang dokter yang memeriksa kesehatan menyeluruh"Dokter itu menganggukan kepala. Tampak sedikit menyesal saat mengatakan itu, terlebih lagi melihat bagaimana pasiennya tampak syok.
Dan ... dan apakah itu artinya aku tidak bisa memiliki anak?
Film melemparkan pertanyaan dengan susah payah, bagaimana degup jantungnya berdegup begitu keras sampai dia sendiri bisa mendengarnya.
Maaf harus mengatakan hal ini, tapi seseorang dengan kelainan genetik kemungkinan besar memang tidak bisa memiliki anak "ucap dokter itu dengan sangat hati hati"
Sakit, rasanya seperti sebuah palu yang di hantamkan tepat ke ulu hati.
Jika..jika dia tidak bisa memiliki anak,bagaimana ern lahir?
"Tapi Khun film,,, kenapa anda tampak sangat kaget?Bukankah jam sudah memberitahu anda akan hal ini?
"Dokter itu tiba-tiba bertanya, dan itu spontan membuat film mengangkat kepala"Jam? Kenapa, tunggu dulu dokter maksudnya, maksudnya suamiku ah bukan bukan, maksudku, mantan suamiku sudah tahu?"
Kalimat itu begitu berantakan, karena pikiran film begitu bercabang saat ini. Ada apa sebenarnya? Kenapa dia baru tahu semua ini sekarang?
"Empat tahun lalu jam datang menemui saya dengan sampel DNA dan sel sperma anda, meminta saya melakukan pemeriksaan lab. Dan saya juga sudah memberitahukan hasilnya."
Film membatu, entah kenapa kenyataan itu memukulnya hingga tak mampu bereaksi hal lain kecuali diam.
"Anda tidak perlu terlalu khawatir Khun film, saya punya kontak dokter di Jerman sana. Dan dia punya solusi untuk orang dengan kelainan genetik sepertimu. Mungkin aku bisa memberikan.... "Ucapan dokter itu terhenti"
Film sama sekali tidak mendengarkan penjelasan itu karena saat ini pikirannya hanya tertuju pada jam.
Dia sudah tahu aku tidak bisa punya anak? Selama ini?
Kenapa dia tidak memberitahukannya?
Kenapa dia membiarkan film pergi bahkan setelah tahu bahwa sekalipun pergi jauh darinya dia tidak akan pernah bisa mendapatkan apa yang diinginkan?
Kenapa... kenapa rasanya sakit?
Apakah ini yang jam rasakan saat tahu dirinya dikhianati?
PLAK!...
FILM THANAPAT Apa yang kau lakukan?!!!..
Suara tamparan itu menggema, begitu keras hingga objek yang ditampar tersungkur ke atas sofa.
Katakan padaku, siapa ayah bayi itu?!
Film dengan kasar menarik kerah kemeja yang di kenakan si objek tamparan hingga berdiri dari posisinya.
A-apa apa maksudmu?
T-tentu saja dia anakmu "jawab bifern dengan gagap"JAWAB DENGAN JUJUR ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU SEKARANG JUGA BIFERN!!!!!...