SELAMAT MEMBACA
Samael berbaring di dipan balkon kamar sembari memandangi langit gelap membungkus Morshala, sesekali desahan lolos dari bibirnya yang hitam. Sejak bertemu Zoi di Elferia, sepasang mata hijau cerah wanita itu terus memenuhi otaknya, tidak jarang ia memejamkan mata dan mendesah berat mengingat lagi bagaimana pemandangan rambut cokelat dan tubuh telanjang wanita itu dipenuhi bulir air danau.
"Apa yang terjadi padaku?"
Samael melempar pandang sebelum bangun terduduk dan menggunakan jemari tangan kanan untuk menyisir kasar rambut hitam panjang ke bagian belakang atas kepala. Rautnya menunjukkan betapa terusiknya ia sepanjang waktu hanya karena memikirkan seorang wanita.
"Yang Mulia!"
Sosok kegelapan berjubah hitam mendarat tepat di hadapan Samael. Makhluk itu sujud sambil menekan kuat wajah gelap tanpa rupanya di lantai sebelum berkata dengan suara gemetar dan ketakutan. "Makhluk itu berhasil kabur."
Samael memandang abdinya, bertanya rendah. "Siapa?"
"Ruh yang pernah terlahir sebagai salah satu Tujuh Dosa Besar."
Samael menunduk, mengusap wajah kasar kemudian kembali memandang langit Morshala yang bergemuruh. Bagaimana bisa ruh itu berhasil kabur dan menembus perlindungan di Morshala? Samael yakin seseorang membantunya.
"Valgrain." Samael memanggil pelan.
Sosok kegelapan dua kali lipat lebih besar dari tubuh Samael muncul dengan jubah hitam berpadu merah, sosok itu menekuk lutut dan menundukkan kepala penuh hormat pada sosok Samael. "Saya menghadap Anda, Yang Mulia."
"Cari penghianat di Morshala, tidak peduli siapapun itu, seret dia ke hadapanku."
Valgrain segera menyilangkan tangan hitam berjari panjang dan tajam di dada kiri. "Segera, Yang Mulia."
***
Pohon induk terbesar yang berada di Sangria bagai menara istana yang didiami oleh keluarga penguasa, mereka tinggal disana sambil mengelola Elferia.
Dari balik tingginya pohon induk yang pucuknya hampir menusuk awan, kamar Zoi berada di lantai cukup ujung. Mata cerah hijaunya yang berkilau layaknya permata zamrud memandang jauh ke luar jendela, mendapati pemandangan Sangria yang indah.
Bukit-bukit yang mengelilingi Sangria memberi latar belakang harmonis yang membawa perasaan dalam kedamaian. Sungai Tiels mengalir ke timur dan barat melalui kota dan serangkaian jembatan.
"Mereka sudah mulai berdatangan, Zoi!"
Zoi melebarkan mata sesaat matanya beralih ke alun-alun kota, mendapati ratusan peri dari ketiga suku muncul di sana, di hari cerah yang akan menjadi hari penobatannya sebagai penguasa baru Elferia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samael: Love Beyond Death
RomanceSamael tidak akan pernah memahami apa arti kehidupan, ia berpikir sebagai malaikat kematian tugasnya adalah mencabut nyawa, kemudian menuntun ruh-ruh untuk melewati serangkaian tahap setelah sampai di akhirat. Memahami kehidupan dan keindahan di bal...