08| Salah langkah

42 7 2
                                    

SELAMAT MEMBACA

Zaid memandangi wanita berambut cokelat kayu dengan sepasang mata hijau cerah sibuk menggerus obat untuknya.

Tidak pernah keluar dari Ruate—wilayah kekuasaan suku Thymos—Zaid hanya mengenal sosok penguasa Elferia baru dari mulut ke mulut peri yang berkeliaran di kediaman. Katanya, penguasa baru Elferia tidak memiliki sayap namun, ketegasan dan kehebatannya dalam mengendalikan kekuatan alam tidak tertandingi.

Sudah dua hari sejak dia datang ke Sangria dalam kondisi penuh luka. Kabur dari Ruate bukanlah hal mudah karena fisiknya yang lemah sulit menghadapi hewan-hewan buas.

"Minumlah."

Zoi menyodorkan secangkir obat herbal siap minum pada Zaid. Menerima dengan kepala terantuk sopan, pria itu meneguk tanpa mengeluhkan rasa pahit yang membuat lidahnya tersengat.

"Sejak Anda tidak sadar, kami mencari tahu tentang Anda dan sungguh mengejutkan bahwa Anda adalah putra pertama Tuan Barged."

Zoi berujar agak canggung. Jujur saja ia terkejut mengetahui bahwa Barged memiliki putra lain karena yang ia tahu Daiz adalah satu-satunya penerus Thymos.

Zaid mengulum senyum getir sambil menggenggam cangkir dengan lemah, ia memandang ke dalam cangkir seolah tidak ada dasarnya, hampa. "Saya lebih suka berdiam diri di rumah dengan setumpuk buku. Wajar jika Yang Mulia tidak mengenali saya."

Nada yang ditangkap Zoi dari Zaid menimbulkan perasaan sedih, entah kenapa pria itu menyimpan banyak kesedihan. Zoi tidak tahu harus bereaksi apa selain mendengar seksama apa yang kembali meluncur dari mulut pemuda itu.

"Saya tidak terlihat seperti suku peri Thymos lainnya, ya?" Zaid menatap Zoi sembari tersenyum kecil.

"Benar." Zoi menjawab cepat lalu menarik sebuah kursi untuk duduk lebih dekat dari Zaid yang terbaring di ranjang.

Berpikir bahwa Zoi pun mungkin akan mengutarakan alasan mengapa dia terlihat berbeda karena bertubuh ramping dan lemah, perkataan wanita itu selanjutnya justru membuat Zaid tertegun.

"Baru kali ini aku melihat peri Thymos yang lemah lembut dan rendah hati. Kudengar Anda memiliki wawasan yang luas namun, tidak sedikit pun menyombongkannya. Maaf jika aku terlalu dalam mencari tahu tentang Anda." Zoi melayangkan senyum tipis yang terlihat begitu menawan di mata amber Zaid yang berkilat haru.

Zaid segera putuskan kontak mata dari Zoi lalu berkata pelan, "Baru ini seseorang memuji saya di pertemuan pertama."

Terdiam cukup lama dan tenggelam dalam pikiran sendiri, keduanya saling pandang canggung lalu akhirnya Zaid kembali buka suara dan memberitahu mengapa alasan dia datang menemui Zoi ke Sangria.

Cerita Zaid tentu membuat bibir Zoi sedikit terbuka, ia harus menyampaikan ini pada Samael tapi, sebelum itu perintah diturunkan pada Davidian agar mengantar Zaid pulang dengan selamat ke Ruate.

Hanya saja Zaid sedikit memotong cerita, ia tidak mengatakan bahwa ruh jahat itu menawarkan sebuah kesepakatan padanya. Zaid hanya berkata bahwa melihat ruh jahat berkeliaran di sekitar Ruate.

***

Tidak bermalam di dalam kamar dan kasur yang empuk, Zoi memutuskan untuk menjaga Hyfos sepanjang malam setelah memasang perlindungan penuh yang menyelubungi seluruh area Hyfos berada.

Samael: Love Beyond DeathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang