ABM ~ part 16 Keano bocah

26 9 13
                                    

Tolong kasih tau, ya, kalo ada typo. Tengkyuu🌷

"Bunda lihat deh Kak Ara, masa Ano ditinggalin," adu Keano pada Fey, persisi seperti anak kecil.

"Ngadu saja terus, kek bocah," dumel Clara yang mulai memasukkan sesuap nasi ke mulutnya.

"Tuh kan, Yah. Masa Nano dikatain bocah."  Laki-laki yang masih duduk dibangku SMP itu berbalik mengadu pada Reno Ayahnya.

"Bodo amat memang kau bocah," sahut Clara.

"Keano bocah, Keano bocah," ucap Clara semakin membuat Keano kesal. Fey dan Reno sama-sama tertawa maklum mendengar pertengkaran kecil kedua anaknya.

"Sudah, Ra. Adeknya jangan digangguin gitu. Nanti nangis loh, "seloroh Fey melirik kearah Keano.

"Aaa Bundaaa," rengek Keano, alhasil Fey, Clara dan Reno sama-sama tertawa.

"Ututu anak Ayah sayang," ujar Reno mengelus kepala anak laki-lakinya. Keano tersenyum malu mendengarnya.

"Kakak ngapain duduk di situ?" tanya Clara penasaran.

Hantu satu itu hobi sekali muncul dan hilang secara tiba-tiba. Pandangan Reno, Fey dan Keano lantas sama-sama terfokus ke arah Clara.

"Tidak salah lagi, pasti temen hantunya datang," ujar Keano yang sudah tahu betul kebiasaan kakaknya itu.

"Siapa, Ra?" tanya Fey.

"Ini, Bun. Kak Raya, dia kakaknya Thea temennya Ara, jadi Kak Raya tuh dibunuh sama pacarnya sendiri dan jasadnya dibuang ke jurang," jawab Clara menjelaskan, sesekali matanya melihat ke arah Raya yang duduk di sebelah Keano.

"Terus tujuan dia datang ke sini buat minta bantuan sama Ara?" tanya Reno yang berhasil mendapatkan anggukan dari Clara.

"Jahat sekali pacarnya itu, lagian kak Raya kenapa mau sih pacaran sama pacarnya itu?" tanya Keano, Raya melihat ke arah Keano.

"Kalau aku tahu pacarku jahat, aku juga tidak mau pacaran sama dia. Dasar bocah!"

"Kau dikatain bocah sama kak Raya," kekeh Clara.

Keano membulatkan matanya, kalau saja Raya itu tidak hantu sudah dipastikan ia akan melawannya. Tapi ini sudah lain cerita, Raya itu hantu dan Keano tidak mungkin melawannya. Ah! Dirinya tidak cukup berani untuk melawan hantu.

"Ano tidur duluan, Yah, Bun, Kak Ra." Keano menmenyalami punggung tangan kedua orangtua dan kakaknya, sebelum itu ia lebih dulu menghabiskan susu yang sudah disediakan Bundanya. Cowok itu selalu minum susu sebelum tidur, beda halnya dengan Clara, dia lebih suka minum kopi ketimbang susu ataupun teh manis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seperti biasa, jangan lupa klik tanda bintang, yaa. Terima kasih 🌷

Aku Bisa Melihatnya (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang