Ternyata, begini rasanya, ketika harus berpisah padahal tidak pernah diawali dengan hubungan apapun. Namun, aku tetap menjaga, tetap mengagumi dan mencintaimu dalam diam.
🌹🌹🌹
Pada waktu itu, aku lupa tepatnya tanggal berapa, aku diminta oleh seseorang untuk menghubungi kamu karena suatu urusan, dan waktu itu pula perasaanku masih biasa saja, sampai akhirnya kita saling save nomor wa, terus seiring berjalannya waktu, aku selalu memperhatikan keseharianmu melalu update status wa, itulah awal aku mulai mencari tau semua tentangmu, hingga akhirnya kita saling follow instagram, semakin meluas pula informasi yang kudapatkan tentangmu, entah saat itu aku harus bersyukur atau bersedih secara aku mengetahui bahwa kau adalah laki-laki dengan setuja pesona dan memiliki banyak pengagum tak hanya aku.
🌹🌹🌹
Kota Minyak, 2021
Pada masa itu, gejolak suatu virus yang menggemparkan dunia, mungkin bisa kuceritakan pada anakku kelak bahwa aku termasuk salah satu dari mereka yang selamat dari wabah virus Covid-19.
Pada masa itu pula, aku tak pernah menyangka kita bisa mengobrol sebanyak ini walau secara virtual, di wa.
Beberapa kegiatan yang pernah kita ikuti bersamaan melalui zoom, kitapun sering membahas hal-hal sederhana dan lucu di room chat zoom. Sekali lagi aku tak pernah menyangka bisa sedekat itu, entahlah hanya kalimat-kalimat kita yang dekat tapi tidak dengan raga kita yang berjauhan. Aku terlalu naif, aku tak pernah berpikir apakah kamu melakukan hal yang serupa dengan wanita lain selain aku, yang aku pikir aku hanya bahagia bisa mendengar ceritamu, berbincang denganmu di wa, mendengar ocehan-ocehan konyolmu, atau hal lainnya. Aku senang. Terima kasih.
Tapi, tetap saja, kamu tidak 24/7 untukku, saat satu hari tanpamu aku selalu frustasi dan hampir gila, kemana kamu? Padahal nyatanya aku tak berhak sedikitpun untuk hal itu, karena "kita" tidak pernah ada hubungan apapun, tidak ada yang spesial. Mungkin kamu akan mengubungiku saat kamu sedang senggang, atau aku hanya teman ceritamu saat yang lain tidak menghubungimu? Entahlah, aku selalu menunggu kabarmu.
🌹🌹🌹
Dinding kamarku ikut berbicara setelah melihat betapa menyedihkannya aku terus dan selalu mengharapkan dia, yang ku anggap cinta, tapi tak pernah tau dia menggangapku apa? teman, adik, atau orang biasa yang Ia temui bulan puasa tahun itu.
Tanpamu, bisakah aku tetap melanjutkan cerita ini?
🌹🌹🌹
Haii, kalian pernah gak sih saat udah nyaman sama seseorang tiba-tiba salah satu diantara kalian harus pergi? lalu kehilangan pun mulai terasa.
Kalau pernah komen ya 😶🌫️
![](https://img.wattpad.com/cover/345151992-288-k121550.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanti, Kita Bersama Ya?
RomancePertamaku, yang terindah. Kau yang pertama membuatku jatuh dan mencinta, mencintai dengan setulus itu, tidak mengizikan orang lain tinggal dihatiku, karena tempat itu adalah milikmu, seutuhnya. Kelak, aku berharap sang Cinta akan menyatukan kita dal...