01. Jangan Tekan!

107 22 186
                                    

Suara kembang api terdengar meriah dari luar sana. Suasana tahun baru yang sangat dinantikan oleh sebagian besar orang sudah datang menghampiri. Banyak anak muda yang berkeliaran di luar pada malam ini, hanya untuk melukis memori terakhir di tahun yang akan berganti beberapa jam lagi.

Meski demikian, hal itu tidak berlaku untuk tiga puluh tujuh anak muda yang mengurung diri di dalam kamar. Mereka lebih memilih untuk menghabiskan malam tahun baru bersama anggota komunitas yang sudah berdiri hampir lima tahun lamanya. Domisili para anggota yang tersebar di berbagai penjuru membuat mereka hanya bisa bertemu di satu layar yang sama melalui meet yang diadakan.

"Di sana udah jam sebelas, Chit?" tanya seorang gadis berkacamata yang dikenal sebagai Key.

Orang yang dimaksud tersenyum manis. "Iya, dong. Aku tahun baruan lebih dulu daripada kalian."

"Anjay, tiga bulan lagi FLC udah lima tahun, cok! Enggak kerasa," ujar Aldo bersemangat.

Four Leaf Clover. Sebuah komunitas berbasis wattpad yang didirikan oleh pemuda tampan bernama Fikri. Pada awalnya, beliau hanya menulis berbagai tips kepenulisan agar para penulis pemula dapat belajar dan lebih bersemangat dalam menciptakan sebuah karya yang menarik. Namun, ide untuk mendirikan sebuah grup berbasis media sosial pun muncul dan terus berkembang hingga seperti saat ini, membuatnya puas dan bangga.

"Kak Resti on cam, dong," pinta Haru ketika melihat salah satu kotak yang tidak menampilkan gambar wajah di sana.

Resti menjawab dengan banyak suara anak kecil yang mengiringi. "Enggak bisa. Aku lagi di rumah Paklek."

"Mumpung lagi ada semua, main werewolf gak sih?" Celetukan Icha berhasil membungkam mereka semua untuk beberapa detik.

"Gaskeun!"

"Ayo!"

"Seru banget mah kalau tiga puluh tujuh orang yang main!"

"GAS!"

"Gas! Key moderator, ya!"

Hening. Semuanya terdiam kembali setelah Key mengucapkan kalimat keramatnya. Permainan yang sering mereka mainkan ini memang sangat seru jika dipimpin oleh seorang Key. Namun, terkadang gadis itu melakukan banyak eksperimen yang sukses membuat pusing para pemain.

"Key, ini malam tahun baru. Jangan eksperimen, kita butuh have fun," sela Karvin yang trauma dijadikan salah satu tumbal eksperimen oleh Key.

Key tertawa lepas. "Emang kenapa kalau eksperimen?"

"Susah. Banyak mikir. Capek."

"Mikir itu bagus, kan?"

"Ya tapi gak gitu juga, Key."

"Biarin aja, dia bercanda," ujar Steven menengahi keduanya.

Gelak tawa terdengar pecah dari berbagai sumber. Mereka bergegas mengambil posisi ternyaman selagi Key membuka situs random generator untuk membagikan peran dalam permainan ini. Ia mengernyit heran kala melihat sebuah notifikasi aneh di ponselnya.

"Um, bentar. Kalian ada liat notif aneh gak?" tanya Key tiba-tiba.

Yang lain tampak bingung. "Notif gimana, Key?"

"Ini ... di layar Key ada notif, isinya pertanyaan, 'apakah kalian ingin bermain werewolf?'"

"Biasanya enggak ada begituan, kan? Kalau gitu jangan, Key. Takut malah kejadian yang aneh-aneh," cegah Tara.

"Tekan silang aja, Key. Paling juga iklan atau bug," saran Resti.

"Tapi gak bisa tekan yang lain, Kak. Key udah tekan tanda silang tapi enggak mau hilang notifnya."

Werewolf: The ChroniclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang