[𝟮] 𝗔𝘄𝗮𝗹 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗲𝗹𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻

1.7K 195 413
                                    

🔪⃝  ୧ ۫ ⪩⪨ H̷A̷P̷P̷Y̷ R̷E̷A̷D̷I̷N̷G̷ 🧸 ֹ  ׅ ꒱ 𐘃

Apartemen ini menjadi saksi bisu dari tragedi pembunuhan yang mengerikan. Suasana yang seharusnya dipenuhi dengan kehangatan, kini terasa dingin dan suram. Di tengah ruangan, tubuh Roy tergeletak dengan keadaan kaku, sebuah kapak yang tertancap dengan apik di kepalanya. Darah mengering di lantai, meninggalkan jejak yang tak terhapuskan. Bekas cakaran di dinding dan perabotan mengingatkan pada pertarungan putus asa yang terjadi di apartemen ini. Cahaya redup dari lampu yang pecah menambah kesan suram di dalam ruangan.

Penyelidikan sedang berlangsung, dan Detektif Lino yang memimpin tim penyelidikan. Suasana dingin dan suram membuat bulu kuduknya merinding saat dia melangkah dengan hati-hati, menghindari jejak darah yang mengering di lantai.

Lino mendekati tubuh Roy, sensasi dingin merambat di tulang belakangnya. Tubuh yang tergeletak kaku itu terlihat begitu tak berdaya. Lino memeriksa luka-luka yang menghiasi tubuh Roy, mengungkap kekejaman yang tak terbayangkan. Siapa yang bisa melakukan hal ini dengan begitu kejam?

"Tim forensik, periksa setiap sudut apartemen ini. Aku ingin setiap petunjuk diambil," ucap Lino memberikan perintah dengan tegas.

"Baik, kami akan memeriksa setiap jejak. Kami akan mengumpulkan sampel DNA dan sidik jari untuk analisis lebih lanjut."

Lino masih memperhatikan tubuh Roy, menelisik setiap detail sampai akhirnya dia melihat ada sesuatu yang aneh di mulut Roy. Dengan hati-hati, dia mengambil selembar kertas yang terjepit di antara gigi Roy, berusaha untuk tidak meninggalkan jejak DNA. Kertas itu terlipat rapi dan terdapat tulisan yang tercetak dengan tinta hitam yang mencolok.

Kuubah menjadi sesuatu yang jahat dan terkutuk. Aku, sang pencipta monster yang kejam.

Lino membaca kata-kata yang tercetak dengan jelas di kertas itu. Tatapan matanya terpaku pada pesan yang terungkap di depannya. Sensasi dingin merambat di tulang belakang Lino saat dia merenungkan makna dari pesan itu, makna yang masih tersembunyi.

"Apa maksud dari pesan ini?" tatapan sulit diartikan terpancar dari matanya saat Lino memandangi tubuh Roy. Ada kebingungan yang terbaca dari ekspresinya. Apakah ada hubungan antara pesan di kertas dan kematian tragis Roy?

Lino merogoh kantong saku dan mengambil handphone-nya. Dengan gerakan cepat, Lino menekan tombol panggilan dan menunggu sambungan.

Setelah beberapa kali berdering, akhirnya seseorang menjawab panggilan itu. Suara yang dikenal oleh Lino terdengar di seberang sana, "Ada apa? Butuh bantuan?"

"Siapkan data diri tentang Roy Prasetyo."

𖣁𓊆HE IS PSYCHOPATH𓊇𖣁 ⋆ ࣪.

︶꒦꒷♡꒷꒦︶︶꒦꒷♡꒷꒦︶


Tiba di kantor setelah meninggalkan tempat kejadian, Lino segera mengumpulkan tim penyelidikannya untuk rapat. Di dalam ruang rapat yang tenang, Lino duduk di ujung meja dengan tatapan serius, memastikan semua orang fokus pada agenda yang akan dibahas.

"Baik, mari kita mulai rapat," ucap Lino dengan suara tegas, memastikan semua anggota tim siap untuk memulai diskusi.

Anggota tim duduk di sekitar meja, siap untuk menyampaikan analisis mereka. Diskusi dimulai dengan membahas bukti-bukti yang telah dikumpulkan, terutama luka tusukan pada tubuh Roy dan bukti lainnya.

Diskusi semakin intens, dengan setiap anggota tim memberikan pandangan dan analisis mereka. Masing-masing dari mereka menyampaikan teori dan kemungkinan terkait kematian Roy.

𝐇𝐞 𝐈𝐬 𝐩𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang