🔪⃝ ୧ ۫ ⪩⪨ H̷A̷P̷P̷Y̷ R̷E̷A̷D̷I̷N̷G̷ 🧸 ֹ ׅ ꒱ 𐘃
Mobil van hitam yang dikemudikan oleh Lino menjelajahi jalanan dengan tenang di bawah selimut kegelapan malam, membelah jalan raya yang sepi. Cahaya lampu jalan berkilauan di sepanjang rute, menciptakan bayangan-bayangan bergerak di permukaan mobil, seolah-olah mereka menari lincah dalam semangat malam. Setelah setia mengantarkan Deka ke kantor, kesunyian dalam mobil terasa semakin dalam, hanya dipenuhi dengan kesunyian yang terpotong oleh suara gemuruh roda mobil.
Lino, yang duduk di kursi pengemudi dengan tenang, melantunkan melodi kecil yang merdu. Suaranya lembut seperti angin malam yang menyapu wajah, memberikan kehangatan dalam keheningan mobil yang tenang. Melodi yang dia ciptakan mengalun seirama dengan gemerisik mesin.
Sesaat ketenangan Lino terganggu oleh getaran ringan di saku celananya. Ponselnya menampakkan nama 'Lian' yang memancar di layar. Tanpa pikir panjang, Lino menepi sejenak di pinggir jalan untuk menjawab panggilan dari Lian.
"Bang, aku nginap di rumah Bevan. Gak usah nunggu aku pulang," ujar Lian dengan suara lembut di seberang sana, memotong keheningan yang menguar di tengah-tengah komunikasi mereka.
Lino meresapi ucapan Lian dengan nafas panjang yang terhela dari dadanya, "Oke, jaga diri baik-baik disana. Jangan begadang dan jangan main game terus," balas Lino dengan nada hangat yang terasa terselip ke dalam kalimatnya.
"Iya," jawab Lian singkat.
Telepon terputus secara sepihak oleh Lian, kemudian tatapan Lino meluncur ke arah kotak berisi ayam goreng di sampingnya, ayam goreng yang Lino beli di perjalanan pulang, mengingat betapa Lian begitu menyukai hidangan itu.
Sebenarnya Lino belum kembali sepenuhnya dari kantor, dia hanya mampir ke rumah sebentar untuk mengantarkan hidangan spesial tersebut kepada Lian. Rasa kecewa sedikit memayungi langkahnya, namun tujuan baiknya tak terbantahkan. Lino memutuskan untuk kembali ke kantor dan menyusuri analisis kasus yang tengah ditanganinya.
Di balik kesibukan yang menghampiri hidupnya, Lino menyadari bahwa belakangan ini perhatiannya pada adiknya telah terabaikan. Kasus-kasus yang membelit pikirannya membuat Lino tak lagi melihat kebutuhan dan keinginan adiknya. Rasa bersalah merayapi hatinya, menyadarkan Lino akan pentingnya keseimbangan antara karier dan hubungan pribadi.
Setelah sesaat merenung, Lino memutuskan untuk menyalakan kembali mesin mobilnya. Namun, sebelum mesin mobil menyala, sebuah insiden tak terduga menghampirinya. Seorang pengendara motor tiba-tiba menyenggol sisi mobil Lino, memicu reaksi kaget dalam dirinya. Mata Lino segera terarah pada pengendara motor yang dengan sigap melemparkan sebuah kotak berukuran sedang ke atas mobil sebelum melarikan diri dengan cepat, meninggalkan Lino dalam kebingungan dan pertanyaan yang bergelayut di benaknya.
Tanpa ragu, Lino keluar dari mobil untuk memeriksa motor yang sudah semakin menjauh dari pandangannya. "Motor ninja hitam," gumam Lino, mencoba merekam gambaran singkat yang masih melekat dalam pikirannya. Kemudian, perhatiannya segera teralih pada kotak misterius yang tergeletak di atas kap mobilnya. Perasaan curiga dan rasa ingin tahu membuatnya segera meraih kotak tersebut, membuka tutupnya dengan hati-hati.
Detik itu, Lino hampir tak percaya dengan apa yang dia saksikan ketika kotak terbuka, hatinya hampir terhenti. Di dalamnya, terbaring tanpa nyawa seekor tikus yang sudah mati, dilumuri oleh jejak darah yang mengerikan. Pemandangan itu membuat perut Lino merasa mual. Tanpa menutupi kejutan sebelumnya, di samping bangkai tikus, tergeletak sebuah selembar surat kusut yang tampaknya terkena bercak darah. Lino merasa betapa pentingnya pesan yang tersirat dalam isi surat tersebut. Dengan tangan yang gemetar, Lino mengambil surat itu dan membacanya dengan saksama, tulisan yang tergores dengan darah merah membuatnya merasa gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐞 𝐈𝐬 𝐩𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡
Mystery / Thriller[TAHAP REVISI] ❝𝑲𝒖𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒔𝒖𝒂𝒕𝒖 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒉𝒂𝒕 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒌𝒖𝒕𝒖𝒌. 𝑨𝒌𝒖, 𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒄𝒊𝒑𝒕𝒂 𝒎𝒐𝒏𝒔𝒕𝒆𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒎.❞ • • • Seorang pembunuh berantai yang misterius menghantui penduduk kota...