. 24.1.24.
.
.
Roda memang selalu berputar. Begitu dengan hidup tak selama nya berada di atas. Terkadang juga bisa saja ada dibawah. Keindahan itu juga tak selama nya bisa abadi. Begitu dengan hubungan Itachi dengan ke empat Alpha nya.
Ini bukan karena mereka yang bosan terhadap Itachi. Melainkan lebih kearah perasaan serakah dan iri hati yang mulai timbul dalam diri masing-masing Alpha. Mereka mulai tak puas jika harus berbagi kasih sayang Itachi satu sama lain. Para Alpha ingin memiliki sang omega sebagai milik pribadi.
Rasa superioritas dan ingin mengalahkan para Alpha itu semakin membumbung tinggi tak kala menyadari bahwa sang omega mulai tidak netral terhadap para Alpha nya. Itachi menaruh perasaan lebih kepada salah satu dari mereka. Cemburu, tentu saja mereka cemburu.
Keirian itu semakin kuat ketika Itachi hamil untuk ketiga kali nya. Namun sang jabang bayi yang dikandung nya itu milik Shisui lagi. Jiwa Alpha mereka yang penuh ambisi dan persaingan itu mulai berkobar besar. Masalah pewaris telah memercik api perseteruan yang cukup besar untuk hubungan mereka.
Para Alpha itu menginginkan memiliki pewaris dari sang omega. Bukan hanya Shisui. Karena mereka tau, mereka akan sulit memiliki anak apabila sang omega tidak menginginkan nya juga. Jika pun bisa, itu tidak akan bisa bertahan.
Rasa iri berubah jadi dengki saat mereka mengetahui bahwa ternyata hanya Shisui lah Alpha yang benar-benar di cintai oleh Itachi selama ini. Tak ada Alpha lain yang benar-benar tulus mendapat kasih sayang sang omega selain sang senior. Alpha mana yang tidak terbakar api cemburu mendapati hal tersebut.
"Yang mulia Uzumaki, saya mohon. Hentikan semua ini! Saya tak sanggup lagi melihat pertumpahan darah di antara kita. Bukan kah kita ini keluarga?" pilu Itachi bersujud di hadapan Obito, mengemis belas kasih Obito yang seperti nya tidak tersisa itu.
"Kalau aku menolak nya bagaimana? Aku tak mau menghentikan semua nya. Bahkan aku tak peduli bahwa kami terikat dalam hubungan keluarga. Seharusnya kamu paham insting kami sebagai Alpha. Kami bertarung untuk mendapatkan kekuasaan. Aku dulu berkompromi kepada mereka karena percaya padamu bisa adil. Faktanya kamu tidak dapat melakukan nya bukan, sayang?" jawab Obito tersenyum remeh.
Meraih dagu Itachi, untuk menatap mata nya dengan sadis.
"Yang Mulia, saya mohon..! Saya akan melakukan apapun yang anda minta. Tapi tolong, hentikan peperangan ini. Sa-saya tidak ingin ada yang terluka lagi." mohon nya dengan derai air mata yang tak surut mengalir dari mata nya.
"Apa imbalan yang kudapat jika mengabulkan keinginan mu? Bersediakah kau menggugurkan bayi mu ini. Lalu mengandung pewaris ku?" Obito mencengkeram dagu Itachi, mengitimidasi nya.
"Sa-saya tidak mungkin melakukan nya. Anak ini...," Itachi terngangap tidak mungkin dia membunuh anak nya sendiri.
"Baik lah, aku tak memiliki penawaran lain yang lebih menguntungkan dari itu. Kembalilah ke paviliun mu sekarang! Aku masih harus melenyapkan Pangeran sialan dan Bajingan sombong satu itu. Aku akan membunuh nya sama seperti kekasih tercinta mu itu." kata Obito menyeringai tak berperasaan, berbalik memunggungi Itachi.
"Yang Mulia...," Itachi bersujud di bawah kaki Obito.
Membuang semua harga diri dan martabat nya. Dia tidak bisa lagi membiarkan peperangan ini berlanjut. Dia harus menghentikan kekejaman yang dilakukan Obito kepada Alpha nya yang lain. Dia tahu Alpha nya semua adalah orang yang kuat. Tapi itu tidak akan menutup kemungkinan bahwa mereka akan terbunuh juga dalam adu pedang itu. Itu tidak menjamin nyawa mereka. Dia tidak bisa membiarkan dua Alpha lain nya mati sia sia seperti Shisui yang telah tewas di tangan Obito seminggu yang lalu.
"Saya berjanji akan melahirkan pewaris anda setelah ini. Saya mohon biarkan anak saya ini lahir. Setelah nya saya akan tetap di sisi anda sampai saya berhasil memberikan sang pewaris. Saya mohon Yang Mulia, beri saya belas kasih, anda!!!" mohon Itachi sudah sangat putus asa.
"Ah...., penawaran yang menarik." kekeh Obito menghentikan langkah nya.
"Tapi..., apa kau bisa menepati janji mu itu, sayangku? Bagaimana dengan dua bajingan mu yang masih hidup itu?! Apa kau bisa memastikan mereka tak merebut mu dari ku sebelum tiba waktu nya, hmm?" Obito memberikan pertanyaan tarik ulur untuk membuat Itachi gelisah.
"Sa-saya akan memastikan nya, Yang Mulia. Mohon pertimbangan tawaran saya!" Itachi mencoba meyakinkan.
"Baiklah..., tepati janji itu! Jika tidak, Tanggung semua resiko nya. Aku juga akan memusnahkan keluarga mu, jika kau berani ingkar lagi." ancam Obito benar-benar meninggalkan ruangan itu.
"Saya berjanji, Yang Mulia. Terimakasih, terimakasih atas belas kasih anda." Balas Itachi dengan tangisan lega, dia berharap setelah ini semua akan baik-baik saja.
Pertikaian ini benar-benar membuat nya trauma. Bahkan memicu keadaan siaga di dalam kekuasaan Kerajaan. Karena perseteruan itu melibatkan para pria yang memiliki otoritas tinggi di kerajaan. Obito dan Kakashi memiliki kedudukan yang hampir setara. Naruto juga, meski dia anak selir. Dia tetaplah anggota kerajaan bukan. Shisui sendiri pun cukup terkenal sebenarnya, tapi jika lawan nya Obito, keluarga nya sulit untuk membalas perbuatan bengis sang adipati.
Tbc
Haiiii,
Aku kembali buat kalian yang udah kangen ini.
Jangan lupa diramein ya😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Fourth's Alpha
FanfictionKarena semua itu adalah takdir yang menentukan. Warning!!! Itachi Sub