29.1.24
.
.
.
.
Setelah kesepakatan itu disetujui semua pihak. Peperangan yang hampir saja terjadi itu dapat direndam sedemikian rupa. Banyak orang yang memicingkan mata atas kejadian yang telah ditimbulkan para Alpha Itachi tersebut. Bahkan keluarga nya sendiri yang dulu nya terlihat menyayangi dan masih mendukung nya meski dia memiliki takdir yang berbeda dari kebanyakan orang lain, kini seperti mereka juga menjauhi nya.
Semakin banyak orang yang menggunjing nya. Mereka terus menyalahkan Itachi yang dianggap serakah dan membuat para Alpha itu saling bertarung satu sama lain. Mereka bilang jika Itachi tidak semaruk itu memiliki empat Alpha dominan, mungkin kesialan peperangan yang menakutkan itu tidak akan terdengar kembali. Tapi karena ulah ceroboh Itachi, banyak nyawa orang yang dipertaruhkan. Begitulah pikiran banyak orang.
Mereka tidak tahu bagaimana seputus asa-an Itachi untuk menghentikan perang itu. Mereka tidak tahu bagaimana Itachi mempertaruhkan segala daya upaya agar Obito tidak menyerang banyak orang lain. Mereka tidak melihat bagaimana diri nya mengemis pada dua Alpha lain nya yang masih hidup untuk meredam emosi mereka dan menerima perjanjian yang telah ia buat dengan Obito. Mereka tidak tahu bagaimana Itachi mencoba melindungi nyawa setiap individu dari mereka yang mengolok Itachi. Mereka tidak mengerti dan hanya menyalahkan Itachi saja.
Relung hati nya benar-benar sangat hancur atas semua penderitaan yang bertubi-tubi datang kepada nya itu. Batin nya bertambah tersiksa lagi di perlakukan obito secara kasar. Obito seperti tidak menganggap nya pasangan lagi, namun hanya budak yang melayani nafsu dan menghasilkan keturunan. Obito memperlakukan Itachi itu jauh dari kata lembut dan terus menekan nya untuk segera memberikan anak. Yang selalu Itachi usahakan namun juga selalu gagal.
Nyata nyata nya mengandung keturunan sang Uzumaki itu tidak lah mudah. Itachi sudah beberapa kali hamil dalam dua tahun belakangan ini. Namun kandungan nya tidak ada yang berhasil. Selalu saja Itachi mengalami keguguran. Hal itu membuat Itachi sangat stress harus kehilangan anak berkali-kali. Sedangkan Obito sendiri tidak mau memahami hal tersebut.
Belum lagi desakan Alpha nya yang lain. Memang Alpha nya yang lain lebih pengertian dibandingkan Obito. Tapi rasa sabar mereka akan bertahan sampai mana juga. Itachi khawatir mereka kecewa memiliki mate namun untuk bersama mate nya saja tak bisa. Mereka hanya boleh menemui Itachi saat dalam keadaan ruth saja. Selain hal mendesak itu, mereka dilarang mendekati sang omega.
Hari - hari yang Itachi lewati selama berada di sisi Obito sangat suram dan kelabu. Tidak ada senyum manis yang dulu sering bertengger di wajahnya yang cantik. Yang tersisa hanya senyum canggung yang terpaksa harus ia tampilkan untuk sang Alpha. Obito memperlakukan nya terlalu gila.
Memang benar Itachi tidak mengurus sendiri semua buah hati nya. Mereka di asuh oleh para pengasuhnya. Namun, dulu jika ingin bersama anak nya tidak ada batasan dan larangan. Tetapi saat ini hanya untuk menemui si bungsu saja, dia amat kesulitan. Bahkan hal itupun terjadi sejak seminggu setelah kelahiran si bungsu. Itachi dipisahkan secara paksa dari bayi yang baru saja dia lahirkan.
Mulai saat itu Obito memperlakukan jadwal pertemuan yang ketat antara Itachi dan anak anak nya dengan Shisui. Betapa sakitnya nurani Itachi sebagai ibu mereka. Rasa nya sangat menyesakkan dada nya. Tapi ia tidak bisa berbuat banyak karena jika ia melawan, sama saja ia mengobarkan peperangan lagi kepada Obito. Dan dia tidak bisa membiarkan itu terjadi. Banyak nyawa orang bergantung diujung napas nya.
"Ughh...," Rambut panjang Itachi dijambak kasar layak nya tali tambang yang biasa digunakan untuk mengikat kuda.
"Jangan membuat mood bercinta ku hancur, Itachi! Puaskan aku, sebelum kau pingsan, huh!!" desis Obito terdengar mengancam.
Itachi tidak bisa menjawab banyak selain bergumam tidak jelas. Dia sudah sangat lemas melayani nafsu Obito yang sangat liar akhir akhir ini. Rasa nya dia benar-benar sedang di hukum dengan siksaan yang amat berat saat berhubungan badan dengan Obito. Jujur saja ini rasanya sama sakit nya seperti ritual mating nya dulu yang sampai membuatnya pingsan berkali-kali dan tidak bisa berjalan sama sekali beberapa hari setelah nya. Beda nya saat itu ada empat Alpha yang melakukan nya. Sedangkan saat ini hanya Obito sendiri.
Obito mencium punggung telanjang Itachi yang sedang ia gagah itu. Terlihat sangat cantik, walaupun ini hanya punggung nya saja. Apalagi wajah nya, omega nya ini sangat cantik. Benar-benar membuat nya gila dan kehilangan akal. Dia ingin menyimpan nya sendiri. Mendekap nya sendiri. Dia ingin memiliki nya sendirian. Tidak ada orang lain selain diri nya. Rasa nya ia benar tak rela mengingat ada Alpha lain yang boleh menjamah tubuh indah ini.
Ingin rasa nya dia menghancurkan dua Alpha yang lain nya itu. Tapi dia tidak bisa membuat Itachi lebih tersiksa dari ini. Jadi dia biarkan saja dua Alpha itu masih hidup. Asal tidak mencari gara gara dengan nya, nyawa mereka berdua akan aman.
"Kamu ini milikku Itachi!!" Obito menggeram rendah sambil menebar puluhan kiss mark yang entah sudah berapa banyak nya terlukis di badan rapuh sang omega.
Tbc
Haiii..,
Aku kembali lagi nih, hehehehe
Di komen dong isinya biar rame,
Aku udah gak bisa dm kalian lagi minta pendapat karena penghapusan fitur chat.
Jadi kalian komen aja langsung di sini, biar aku bisa semangat dan punya ide buat cerita lainnya. Okay, 😚
Sampai jumpa di part depan
Bye bye 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Fourth's Alpha
FanfictionKarena semua itu adalah takdir yang menentukan. Warning!!! Itachi Sub