16. Feeling of Dilemma

147 12 5
                                    

Chenle masih menangis menatap namja yang dihadapannya tengah melawan rasa sakitnya.

"AHKKSSSS...." Jerit Andy/jisung. Namja itu langsung terdiam.

Hening...

Chenle melihat reaksi itu ia segera merangka mendekati tubuh yang terlihat lemah.
Sebelum menyentuh ia memperhatikan pergelangan tangan kiri jisung dan...
"Jisung ah..." Ia memeluk erat tubuh kekasihnya dengan tangisan nya.

Jisung dengan tatapan berkaca-kaca ia membalas pelukan chenle ia juga menepuk-nepuk punggung namja itu agar tenang.
"Tak apa... Aku disini... Aku kembali.."

"Hiks... Hiks... Jisung ah... Hiks hiks..." Chenle semakin mengeratkan pelukannya, tidak pikir lagi jisung terjepit atau tidak

"Gwenchana... Aku disini..." Gumam jisung, tatapannya kini menajam dengan setetes air mata. Ia benar-benar marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa menahan Andy untuk menguasai dirinya. Setiap Andy muncul dia selalu membuat chenle sedih
"Kau bisa lebih kuat dariku... Aku juga bisa lebih kuat lagi dari mu Andy park.. aku akan melawanmu... Aku akan mengambil semua yang kau pegang terutama ingatan masa lalu yang kelam. Dengan begitu aku tidak akan membutuhkan kehadiran mu lagi" batinnya.







Happy Reading...

Kini chenle berada dirumah pribadi jisung.

Yah, jisung membawa chenle ke rumah pribadi nya karena kondisinya tidak memungkinkan untuk pulang ke rumahnya. Mereka juga pulang menggunakan taksi. Soal motor ia akan kembali besok mengambilnya

Jisung pun membawa chenle kekamar andy ia menuntun namja itu yang sudah tertidur pulas dalam gendongannya karena kelelahan menangis. Ia pun menaruhnya di atas kasur dengan hati-hati.
Tidak lupa ia menyelimuti tubuh chenle lalu menduduki dirinya dipinggir ranjang dan menatap sedih wajah pulas namja itu
Jisung dengan perasaan bersalah ia menghelai rambut kekasihnya
"Mianhe... Mianhe karena aku kau menangis lagi" gumamnya. Tidak sadar setetes air mata jatuh di pipinya

Saat jisung ingin beranjak pergi. Tiba-tiba tangannya digenggam chenle

"Jangan pergi..." Ngigau chenle dalam tidurnya.

"Chenle ah... Gwenchana... Aku disini" ujar jisung sambil menggenggam tangan chenle

Tapi chenle menarik tangan nya sehingga jisung hampir menindih tubuh namja itu.
"Jangan pergi... Temani aku main..." Ngigaunya, ia memeluk lengan jisung

Sementara jisung... Ia tidak bisa apa-apa dengan posisi seperti ini. Ia juga tidak bisa meninggalkan chenle sendirian karena ia tau chenle sedang membutuhkan seseorang untuk menemaninya.
"Sepertinya dia akan bermimpi buruk" batinnya

"Jangan pergi... Bermainlah bersama ku" Ngigau chenle lagi ia semakin memeluk erat lengan jisung
Ekspresinya seperti takut ditinggal sendirian. Bahkan kini wajahnya sudah berkeringat dan juga menitihkan air mata
"Jangan pergi... Hiks.."

Jisung akhirnya merebahkan tubuhnya disamping chenle lalu memeluknya. Sekilas ia mengecup dahi kekasihnya
"Aku disini.. aku tidak pergi.. tidurlah dengan nyaman hm"

>>>>>>>>>>

Pukul 5:30 pagi
Alarm ponsel jisung berbunyi.

Namja itu langsung terbangun dan melihat chenle yang masih tertidur pulas dalam pelukannya. Jisung tersenyum lalu perlahan melepaskan genggaman tangannya dan bangun dari tempat tidurnya.

Jisung segera mengendarai mobilnya menuju rumah chenle untuk mengambil pakaian sekolah yang sudah disiapkan chichi, karena sebelum kesana ia sudah berpesan.

BOYS WORLD | CHENJI VERS 1 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang