21. Dream 2

132 11 13
                                    

Halmeoni lee kini masih terdiam diruang kerjanya sambil menatap foto putranya yang bingkainya telah rusak.

Sejenak ia memikirkan sesuatu lalu ia beranjak ke laci meja saat laci terbuka didalam terdapat kotak penyimpanan dokumen yang terkunci
Halmeoni lee segera membuka kotak itu dengan mengisi kata sandi. Ia pun mengambil berkas2 yang ada didalam kotak itu
Berkas-berkas itu adalah surat resmi pemilik bisnis/grup besar yang dibangun saegi yakni kwangya grup.
"Kau berani mengancam ku... Aku juga bisa mengancammu"

Sekilas halmeoni lee memikirkan sesuatu
"Tunggu, apa yang dia katakan tadi... kenapa dia mencari appanya disini bahkan menuduh ku menyembunyikan appanya... Bukannya saat ini dia masih dirawat dirumah sakit wayv... Lalu kenapa... Tidak, dimana saegi sekarang..."
Dengan segera ia menghubungi asisten saegi. Namun sayangnya nonya tidak aktif
Ia pun semakin khawatir dan panik
"Sebenarnya dimana dia... Pokoknya aku harus menemukan putraku sebelum anak itu yang menemukannya... Ku harap dia baik2 saja..." Batinnya
Ia kembali menghubungi asisten pribadi saegi tetapi lagi-lagi nonya tidak aktif
Halmeoni Lee semakin panik sekarang.




Happy Reading...

Chenle yang baru saja selesai belajar dan mengerjakan tugas sekolah nya ia pun melihat kalender yang ia pajang diatas meja belajar nya

"Tidak terasa ini sudah 13 hari, jisung ah... Aku menyadari bahwa saat kau tidak ada.. hidup ku seperti kesepian sama ketika Andy tidak muncul dan membuat ku sadar bahwa aku menyukai nya.. namun itu tidak sebanding dengan perasaan yang ku rasakan saat ini.... Belakangan ini juga kau selalu datang dimimpiku setiap aku memejamkan mata.. betapa sedihnya aku setiap kali kau datang dimimpiku... Kau selalu berpamitan padaku seakan-akan kau tidak akan kembali lagi... Itu tidak benar kan? Jisung ah... Jangan tinggalkan aku kembalilah padaku, jaebal..." Batin chenle, namja itu pun menangis karena ia sangat merindukan sosok jisung. Ia menyadari bahwa dirinya telah jatuh hati pada jisung. Perasaannya pada jisung ternyata lebih besar dari Andy. Walaupun begitu Andy juga memiliki ruang lain dihatinya karena sosok itu yang pertama membuatnya berdebar. Itulah kenapa jika ia disuruh memilih salah satunya ia tidak akan memilih karena keduanya masing-masing memiliki ruang dihatinya. Ia tidak perduli dikatai egois karena baginya Andy dan jisung adalah satu.

Chenle pun membaringkan tubuhnya di ranjang lalu menatap lekat lampu kamarnya
Perlahan lahan ia memejamkan matanya

Pukul 02:30 pagi/subuh

Raut wajah chenle sangat tidak tenang, wajah dan tubuhnya sudah penuh dengan keringat.
Ia seperti mendapatkan mimpi buruk

Tanpa sadar namja itu mengangkat satu tangannya dan menitihkan air matanya
"Jangan pergi... Bermainlah dengan ku..."

"Tidak, ampun... Jangan pukul kami hiks... Hiks... Ampun" ngigau chenle dengan ekpresi ketakutan

Namun...

Beberapa menit kemudian...
Raut wajahnya berubah, menjadi tenang walaupun masih terlihat sedih
"Jangan pergi... Jisung ah... Jangan tinggalkan aku kembalilah padaku"

Dreeettt....

Alarm ponselnya berbunyi.
Kini sudah pukul 6:15 pagi

Chenle langsung terbangun dari tidurnya.
"Ahs..."
Ia mematikan alarm ponselnya
Lalu terdiam sejenak mengingat apa yang ia mimpikan.
"Kenapa aku memimpikan hal yang sama belakangan ini" gumamnya lalu ia mengusap wajahnya dan chenle seketika terheran heran karena wajahnya penuh dengan air mata, dadanya juga merasa sakit.
Bahkan ia baru sadar tubuhnya penuh dengan keringat.
"Apa yang terjadi... Kenapa aku ikut menangis juga"



Skipp>>>

Chenle telah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah.

Chenle telah bersiap siap untuk berangkat ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BOYS WORLD | CHENJI VERS 1 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang