1

2.3K 127 31
                                    

  Pagi hari ini arva sudah merasa segar karena ia baru saja mandi.
" segar banget badan gue jadi lebih ringan setelah mandi "

Melirik kaca disampig melihat penampilan nya ia sangat merasa puas denga penampilan nya.
" ganteng banget gue pake baju ginian "

Arva memakai setelah baju berwarna biru dengan dipadukan warna putih dan emas, tak lupa ada sebuah anting yg bertangakr di telinga kanan nya sangart indah di badan mungil nya itu.

" kalo diliat² nih tubuh mungil banget yah. " ucap arva, ia melihat tubuh itu sangat mungil sekali.

Dikehidupan pertama nya dan sekarang tidak beda jauh tubuh nya sangat mungil, tapi ia masih bisa membeda kan nya. Jika didunia nya yg pertama tubuh nya tinggi dan sedikit kurus, sedang tubuh ini sangat lah pendak  mungil dan kurus sekali.

" nih orang kalo kesengol aja pasti dah jatuh sama ada luka nya.  "

" gue ubah dikit lah, mana tau nih badan dikit berisi. "

Ia sedikit bosan, melihat sekeliling tak ada yg bisa ia mainkan. Arva melirik kearah pintu. Apa ia keluar saja yah?

" apa keluar aja, au ah dari pada bosan gue mending keluar dari kamar. "
Berjalan menuju pintu.

Clek
Melirik apa kah ada orang yg lewat atau tidak ada.
" gak ada yg lewat, berarti gue bisa jalan² nih mension. "

Tak mau ketahuan seseorang arva pun cepat² menutup pintu dan bergegas pergi dari sana.

Ia kini sedang berjalan tak tentu arah, ia binggung mau kemana.
" kemana yah? Mana gue gak tau arah jalan ketaman lagi. "

Melihat sekeliling sangat lah sepi tidak ada sapa² disana. Melirik kanan kiri mencari pintu dan ia menemukan nya.

" nih ada pintu tau aja itu gue bisa keluar dari sini " berjalan menuju pintu itu dan membuka nya.

Bisa ia lihat ternata ini adalah pintu menuju taman.
" waahh keren nih pintu menuju taman "

Karena sangat senag arva pun berlari dari sana untuk menuju gajebo yg terletak tak jauh dari sana.

" hihihi, gue yakin pasti ada yg lagi nyari gue " ucap nya ia sangat yakin pasti para pelayan sedang mencari nya.

Ia tadi mendegar suara para pelayan mencari nya jadi ia lari saja dari sana.

" aduh tuan muda anda dimana " suara pelayan sani. Ia sedari tadi mencari nya tapi tidak menemukan tuan muda nya ada di mana.

" sinta apa kau menemukan tuan muda " tanya maid sani pada maid yg bernama sinta.

" belum saya belum menemukan tuan muda arva " ia juga seudah mencari tuan muda nya tapi tidak menemukan dimana pun.

" bagai mana ini jika tuan muda arva tidak ditemukan, bisa dalam bahaya kita. "

" apa anda sudah mencari tuan muda arva di taman belakang. "
Mengleng kan kepala nya, tanda ia belum mencari nya kesana.

" sebaik nya kita kesana apa tuan muda arva ada disana "
Kedua nya pun bergegas menuju taman belakang.

Dan benar saja tuan muda mereka ada disana sedang tertawa dengan bahagia.

" tuan muda anda ada dimari "

Arva yg sudah merasa mereka akan mencari nya di sini pun berbalik dan tersenyum pada dua maid itu.

" hihi huff, kenapa kalian cepat sekali menemukan aku " kesal nya ia masih ingin bermain² dengan para maid yg mencari nya.

Sani yg mendegar tuam muda nya kesal hanya terkekeh saja.
" maaf kami jika terlalu cepat menemukan anda "

" jadi kenapa kalian mencariku. " tanya nya, ia ingin tau kenapa mereka mencari nya.

" kami mancari anda karena tuan duke  memangil anda untuk bertemu diruang makan nanti siang " ucap sani kepada arva.

" satu lagi tuan muda tuan duke sudah tau jika anda sudah terbangun dari tidur panjag anda, karena beliau diberi tahukan oleh tanggan kanan nya " jelas nya lagi

Arva yg mendengar nya cuma menganguk² kan kepala saja tanda ia mengerti.
Tapi tumben kali tuh duke mau gajak arva ketemu bias nya aja dia kaga mau ketemu sama arva yg asli.

" baik bilang pada sang duke jika aku akan kesana Nanti siang " beri tahu nya jika ia akan menemui sang duke.

" baik tuan muda,  tunggu tuan muda apa anda sudah sarapan pagi. " tanya sani, ia lupa bertanya pada tuan nya itu apa ia sudah sarapan atau belum.

Arva hanya mengangkat bahu nya saja tanda ia belum sarapan pagi ini.
Sani yg mengerti jika tuan muda nya belum sarapan pagi ia memerintah kan pada sinta untuk membawa kan sarapan pagi ke gajebo tempat tuan meraka berada.

" sinta tolong bawakan sarapan tuan muda kemari. "

" tunggu sebentar saya akan membawa kan nya. "

Meliht kepergian maid itu arva kembali fokus kedepan untuk melihat hamparan bunga didepan nya itu.






















Siang pun tiba dan kini arva sudah bersiap untuk pergi ke tempat ruang makan yg terletak di barat mansion ini.

Arva melihat pintu besar menjulang tinggi itu tau jika ia sudah sampai di ruang makan.
" tuan muda kita sudah sanpai, tunggu tuan anda harus merapi kan pakaian anda dulu."

Tak mau basa-basi arva pun merapihkan pakaian nya yg sedikir berantakan itu.
" emm terimakasih sudah memberitahu kan. "

Pintu pun terbuka dan ia bisa lihat didalam sana sudah ada seseorang sedang duduk didalah satu bangku terdepan, arva entah kenapa sangat gugup sekali. Ia melihat wajah itu sangat lah seram dan sangar sekali.

   _ jir serem banget tuh muka, mana tatapan nya tajem lagi kemau bunuh gue. Mak vava takut liat nya _ batin nya ketakutan.

Karena tak mau terlihat ketakutan arva pun menundukan wajah manis nya ke bawah saja.

" duduk " suara brotin dan tegas pun terdengar di telinga arva, sunguh suara itu makin membuat arva ketakutan.
  Karena tak mau kena marah arva cepat² duduk di salah satu kursi disana tapi ia memilih sedikit berjauhan dengan sang duke.

Sedangkan sang duke Deytren melihat putra nya sudah duduk manis di kursi hanya bisa menatap datar saja.

" mulai lah makan " mendegar suara sang kepala keluaga memulai makan, arva pun bergegas memakan makanan yg tersaji disana. Ia sedari tadi menahan lapar karena melihat menu makan yg tersaji di meja membuat cacing didalam perut nya meronta² minta diisi.

Tak butuh waktu lama kedua nya pun selesai makan. Tapi kedua nya masih saja duduk dikursi masing²  dan hanya terdiam saja tanpa mau berbicara sapa dulu.

  _ cangung banget gue disini. Nih orang gak mau gitu ajak gobrol atau apa ke gue bosen disini _  batin nya kebosenan.

" ehhemm " dehem Deytren untuk menghilangkan kecangungan di antara mereka.

Arva mendegar deheman sang ayah menhalih kan wajah nya kedepan sang kepala keluarga.
  Disini hanya mereka berdua saja tidak ada sipa² disana. Jadi ia dan sang ayah makin terlihat canggung.

" bagai mana kabarmu. " tiga kalimat ditunjukan kepada sang anak yg tak lain adalah arva

" aku baik² saja, dan anda apa baik² saja. " jawab nya.
  Sunguh arva sangat lah binggung bercampur rasa gugup.

" baik. " terdiam tidak ada kata² lagi yg bisa mereka ucapa kan karena rasa canggung masih melanda kedua nya.

Terdiam kedua nya sangat benar² binggung untuk melakukan apa² lagi. Tapi tidak lama deytren mengucap kan kata maaf dan itu membuat arva kaget, ia benar² kaget denggan ini semua.

  _ gue gak salah dengar kan dia lagi minta maaf sama arva yg asli. Tapi bukan nya tuh orang tua benci banget sama nih orang _ kaget batin nya.















Tbe.
Segini aja bay.
Tpyo tandain

menjadi anak duke yang kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang