9

758 51 1
                                    





  Tiga hari setelah pembakitan sihir di akademi ryu.  Ada sekitar 350 murid yg lolos, akan tetapi itu belum cukup mereka menjadi murid sesunguh nya disana.

Dan kini arva sedang berada di cafetaria di akademi. Tapi ia tidak sendiri ia dengan empat orang yg menjadi teman nya tiga hari yg lalu ketiga orang lelaki adalah teman sekamar arva. Dan satu wanita adalah teman sekelas nya, tapi ada yg membuat arva sedikit merasa kesal. Kenapa salah satu dari pemeran utama harus kekamar dengan nya.

" kalian tau " ucap lonia. Ia adalah teman satu² perempuan dari tiga orang peria.

" tidak " ucap bareng ketiga peria itu.

" kalian tau daru duke powther "

" kenapa dengan duke powther "  heran arva.

" aku mendengar jika duke tamak itu mengadopsi  si boneka santet " ucap nya dengan serius.

" tunggu boneka santet apa itu " tanya Oscar.

" si pik me rora " ucap nya dengan wajah sinis.

" hahah boneka santet " dengan terpingkal² arva tertawa sambil memukul teman disamping nya.

" benar kau lihat saja wajah nya itu " tunjuk nya pada sisi cafetaria.

Ketiga nya menoleh kearah yg ditunjuk liona. Err benar juga yg diucapa gadis itu, wajah yg dibuat imut malah terlihat dimata mereka seperti boneka santet.

" hahah benar juga wajah nya seperti boneka santet. Walau aku tidak tau apa itu "  ucap seno.

" kalian tertawa diatas penderitaan orang lain " jefy.

Ketiga nya merenggut. Kenapa si jefy itu selalu membuat ketiga nya kesal.

" kau selalu saja membuat kami kesal " arva. Ia kesal dengan si jefy itu.

" sudah lah kalian diam, lebih biak la jut kan saja makan nya " ucap liona.

" emm. Sepertinya jam masuk sebentar lagi "

Kempat orang itu melanjutkan acara sesi makan yg sepat tertunda.









Ditaman belakang akademi. Siang ini membuat semua orang mengeluh karena triknya sinar matahari,  tapi tidak dengan seorang arva. Ia malah enak² tiduran di bawah pohon sebari menikmati semilir angin yg menerpa wajah cantik nya.

" sunguh niknat nya rebahan dibawah pohon " dengan mata tertutup. Ia mergangkan tubuh nya.

Namun sedang asik² tiduran. Dia tidak tau jika liona sedang mencari nya.

" cek. Tuh anak satu kemana " ia mencari arva sedari tadi tapi tidak ketemu sama sekali.

" itu anak satu kenapa hobinya gilang mulu dah " dengan kesal iya menyusuri lorong menuju taman belakang akademi.

Dan saat ia mengitari taman tersebut. Ia Melihat sekeliling mencari keberadan arva, dan saat mata nya tertuju pada pohon yg terdapat orang yg sedang dicari nya.

" enak benar tuh orang tiduran disana" dengan wajah kesal liona pergi dari sana untuk medekat.

Membangun arva dengan menguncang kan tubuh mungil itu.
" arva bangun "

" emmm " terbangun  dari tidur nya.

" ada apa. Kamu membagun aku " tanya nya dengan masih terkantuk.

" kau dipangil oleh kepala akademi " beritahu nya.

Ia memang mencari arva karena pemuda manis itu dipangil oleh kepala akademi. Dia tidak tau kenapa teman nya itu bisa dipangil oleh kepala akademi.

menjadi anak duke yang kejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang