Cinta dan Kita📖🖋

122 11 0
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun!!!

Jangan lupa pencet bintangnya biar bisa bersinar!
Komennya juga jangan lupa!

Are you ready?

Lets go!

Lets go!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berempat sudah siap untuk berangkat sekolah. Sedangkan Mara dan Haesa sudah berangkat terlebih dahulu sejak jam 6 pagi tadi. Mereka ada kelas pagi. Sedangkan Reinald ia kelas siang. Jadi pria itu bisa bermalas-malasan didalam kamar sembari menonton drama kesukaannya.

"Gue males banget njir ke sekolah. Nggak bisa apa libur sekolah dulu. Minimal dua bulan kek. Dua tahun deng. " ucap Chandra menggerutu kesal. Ia menatap langit yang cerah nan terasa panas.

"Bjir dua tahun. Kecepetan Chan. Dua abad sekalian. " usul Nanda sembari merapikan rambutnya yang urak-urakan.

"Sekalian nggak usah sekolah lo berdua. Bukannya bersyukur masih bisa sekolah. Lo liat deh saudara-saudara kita yang pengen sekolah tapi nggak punya biaya. Lo masih bisa sekolah bukannya bersyukur malah ngeluh. " ceramah Jevan panjang lebar. Jevan mode kakak on.

"Iye pak ustadz. Salah ngomong gue kan. " celetuk Nanda memutar bola matanya malas. Lelah rasanya jika ia terus menerus diceramahi seperti ini.

"Berangkat. Entar telat. " timpal Jian siap dengan jaket hitamnya.

"Eh iya. Gara-gara lo berdua ngajak ngobrol mulu. " sahut Chandra menyalahkan kedua saudaranya. Hal itu membuat Jevan dan Nanda menatap sinis kearahnya.

"Bilang aja nggak sabar buat ketemu Chello. " celetuk Jevan yang langsung dihadiahi tatapan mematikan dari Jian.

**✿❀ ❀✿**

Nanda mengendap-endap seperti maling ingin masuk rumah. Ia melihat seorang perempuan sedang duduk sendirian ditaman sekolah. Ia duduk disamping perempuan itu dan menatapnya dalam-dalam. Menelusuri wajah cantik perempuan itu dengan teliti. Lalu tersenyum manis seolah ia tengah melihat keindahan dunia yang tiada tandingannya.

Ia merangkul pundak sempit perempuan itu dan menatapnya lamat-lamat. "Hai manis. Gimana kabarnya? Ada cerita? "

Perempuan yang ber nametag  Griselda Cristina Lorenza itu tersenyum lalu menunduk malu. "Kabarku baik. Nggak ada cerita dulu buat hari ini. "

"Beneran? Oh ya gimana mantra sihirku tadi malam? Mempan? Kalo nggak mempan mohon di maklumin soalnya mantranya udah lawas. Ntar aku ganti mantranya, oke manis. " ucap Nanda sembari mengelus ribut Grisel dengan pelan.

Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang