"Gue nggak mau pasti dulu kalo pada akhirnya gue juga ingkar janji. "
-Marangga Karta Hanenda
"Kalo ngelakuin semuanya pakek hati, apa akan akan menjadi sangat berarti? "
-Reinaldo Janggala Hanenda
"Seng uwes yo uwes, tapi ojo ngantek kisah dewe me...
Jangan lupa pencet bintangnya biar bersinar terus jangan lupa tinggalkan jejak di komentar ya🙂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang cerah dikawasan rumah Hanenda. Ayam mulai berkokok di pagi hari. Menjadi alarm bagi penghuni kawasan kompleks sini. Hembusan angin pagi hari yang segar mulai terasa di kulit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria tidur tengkurap dan kaki yang menjalar sana sini, rambutnya yang berantakan, selimut yang merosot kebawah, dan bantal yang entah kenapa bisa teleportasi dikakinya. Ia sibuk menyelami alam mimpinya hingga membiarkan handphone nya yang berbunyi.
Ia terlihat damai dengan raut wajah puasnya. Dan suatu ketika kedamaiannya mulai terusik.
BRAK!
"YA ALLAH ANAK JURIG BELUM BANGUN!!! SA BANGUN!!! SI ANJIR NGEBO MULU LO!!! " teriak seorang pria putih seputih Zhong Chenle NCT dream mulai memukul-mukul panci dengan wajan yang ada ditangannya.
Chandra Arkha Hanenda namanya. Dengan suara melengking nya yang mampu memecahkan gendang telinga. Ia cocok sebagai alarm Hanenda.
Sedangkan Haesandra Prasetya Hanenda-pria yang sibuk molor -tak bergeming sedikitpun. Chandra mulai menarik napas lelah. Ia sudah lelah memukul panci dan wajan yang ada di kedua tangannya.
"Anjir nih orang tidur apa cosplay mati sih? " gumam Chandra berdecak sebal. Lalu ia berjalan menuju samping kasur Haesa.
"Mas. Beneran lo nggak mau bangun? " tanya Chandra dengan nada terdengar pasrah.