Awal Kehancuran📖🖋

224 14 0
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun!!!

Bau-bau konflik nih😌

Jangan lupa pencet bintangnya biar bisa bersinar!
Komennya juga jangan lupa!

Are you ready?

Let's go!

Let's go!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Chel. Bantu gue.... " pinta Jian dengan wajah sendunya.

"Pasti. Gue pasti bantu lo. " jawab Chello tanpa sadari air matanya meluruh kebawah. Namun, Jian tak mengetahuinya. Karna disamarkan oleh air hujan.

"Gue mau sembuh. Gue takut. Gue nggak mau kayak gini. Gue nggak bisa. Gue nggak mau lari.... " gumam Jian meremas kuat rambutnya.

"Neduh dulu yuk. Entar masuk angin. Masa gapuranya Hanenda sakit sih. " ajak Chello sembari menarik tangan Jian dengan pelan.

"Chel. Gue mau udahan? " ucap Jian yang entah apa maksudnya.

"Udahan apa? " tanya Chello tak mengerti arah pembicaraan Jian yang semakin melantur ke mana-mana.

"Capek. Gue udah terlalu sering dimainin luka. Sampek gue nggak tau arti bahagia sebenarnya. Gue mau udahan. Chel. Bantu gue. Gue mau udahan. Kalo gue udahan, gue bakal bebas kan? Gue nggak ngerasain sakit lagi kan? " kata Jian netral matanya tampak bergerak kesana kemari.

"Hei. Nggak boleh ngomong gitu. Nggak ada kata udahan. Lo harus nyelesain kisah lo dulu. Setelah itu baru boleh udahan. " jawab Chello berakhir memeluk tubuh Jian lalu mengusap kepala Jian dengan lembut.

"Kalo udahan, nggak ada yang mau nyicipin masakan gue. Lo kuat. Lo hebat. " ucap Chello membuat Jian termenung mendengar kalimat indahnya.

"Neduh yuk. Kasian lo kedinginan. " ajak Chello diangguki oleh Jian. Mereka berdua lalu berjalan menuju toko terdekat.

Mereka duduk diemperan toko. Hanya mereka berdua. Tak ada yang lain. Semua sudah masuk kedalam rumah. Lagipula ini kesempatan Jian untuk memulai aksinya.

"Mau cerita? " tanya Chello menatap Jian yang menunduk beraduk dengan sedsedihnya

Jian hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Chello. Ia belum siap memberi tahu semuanya kepada seseorang. Bahkan ia juga tertutup dengan keluarganya.

Chello menghela napas lalu tersenyum. Ia mengerti perasaan pria itu. Jian belum siap membagi lukanya. Ia memakhluminya. Memang sulit. Ia juga sama. Belum bisa membagi lukanya.

"Gue.... Bukan adik kandung Mas Mara, Mas Reinald, Mas Jevan, Mas Haesa, sama Mas Nanda. Gue sama Mas Chandra cuman anak titipan dari adik kandung Ayah Bagas. Ayah sama ibu kecelakaan mobil. "

"Yey! Liburan lagi! "

"Jian nggak sabar ya, sayang? "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang