Butuh Untuk Utuh📖🖋

141 14 0
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun!!!

Lagi ngapain nih?

Jangan lupa pencet bintangnya biar bisa bersinar!
Komennya juga jangan lupa!

Are you ready?

Let's go!

Let's go!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhuk.... Uhuk! " Reinal berlari menuju kamar mandi sembari terbatuk cukup keras. Ia merasakan hawa sesak didadanya. Saking sakitnya, ia meremas dadanya mencoba meminimalisir rasa sakitnya.

"Sesek.... " gumamnya menatap pantulan dirinya dari arah cermin. Bibirnya yang kering dan wajahnya yang pucat menandakan bahwa ia sedang tidak baik-baik saja.

"Uhuk! Uhuk.... Uhuk! " ia kembali terbatuk beberapa kali. Hal itu menimbulkan rasa yang teramat sakit didadanya. Tubuhnya bergetar hebat. Keringatnya bercucuran deras. Ada apa dengan tubuhnya?

Dor!
Dor!
Dor!

"Mas! Mas Reinald! Mas nggak papa? "Dari luar terdengar suara Haesa yang menggedor-gedor pintu kamar mandi mencoba memanggil masnya.

"Sa.... Tolong.... Sakit.... " lirih Reinal hampir tak terdengar. Ia terus saja memukul dadanya dengan kuat karna sakit yang ia rasakan.

"Mas buka pintunya! Mas Reinald! Mas jangan bikin gue khawatir! " teriak Haesa dengan khawatir. Saat gen Hanenda tengah bersantai, tiba-tiba Reinald keluar dari kamarnya lalu menuju kamar mandi yang tak jauh dari dapur. Haesa mengikutinya karna merasa khawatir.

"Sa sakit.....Sesek.....Tolong mas....."gumam Reinald berusaha bersuara keras agar Haesa mendengarnya.

"Mas! Gue dobrak ya?! " izin Haesa kemudian ia mendorong kuat pintu tersebut dengan tubuhnya.

Brak!

Pintu terbuka dan menampilkan sosok Reinald yang terduduk lemas di lantai dengan keadaan tak sadarkan diri.

"Mas Reinald bangun mas. Mas! " sentak Haesa sembari menepuk-nepuk pipi Reinald beberapa kali agar ia bisa bangun.

"Sa.... Sesek.... " gumam Reinald dengan setengah kesadarannya.

"Yaudah kita kerumah sakit ya? " tawar Haesa dengan air mata yang membanjiri kedua pipinya.
"Nggak.... Kekamar.... Dingin.... " lirih Reinald namun masih bisa didengar oleh Haesa. Tanpa disuruh dua kali Haesa pun mengangkat tubuh Reinald yang terasa lebih ringan. Apakah ini karna efek puasa jadi Reinald terasa lebih ringan dari biasanya?

Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang