Ada Kita📖🖋

169 12 0
                                    

Annyeonghaseyo yeorobun!!!

Jangan lupa pencet bintangnya biar bisa bersinar!
Komennya juga jangan lupa!

Are you ready?

Let's go!

"Gimana? " tanya Mara kepada Haesa saat pria itu mengecek suhu badan Reinald.

"Panas. Kasian kalo puasa. Mending nggak usah dibangunin. " jawab Haesa menghela napas panjang.

"Yaudah yuk. " ajak Mara berniat meninggalkan Reinald yang masih tertidur pulas. Haesa mengangguk setuju. Mereka akan melanjutkan sahur mereka yang ditunda.

"Uhuk! " mereka berdua tersentak kaget kemudian menoleh kearah belakang. Nampak Reinald yang sudah bangun dengan posisi duduk.

"Rei. " panggil Haesa kembali menghampiri Reinald yang diikuti oleh Mara dibelakangnya.

"Mending lo nggak usah puasa deh. Panas gini suhu badan lo. Gue takutnya lo pingsan. " saran Mara mengelus rambut Reinald dengan lembutnya.

"Nggak. Gue puasa. Lagian ini hari minggu. " jawab Reinald sembari mengucek-ucek matanya.
"Beneran? Tapi lo kuat kan? " tanya Haesa nampak khawatir.

Reinald mengangguk mencoba meyakinkan Haesa bahwa ia sudah baik-baik saja. "InsyaAllah.... " 

"Yaudah gue bawain makanannya kesini. " ucap Haesa melenggang pergi mengambil lauk untuk Reinald sahur.

Reinald hanya mengangguk menjawab ucapan Haesa. Dirinya kini dirundung kesunyian bersama Mara yang duduk di sudut kasurnya.

"Lo sakit apa? " tanya Mara menatap khawatir ke arah Reinald.

"Cuman flu. Besok juga sembuh. " jawab Reinald mencoba terlihat baik-baik saja.

"Yakin? Mau gue anterin periksa? "

"Nggak. Ngehabisin duit. "

"Lo jangan ngeremehin sakit lo. Gue khawatir bukan cuman sekedar flu doang. Kita ke rumah sakit. Tenang aja. Pakek duit gue. "

"Enggak usah. Entar sembuh sendiri. "

"Yaudah. Tapi kalo lo berubah pikiran, call me. "

"Lo.... Mau pergi? "

"Iya. Besok pagi gue balik. "

"Lo kenapa banyak pergi? Nggak mau ngabisin waktu sama kita? "

Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang