Annyeonghaseyo yeorobun!!!
Jangan lupa pencet bintangnya biar bersinar
Komennya juga jangan lupa•
•
•
•
•
•
•"Ibu bangun ibu.... Ibu jangan tinggalin kita.... IBU!!! "
"Kalo ibu sama ayah pergi, kita sama siapa?"
"Ayah bangun ayah! Ayah jangan tinggalin kita juga.... "
"AYAH! "
Raungan serta tangisan terdengar diruang keluarga yang digelar karpet. Banyak tamu berdatangan. Tak lupa bendera kuning juga yang berkibar didepan rumah.
"Ji udah ji.... Ada kita.... " ucap pria kecil berbaju serba hitam sembari mengelus rambut anak dari almarhum dan almarhumah.
"Ayah sama ibu mas.... Mereka ninggalin kita.... "
"Ada mas, Bulik, sama om juga. Kita bakal rawat kamu baik-baik. "
"Ikhlas ya dek. Do'ain biar ibu sama ayah betah di surga sana. "
Anak yang larut dalam dekapan itu hanya menggeleng tak terima dengan kenyataan ini. Ia kehilangan kedua orang tuanya disaat yang bersamaan.
**✿❀ ❀✿**
Seorang pria tengah duduk ditengah hamparan rumput dimalam hari ini. Ia menikmati cahaya rembulan purnama yang bersinar terang dilangit. Sembari memikirkan hal yang tengah membebani pikirannya.
"Hanenda kacau..... Bener-bener kacau." gumam pria itu sembari menghela napas dalam-dalam. Mencoba menenangkan pikirannya. Panggil saja ia Haesa
"SA! "
Haesa menoleh kala namanya dipanggil dari belakang. Terlihat manusia dengan tubuh menjulang tinggi datang menghampirinya. Tatapan matanya setajam elang menggambarkan kemarahan.
"Ayo mulih."ucap pria itu sembari menarik tangan Harsa dengan kasar. (Ayo Pulang)
"Nggak mau. Gue mau disini. " tolak Haesa tanpa mengindahkan tatapannya.
"Sa. Ibu nggak suka kalo lo kayak gini. Kita bisa bicarain ini baik-baik."papar pria itu mencoba menarik tubuh Haesa yang tak bergerak sedikitpun.
"Nopo sih mas. Aku nggak mau mulih nang omah kui Maleh. Emang aku sopone sampeyan kabeh ? "Tolak Haesa lagi menarik kembali tangannya dengan kasar lalu berdiri sembari menatap nyalanya kakaknya itu. (Apa sih mas? Aku nggak mau pulang di rumah itu lagi. Emang aku siapanya kalian semua?)
"Lo itu Haesandra Prasetya Hanenda! Lo bagian dari Hanenda! Pulang atau gue geret paksa lo! " sentak pria itu penuh penekanan.
"Gue.....cuman orang asing buat keluarga Hanendra."
"Lo ngomong apa sih?! Lo murni anggota keluarga Hanendra! Darah lo mengalir darah keluarga Hanendra! "
"Mas tuli?! MAS TULI APA YANG KEMARIN IBU BILANG?! "
"Sa jangan kayak gini Sa. Kalo kakung tau dia pasti sedih. Pulang ya. Semua nungguin lo. " air matanya meluruh di pipi. Ia merasakan hawa sesak didadanya. Menatap sedih adiknya yang malang.
"Kalo gue pulang, Hanenda malah makin hancur..... "
Annyeonghaseyo yeorobun!!!
Gimana, gimana, gimana?
Suka?
See you next bab!
Diketik 400 kata
TBC....
💚💚💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Laskar Pemimpi || NCT Dream (on going)
Ficção Adolescente"Gue nggak mau pasti dulu kalo pada akhirnya gue juga ingkar janji. " -Marangga Karta Hanenda "Kalo ngelakuin semuanya pakek hati, apa akan akan menjadi sangat berarti? " -Reinaldo Janggala Hanenda "Seng uwes yo uwes, tapi ojo ngantek kisah dewe me...