Chapter 10

175 13 1
                                    

Good Yankee

Disclaimer:

Naruto belongs to Masashi Kishimoto

High School DxD belongs to Ichie Ishibumi

Ceritanya punya ane

Terinspirasi dari sebuah fanfic High School x Blonde Yankee

Naruto x High School DxD

Warning: AU, gaje, typo dimana-mana, hareeem, incest (maybe)

Rate: T+

Chara: Naruto U, Naruko U, Karin U, Hinata U, Kaguya O, FemKyuubi, Sona S

Chapter sebelumnya

"Are, sepertinya kau belum cek hp mu ya baka-otoutou?"

Naruto yang mendengar pertanyaan Karin merasa heran dan curiga. Tidak biasanya onee-chan nya menanyakan hal tersebut. Naruto langsung buru-buru membuka hp nya. Seketika muka Naruto langsung pucat. Bagaimana tidak saat ini dia melihat fotonya dan Hinata ketika di toko buku. Hal yang membuatnya kaget adalah bagaimana caption dari unggahan foto tersebut.

"UAPAAAAAAAAAA???!!!!! BERAKHIR SUDAH MASA TENANGKU DI SEKOLAH. SIAAAALLLLLLLLL...."

Semua orang di ruangan tersebut hanya bisa tertawa melihat Naruto saat ini. Tentunya ini merupakan sebuah interaksi yang jarang terjadi setelah sekian lama. Akhirnya, keluarga Naruto saat ini sudah berkumpul lengkap.

Chapter 10

Pagi ini Naruto memulai hari dengan tidak semangat. Setelah melihat foto kemarin, dia merasa bahwa jiwanya dan raganya tidak siap untuk kesekolah. Bukan karena dirinya merasa takut akan fans berat Hinata atau gosip-gosip, dia tidak akan mempedulikan hal tersebut. Hal yang membuat Naruto tidak semangat adalah instingnya jika ia berangkat ke sekolah ia akan mati. Walau memang tidak jelas mati karena apa.

Sebenarnya insting Naruto memang tidak,salah pagi ini suasana Tokyo Academy cukup suram. Ya tentu yang membuat suram adalah mereka, para gadis yang menyukai Naruto. Naruto saat ini masih dalam perjalanan menju sekolah. Sepanjang perjalanan banyak sekali orang yang melihat kearahnya. Jujur Naruto merasa cukup risih. Bukan risih karena dia dilihat, namun risih karena cara mereka melihat. Sepanjang perjalanan cukup banyak yang menatapnya dengan tatapan iri -tentu kita tau ini dari para kaum jones, adapula yang menatapnya dengan tatapan heran, dan yang lebih epiknya ada yang menatapnya dengan tatapan buas. Ah, sungguh pagi yang damai untuk Naruto.

Naruto sudah sampai di dekat gerbang sekolah saat ini. Saat ini dia merasakan hawa dingin yang begitu menusuk. Instingnya mengatakan lebih baik lari, tapi sepertinya itu bukan pilihan yang bijak. Mungkin dia bisa lepas dari hawa dingin mencekam itu, tapi tidak akan bisa lolos dari amukan ibunya. Sungguh, bagi Naruto amukan ibunya setara dengan bangkitnya raja iblis, jadi lebih baik tidak memicu kebangkitannya.

"Ohayou Naruto-kun...."

Naruto yang disapa masih dalam lamunannya. Ya dia saat ini sedang melamun mengenai amukan ibunya.

"Ohayou, Naruto-kun..."

"Ah, O-Ohayou, Hinata-chan..."

Barulah si blonde ini merespon sapaan tersebut. Ternyata yang menyapanya adalah Hinata. Namun tanpa diduga interaksi tersebut membuat atmosfer semakin mencekam.

"CHAN? APA ITU PANGGILAN MEREKA SELAMA INI?"

"APA MEREKA SUDAH SEDEKAT ITU?"

"KEDEKATAN MEREKA SUDAH MELEWATI BATAS WAJAR, BELUM LAGI PANGGILAN -CHAN ITU!"

"O-ohayou, Ka-kaicho, Se-senpai...."

Untuk pertama kalinya Naruto merasa segugup ini dihadapan mereka berdua. Hinata yang melihat hal tersebut hanya bisa menahan tawa. Ini pertama kalinya ia melihat Naruto yang acuh tak acuh dan lempeng itu begitu gugup. Bahkan Hinata diam-diam mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good YankeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang