Pronolog

6.7K 344 19
                                    

Kenalkan preman yang terkenal dengan julukan si biru dari Lembah naga . Slynay alice Furry Pixie

Panggil saja alice

*******

"ini makanan nya tuan , selamat dinikmati" kataku .
Dan dia hanya mengangguk

"kau sudah berusaha keras alice ini jatah mu" kata bosku tuan finger . Jangan tanya kenapa namanya begitu .

"terima kasih mr.finger" kataku .

"aku pulang dulu" kataku .

"hati - hati dijalan ya ini buat kamu" kata anak nya, ely .

"wah... makasih" kataku sambil membawa kue nya .

"beruntungnya hari ini padahal kan biasanya ini hari sial" kataku bergembira

"Hei kau yang disana bayar iuran" kata preman .

"maaf bang dagangan saya blom laku" kata teman ku Sero

"alesan aja cepet kasih kalo gak...." kata preman terhenti

"Hei siapa lu ? Berani - berani nya nagih iuran secara liar gak tau apa capek nya jualan"

" brani lawan kita gak tau apa kita siapa! Pergilah princessa" kata preman itu

"Princessa kata mu sero minggir " kataku memulai ancang ancang .

"Dasar anak kecil!"

Langsung aja aku keluarin jutsu ku tendangan maut alice .....

Dan mereka berakhir dengan lebam disekujur tubuh nya .

Oke,Aku pun kembali ke tujuan ku yaitu makan kue dari ely .

I love this day.

"aku pulang" kataku .
Disini lah aku pulang sebuah tempat bekas rumah bibi jennie .

Mereka sudah gk kuat lagi ngurus aku . Hehehe....

Aku membuka bungkusan nya itu dan mulai memakan nya dengan teh .

Enak sekali

Saat lagi senang senang nya makan tiba tiba surat melayang menuju nya .

"apa.... itu?"

Tiba - tiba kertas itu membentuk wajah dengan gemulai .

"hantu kertas ?"

"e.... bukan . Aku adalah ...."

Saking mengagumi dirinya aku tak hirauin dia ngomong apa .

"Nona alice ... DENGERIN SAYA" kata surat nya itu .

"iya maaf tuan surat"

" nyonya . Tidak lihatkah kau aku memakai lipstik setebal ini" katanya sambil memamerkan bibir nya .

"oh... boleh aku bertanya ?"

"silahkan"

"kau terbuat dari apa ?"

"tentu saja aku... tunggu tadi kau bilang dibuat ? Tidak sopan!"
"iya . Kayak coklat ini terbuat dari buah coklat. atau kursi terbuat dari kayu."

" aku diciptakan bukan dibuat " katanya agak kesel

"tapi kan itu sama aja"

"tidak itu tidak sama"

"lagipula ayo cepat jika kau tidak mau telat menaiki kereta"

"tunggu - tunggu . Maksud kamu, aku bakalan pergi dari sini?"

"tentu lah kau harus cepat jika tidak ingin bersama ku"

"kemana kita pergi tentu saja ke daerah bukit selatan feria . Lebih tepat nya ke sekolah sihir thronius"

"thonius? Sihir ? Bukit selatan ? Feria? Apalagi itu ?" kataku.

" tenyata ini lebih parah dari yang aku duga. Kau telah terdaftar disekolah thronius. Dimana kau akan tinggal dan belajar menggunakan sihir disana" katanya .

"menjadi penyihir maksud mu?"

"iya"

"Yang memegang tongkat dan jubah"

"iya"

" tidak boleh kah menolak ?"

"TIDAK , belum pernah ada orang yang menolak kesempatan ini, BELUM PERNAH ADA!"

"So, aku yang akan jadi pertama yang menolak . Walau aku ingin sekolah tapi aku ingin menjadi anak normal . Bukan anak aneh yang memakai jubah dan memegang tongkat "

"dunia ini tidak pernah berjalan sesuai keinginan . Lebih baik kau pergi bersama ku ke sana" ceramahnya.

"Tidak dan tidak akan . Aku akan lebih tersanjung jika nyonya surat tidak pernah mengganguku sedang makan coklat . Jadi pergi Hush ... Hush...!"

"Belum pernah ada orang yang menolak ku sekejam ini ." katanya sambil menangis .

"Dasar orang kelas bawah tidak tau diuntung"

"Memang aku kelas orang bawah yang tak pernah beruntung kalau begitu lebih baik kau pergi dan melayang lah ketempat lain nya untuk memasuki dunia fantasy mu yang ala ala itu " kataku sambil mengayung - ayungkan tangan ku untuk mengusir nya.

Merasa tersinggung ditersenyum miring kepadaku.

"Tidak kah kau ingin tau siapa orang tua mu? Dan Kenapa mereka meninggal?" katanya.

"yeah, kau tau? " kataku sambil mengangkat sebelah alisku.

"iya... tidak banyak..., tapi kau bisa mencari tahu di sana"

"pembohong" kataku .

"kau tidak percaya aku bahkan berani bersumpah untuk itu" katanya.

Dia bersungguh - sungguh . Jujur aku juga penasaran .

Tapi masa aku harus pergi kesana ?
Bagaimana ini aku dilema.

Disatu sisi aku ingin tau

Disatu sisi aku aku tak mau meninggalkan teman-teman ku .

"akh ... kau terlalu lama ayo ikut aku sekarang" kata dia.

langsung menyentuhku dan aku pun merasakan aku sedang melintasi ruang

√ to be continue √

Dimohon ya sehabis dibaca di vote sama comment .

Saran dan kritik saya terima kok . Supaya bisa memperbaiki cerita saya . Supaya gak abal banget gitu .

Tinggalkan jejak supaya makin niat buat lanjutin ;)

The WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang