Part 4 : Ray

1.9K 189 6
                                    

*PERGANTIAN Nama Tokoh*

"Trus , aku tidur dimana?" katanya

"Eh...." aku kebingungan .

°°°°°°°°°°°°°°

Ya sejak kejadian tadi kita kebingungan. Cuman ada satu tempat tidur dan gak ada sofa atau apapun disini. Satu kata untuk hal ini, shit !

"Kamu penyihir senior kan?" katanya.

"I...ya" kataku masih kebingungan

"Mungkin kau bisa membuat sofa dengan sihir mu" katanya dengan ringan.

"Kalo, murid penyihir bisa bikin sofa, tukang pantri gak bakalan laku" kataku.

"Trus gimana?" tanyanya.

"Ya terpaksa. Kamu harus mau tidur dilantai"

"Eh... kok kejam sih, co..laki - laki itu harus ngalah sama ce.. perempuan ..... ah belibet"

"Sudah lah aku tak bisa tidur dengan dingin. Bisa bisa aku mati"

"Kamu terlalu lebay"

"lebay?" bahasa aneh dari manusia sana.

"Huh, yasudah deh aku yang ngalah aku tidur dibawah! puas kamu?" katanya.

"Memang seharusnya" kataku.

Memang benar kok aku itu elemen api harus tetap hangat supaya tak mati. Dia mana ngerti.

"E.... apa ini permadani?" tanya nya.

"Iya itu kan lumayan dikasih dari sana nya supaya gak dingin ada masalah?"

"Nothing" katanya

"Good, be good girl!"Kataku .

Aku tertawa dia kesal.

"Yasudah, besok hari kau mesti siap siap, sudah sore ini, bersihkan dirimu!"

"Iya iya, dasar bawel " guman nya.

"Klo berguman itu suaranya dikecilin sedikit supaya orang nya gak kedengeran!" kataku memperingatkan.

"Iya"

Kenapa anak perempuan yang kutemui semuanya unik.

Aku masih bisa mendengar dia berguman mungkin dia kira dia lagi menggerutu dihati kali. Tapi sudahlah.

Malam pun tiba .......

Aku belum bisa bisa tidur . Seperti biasa, aku biasanya tidur jika sudah lewat midnight tepat pas bulan permata tiba.

Yasudah aku hanya membaringkan badan ketempat tidur.

Biasanya sih aku melihat bintang dan mencari yang paling terang dan semua yang terang .

Tapi sekarang kan ada tuh perempuan, jadi gk bisa deh. Tar klo gk sengaja lupa, trus dia keinjek kan bahaya.

Aku menghela napas berat . Ada yang aneh deh, aku mendengar gumanan pelan sekali.

Aku mendengarnya lagi tapi kali ini wanita bernyanyi.

Long long long...lo..lov...

Lalu aku merinding geli gimana... gitu padahal gk pernah seumur hidup ku aku gk pernah takut setan.

Tapi ini seperti menonton film annabelle. Salah satu koleksi film ku dari dunia kimia.

Tapi ini lebih seram dari pada difilm. Soalnya ini kenyataan. Aku keliatan gak banget deh.

'Oke aku akan melihat. Laki - laki gak boleh takut begituan. Iya, harus ... harus.... har..'

"Lalala...lalala......"

Suara sialan. Nyali ku langsung menciut. Udah udah kerigat dingin lagi. AH.. dasar sejak dia datang bikin gua berasa aneh aja.

'Oke harus berani' kata ku dalam hati.

Aku menyibak selimut dan bangun, dan ternyata ada gadis yang berdiri didepan jendela dia yang nyanyi ah... Dasar bikin parno abis.

Aku langsung ngedatengin dia. Tunggu, tapi kok kulitnya warna nya banyak belang dan tutul .

"Alice? Itu kamu?" kataku.

Dia terus bernyanyi itu. Dan tiba tiba dia mencoba untuk keluar dari jendela.
Aku langsung saja kesana dan mencegah dia.

"Are lose your mind? mau loncat. Biasanya malam seperti ini banyak roh dari hutan kegelapan yang lepas dan ingin kita menyusulnya. Oke.. intinya kamu mau mati?" kataku sambil emosi.

"Hah... kenapa? Kamu .... aku ee.... Jarak kita terlalu dekat" katanya.
Aku juga baru sadar aku tenyata sedang memegang tangan nya dan badannya dekat sekali menjauh sedikit.

"Kenapa aku disini? Trus kok aku gatal ya?" katanya sambil mengaruk garuk.

Oh... jadi dia gatal makanya merah kirain itu tanda dari setan.

"Oke biar ku bantu alegionary"

"Makasih"

"Ayo tidur!" kataku sambil mengandeng tangan. Tapi dia langsung melepaskan peganganku.

"Aku alergi gara - gara kamu! Setidaknya biarkan aku yang tidur dikasur!" Bentaknya.

"Oke, Kita tidur berdua!" Kataku dengan kesal.

"Hah? Apa?!" Katanya.

"Kalo gk mau silahkan tidur diselimuti rasa gatal" kataku.

"Ta..ta..pi.." mukanya langsung berubah merah. Ajaib!

"Kamu bisa berubah warna?" Kataku.

"Ini Blushing bodoh!" Apa beraninya dia panggil aku bodoh.

"So? Itu pilihan kamu! cepat pilih dari dua itu. Aku tak peduli yang manapun aku ngantuk!" Dia hanya memalingkan wajah nya kearah lain secara bergantian.

"Fine, pilihan yang pertama" katanya.

"Yasudah, deal?"

"Deal"

------------
Bersambung ..

Tinggalkan jejak *maksa*

Aku remake ceritanya.

The WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang