The Wizard

Part 3 : One Reason

Aku masuk kekamar dan melihat keajaiban Bagaimana tidak ?!

Ini adalah kamar termewah yang pernah aku lihat .

Sekarang aku tau kenapa sekolah ini khusus orang kaya.

Kamar udah kayak hotel bintang lima saja.

Gini gini aku belajar tata krama dari ely yang sekolah.

Ely , aku kangen bidadari ku, Huaaa... aku bisa sedih ini Karena meninggalkan dia.

Bagaimana kalau dia diganggu saat belanja, atau sekolah, mungkin lebih parah dia bisa bisa ....

Oh tidak, selama aku hidup gk boleh ada yang berani nyentuh dia .

Tapi aku kan terjebak disini trus gimana caraku untuk ngelindungi dia .

"HUAA.... AKU STRESS" Teriak ku tanpa sadar .

"Dasar perempuan memang berisik"

"Siapa kau ?" kataku agak ricuh .

Dia ternyata anak laki tampan berambut dan bermata merah. Oke aku ngaku dia keren!

Keren sih, tapi mata dan cara nya melihat ku membuat ku gedek .

"Kalau aku mau aku bisa mengadukan kepada bu flora, Atas ucapan tak pantas" katanya.

"Kau berniat mengancamku?" kataku.

"Iya memang, aku kurang suka kalau murid istimewa nya adalah perempuan yang berisik" katanya

What the f**k?

"Ihh ... dasar kau ..."

"Tapi kau boleh berbicara kasar dalam bahasa Fogiasa "

"Fogiasa ?" tanyaku terheran heran .

"Maksudku like this!"

"Ohh... oke oke i got it" kataku termanggut manggut.

"Oh iya kau mau dimana?" katanya .

"Benarkah aku boleh memilih?" kataku

"Silahkan, sebelum aku berubah pikiran!" katanya sambil memalingkan wajah .

Oke...aku tak ingin jadi pemilih

"Aku tak ingin mengganggu barang barang yang sudah ada di tempat kamu, Jadi aku pilih yang dikiri saja" kataku .

Lagi pula kiri lumayan bagus.

"Lagipula yang dikiri itu warna yang banyak anak perempuan suka hijau tosca" kataku menuju kesana .

"Tunggu, jangan kesana" katanya .

"Kenapa?"

Lalu dia mengibas tongkatnya dan ajaib nya tongkatnya menembus ranjang .

"Sudah kuduga, tunjukan tempatnya! " katanya.

Tiba tiba berkabut dan kabut berkumpul menjadi seperti cermin kabut.

dan menunjukan Hutan yang sangat menyeramkan mungkin bagiku tempat yang bagus untuk setan berkumpul .

"Apa ..... ini...."

"Jika orang menyentuh benda yang sudah disihir ini akan berakhir ditempat ini"

"Dan orang itu aku oh, bagus sekali . Kenapa orang kaya sekejam ini ? Mungkin ini sebabnya di novel harry potter orang yang terkenal kaya menjadi penjahat " kataku.

" Harry ? Siapa dia ? " katanya.

" ohh... tokoh fiksi novel ku bacaan ku" kataku .

"Kenapa mereka melakukan ini ?" lanjutku .

"Satu alasan. Kau telah diramalkan ! " Katanya.

"Diramalkan? Maksud mu ?"

"Ramalan itu begitu tak terlihat dan tak dapat dipahami" katanya .

"Apa kata ramalan nya?"

"Dikatakan seperti ini 'saat bulan permata anak keturunan'yang tak akan bersatu' akan lahir menjadi cahaya nya bulan. Penerang kegelapan. Namun keseimbangan tetap terjaga. Seorang penjaga, yang akan memastikan nya. Cinta yang terakhir' itu kata ramalan nya" kata nya .

"Aku kurang paham ramalan itu" kataku .

"Kepala sekolah kita sudah berhasil memecahkan nya . Walau sedikit aneh bagi ku" katanya .

"Kau baik sekali memberi tahu kan ini pada ku" kataku tanpa sadar seketika aku langsung menutup mulutku.

Ngomong apa kamu Lise?! Bodoh, bodoh!

"Aku baik pada mu toh karena kukira kita tak akan pernah berbicara sampai lulus nanti"

"Oh... tapi tetap baik menurut ku. Apa yang berhasil di pecahkan oleh kepala sekolah?" Kata ku.

"Dunia sihir dan dunia kimia Tidak dapat bersatu bukan?"

"Iya , seperti nya, trus?"

"Orang yang lahir saat bulan permata pasti memiliki sihir yang kuat. Dan kau lah orang nya. Satu satu nya orang didunia kimia mu yang memiliki ilmu sihir yang kuat"

"Oh... jadi, aku 'yang terpilih'?" Kataku .

"Iya, sayang nya ramalan ini masih dirahasia kan oleh kepala sekolah. Dan menjadi konflik yang besar, karena kau dari dunia yang tak percaya sihir dan juga kau dari kelas bawah itu menjadi ancaman. Takut kau melaporkan dunia ini"

"Kalau misalnya aku melaporkan ada dunia yang seperti ini aku akan pergi kerumah sakit jiwa!" kataku.

"Pokok nya hati hati saja. Banyak orang yang akan membuat mu pergi dari sini. Dont trust anyone!" katanya dengan tegas.

"Baiklah, terima kasih atas pemberitahuan itu"

"Tak perlu, dan sekarang berfikirlah bagaimana kau akan tidur" katanya.

"Iya juga"

°°°°°°°°°
Bersambung....

Ini cerita cuman direpost gk diperbaiki *soal nya liat bab 2*

Tinggalkan jejak ya ;)