Part 5 : Hate X Attractif

1.9K 197 4
                                    


------------------------------------------------------

Disini aku merasa sendiri berasa tersingkirkan.

Setiap hari selalu dengan tatapan sama penuh ejekan.
Mungkin aku sekuat Tsunade tapi hati ku selemah semut yang gampang terinjak.

Aku capek seperti ini! Aku rindu Ely.

"Sekarang kita akan mengubah Hewan ini menjadi Sebuah Piala yang indah. One two three Fera ferto"

" ada yang mau mencoba....alice barangkali "

Dengan lesuh aku mengangkat tongkat ku dan tubuh ku .

"Fera ferto"
Lalu berubah.

"Alice, kau tak punya semangat yang cukup untuk ke kelas ku, ada apa?"

Kujawab dengan ogah - ogahan "Laper bu"

Satu kelas pun tertawa . Setidaknya baik buat orang tertawa.

Jujur aku benci disini sekolah. Tempat yang seperti neraka. Aku selalu ingin pergi dari sini jika ada kesempatan.

Tapi sayang aku terlalu lunak pada kakek dan nenek pengajar disini.

Aku tak punya teman. klo dirumah aku sedih klo gak mukul orang ya, makan kue Ely. Tapi disini aku jadi sering mukulin tembok yang tak berdosa. Maafkan ku tembok.

Aku sendiri di keramaian berasa gak enak .....

Aku tak suka disini

Aku melangkah dengan gontai menuju ruang makan.

Kau tau banyak para staf dapur yang berusaha membuatku menderita.

Mereka iri bahwa aku bisa masuk kesini tanpa harus mematah kan tulang punggung ku.

Bahkan aku juga termasuk mantan preman.

Aku duduk di kursi panjang ini menunggu makanan tiba.

Para staf & murid disini mencoba berbagai cara supaya aku dapat melanggar peraturan dan dikeluarkan dari sekolah.

Sebulan lebih aku coba menahan amarahku yang sudah diubun - ubun kepala ku.

Makanan tiba aroma makanan itu sungguh menggugah selera. untuk hidangan pembuka di beri buah - buahan yang sudah tak enak dan bahkan ada yang sudah busuk. Lalu hidangan utamanya ayam panggang dengan tomat dan selada yang kecil dan sedikit. Lalu untuk penutupnya aku yakin itu lumpur rawa karena sangat lengket dan menjijikan.

kalian pasti penasaran kenapa aku sudah menuduh berbagai macam hal - hal itu. Pertama mereka tak tahu kalau sekolah ini saat pelajaran biologi juga diajarkan tentang berbagai racun dari membuat perih hingga membuat kematian.

Kedua aku suka baca buku diperpustakaan sekolah tentang berbagai hal. Jadi aku tahu ini semua bukan makanan yang layak dimakan.

Aku menghela napas makin lama aku akan makin kurus jika aku tak menemukan mantra untuk menyerap semua racun dari makanan ini.

Dengan malas aku mengambil garpu lalu kutusuk tomat kecil dipinggir ayam panggang itu. Lumayan, memang beda ya sama tomst dirumah. Aku lalu mencoba memakan selada yang ada dipinggir yang tak terkena ayam panggang beracun itu. Lama-lama aku akan jadi kambing ini. Mengunyah nya dengan pelan - pelan supaya bisa menutupi rasa lapar ku.

Lalu aku kembali memakan tomat kecil lainnya.

Ini sangat menyiksa. Bagi seorang yang rakus makan seperti diriku ini.

Selesai makan aku langsung pergi dari meja makan ini, daripada mendengar banyak ocehan dari orang kaya itu.

Aku berjalan dengan lesu menuju ke pintu keluar. Lalu membuka pintunya dengan pelan.

'Aku tak kuat jika terus seperti ini!'

'Aku ingin pulang! Aku sama sekali tak menyukai mereka dan mereka pun sama'

'Kenapa aku? Aku tersiksa disini tak ada lagi senyuman manis yang akan membantuku kali ini tak ada candaan lucu yang membuatku semangat kali ini aku--' bruk

"Ouch"

"Maaf kan aku" kataku sambil menunduk. Lalu langsung berjalan lagi.

Tiba - tiba tangan ku dijegat olehnya.

"Lepaskan!" aku berusaha melepaskan tangan ku dari nya. Lalu dia menghadapakan wajahku ke
Wajahnya.

"Kau kenapa?" Kata pria itu.

"Aku baik! Lepaskan aku" aku meronta kepada nya tapi dia tak bergeming sama sekali.

"Bertahan lah! Jangan menyerah keadaan mungkin susah tapi berusahalah bertahan!" Katanya.

Apa yang dia bicarakan dia menyuruhku untuk tetap sini?

Senyumnya pernah kulihat tapi dimana ya?!

"Siapa kau?" Kataku.

"Aku? Siapa aku? Nanti kamu tau kok aku tau kita akan berteman cepat atau lambat" dia mengedipkan sebelah matanya. Dan tersenyum misterius.

"Aku harap" kataku tanpa sadar.

"Dengar matahari tak hanya akan terus tenggelam pasti dia akan muncul kembali! Marahari mu nanti akan muncul" katanya. Sepertinya dia agak lebih tua dariku.

Jubah nya berbeda dengan ku dia lebih tinggi dariku. Dan lagi dia Tampan. Senyumnya, sikap nya. Tatapannya, mata biru nya begitu indah. Sayang nya rambutnya mirip naruto banget. Tapi tetap dia ....... mengagumkan.

Terima kasih berkat kamu aku tak terlalu sedih lagi.

Entah siapa dirimu. Aku sangat ingin bertemu dirimu lagi.
¤¤¤

Tinggalkan jejak :)

The WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang